8.

2.4K 383 29
                                    

Setelah melakukan podcast dengan Vira Saraswati, Paul mengajak Nabila untuk makan terlebih dahulu. Kali ini Paul memilih restaurant yang tidak banyak orang. Ia sudah lelah jika harus berhadapan dengan banyak orang lagi.

"Kita makan di Andalas resto ya?"

"Nggak terlalu berlebihan Kak? Makan pinggir jalan aja."

"Aku lagi males ketemu banyak orang Nab. Lagian berlebihan apa sih? Andalas resto standar Nab."

"Iya iya, artis yang banyak duit. Andalas resto dikata standar. Kalo buat aku mah mewah bangetngetnget."

"Nanti ya, aku bakal ajak kamu ke resto yang beneran mewah bangetngetnget."

"Awas php. Ku tagih nanti."

"Iyaaaa Nabila. Bentar aku telpon ayah dulu. Ngabarin kalo masih mau makan dulu."

Paul kemudiam menekan tombol dial untuk menelpon ayah Nabila.

"Waalaikumsalam ayah, ini Paul baru selesai podcastnya. Boleh nggak kalo Paul ajak Nabila makan dulu?"

"Iya, nggak jauh kok Yah, insya Allah nanti jam 10 sampai rumah."

"Ayah sama bunda mau dibungkusin?"

"Oke siap Ayah. Assalamualaikum."

Nabila tidak tahu apa yang dikatakan Ayahnya. Yang Ia tahu hanya ayahnya memberikan izin pada Paul untuk mengajaknya makan terlebih dahulu.

"Itu ayah aku weh, bisa-bisanya kakak ikutan panggil ayah bunda."

"Aku disuruh ayah wlee."

"Iya iya, yang anak ayah juga." Nabila memutar bola matanya malas. Tidak habis pikir dengan ayahnya yang tiba-tiba sepercaya itu dengan Paul.

Hp Nabila berdering. Paul dan Nabila melihat nama yang muncul di layar hp.

"Angkat Nab."

"Enggak ah males."

"Angkat Nabila, aku pengen tau sikap dia sama kamu."

"Tapi janji jangan ngomong apapun, sengeselin apapun dia."

"Angkat aja."

Nabila kemudian mengangkat tlp dari David dan menekan tombol loud speaker agar Paul bisa mendengar.

"Halo assalamualaikum." Sapa Nabila mengangkat tlp David.

"Dimana kamu?"

Nabila menatap Paul dan Paul membisikkan Nabila untuk mengatakan jika Nabila sedang dirumah.

"Lagi dirumah, kenapa?"

"Seneng ya gak ketemu seminggu lebih. Tenang? Gak ada yang ganggu kamu gatel sama cowok-cowok." David tiba-tiba merundung Nabila dengan cacian, seperti biasa.

Tangan Paul terkepal mendengar perkataan David.

"Apasih Vid, kamu selalu berprasangka buruk sama aku."

"Emang kenyataan kan? Berapa kali kamu nonton konser artis gak guna itu selama seminggu ini? Tiap hari?"

"Nggak ada, aku nggak nonton sama sekali."

"Ohya? Menurutmu aku percaya gitu aja?"

"Terserah." Jawab Nabila lelah.

"Jangan macem-macem Nabila kalo nggakmau kejadian di perpus kemarin terulang. Aku bahkan bisa melakukan hal yang lebih dari itu kalo kamu nggak nurut."

"Iya iya vid. Kamu nlp cuman mau ngancem-ngancem aku aja?"

"Aku nggak ngancem, aku cuma peringatin kamu aja. Inget Nabila, nggak ada yang bisa bantu kamu kalo aku sudah muak sama kamu."

Cutie FansTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang