9.

2.4K 376 31
                                    

Hari Minggu ini, Nabila memiliki janji dengan Paul untuk menemaninya rekaman lagu. Tadi malam Paul sangat memohon pada Nabila untuk ditemani.

"Nak, ini Kak Paul nya udah dateng." Mama Nabila mengabarkan orang yang Ia tunggu sejak tadi sudah datang.

"Iya Ma." Nabila buru-buru memakai kerudungnya dan menuju ruang tamu. Ternyata Paul sedang berada di ruang makan bersama Mama dan Papanya.

"Sini nak, sarapan bareng dulu. Kebetulan Paul belum sarapan." Panggil ayahnya.

"Wah terhormat banget nih ada artis sarapan di rumah." Canda Nabila.

"Tenang, mulai sekarang kayanya aku bakal sering sarapan disini. Masakan Mama menggunggah selera banget. Boleh kan Ma?"

"Boleh dong Paul, malah mama seneng berasa punya anak cowok."

"Yeayyyyy aku punya Abang." Sahut adik Nabila. Arsya, adik laki-laki Nabila yang masih duduk di bangku TK mengangkat tangannya lucu sebagai ekspresi bahagianya.

"Arsya kan udah punya kakak, emang kakak nggak cukup?"

"Enggak, kakak nggak mau di ajak main bola. Kakak Paul mau kan main bola sama Arsya?"

"Mau dong Arsya, nanti kapan-kapan kalo Kak Paul nggak ada jadwal, kita main bola ya?"

"Horeeee, Arsya punya abang. Yeyeye, Arsya udah nggak mau temenan sama kakak, wleee." Arsya mengeluarkan lidahnya lucu.

Nabila mengangkat ujung bibirnya kesal.

"Udah udah ayo makan, keburu Paul telat nanti." Ucap mama Nabila menengahi.

Mereka kemudian makan bersama dalam ketenangan. Setelah makan, Paul dan Nabila langsung berangkat menuju studio.

"Tumben nggak bawa supir?" Tanya Nabila melihat Paul duduk manis di kursi sopir.

"Pak Joko minta libur hari ini, mau Q-time sama keluarga katanya. Terus aku bolehin, itung-itung aku juga Q-time sama fans ku ini."

Nabila tersenyum mendengar jawaban Paul. Sedangkan Paul juga menahan senyum karena sebenarnya Ia sedikit berbohong. Untuk bagian Pak Joko libur memang benar, tetapi bukan pak Joko yang meminta, melainkan Paul yang memintanya untuk istirahat untuk satu hari ini.

"Jauh Kak tempatnya?" Tanya Nabila.

"Lumayan sih, sekitar 1,5 jam. Kenapa?"

"Ngga ada, cuma nanya basa basi aja. Soalnya bingung ngomong apa hehe."

Paul terkekeh mendengar jawaban Nabila yang apa adanya.

"Kamu pengen kita pergi yang jauh? Nanti deh aku ajak ke Bali. Ke rumah ku, mau?"

"Mauuuu. Salah satu Whislistku pengen pergi ke Bali." Nabila excited mendengar kata Bali.

"Beneran mau? Minggu depan ya?"

Nabila menoleh terkejut pada Paul. Dia memang sangat ingin pergi ke Bali. Tapi nggak minggu depan juga dong.

"Kak, tolonglah jangan bikin aku jantungan."

"Diajak ke Bali aja jantungan Nab. Lebai kamu nih."

"Ya bukan lebai Kak. Pertama aku kuliah, kedua aku harus izin apa sama Ayah sama Mama."

"Ya ajak sekalian lah Ayah sama Mama, gitu aja kok repot. Arsya pasti seneng banget kalo diajakin."

"Terus Kak Paul mau bilang apa ke Ayah? Ayah ayo ikut ke Bali, gitu?"

"Nggak gitulah. Ayah sama Mama mau nggak main ke Bali, sekalian ke rumah Paul. Sekalian juga perkenalan kedua keluarga. Gitu."

Lagi-lagi Nabila menolah dengan kaget pada Paul.

Cutie FansTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang