Pagi ini Dosen yang mengajar kelas Nabila absen. David mengajak Nabila ke mall karena memang sudah lama mereka tidak pergi bersama.
"Ke mall mana ay?" Tanya David pada Nabila yang berjalan disampingnya.
"Andalas aja, yang deket-deket."
"Yaudah, nanti kamu boleh beli apa aja yang kamu pengen. Mumpung aku bawa mobil." David menggandeng Nabila keluar dari kampus.
"Iya."
"Kamu kenapa, kaya males gitu?"
"Nggak males Vid, cuma agak flu aja ini. Jadi tenggorokan nggak enak dibuat ngomong."
"Mau ke dokter?"
"Enggak ah, nanti bikin jahe anget aja juga udah enak."
Nabila dan David langsung berangkat menuju mall Andalas. Sebenarnya tadi Nabila ingin mengajak Sandra, tapi David tidak mengizinkan karena sudah lama mereka tidak kencan berdua.
Mau tidak mau Nabila menuruti keinginan David agar tidak terjadi masalah lagi.
"Ada kabel nggak? Batreku abis." Baterai Nabila hanya tersisa 9%. Semalam, sehabis menemani Paul rekaman, Nabila lupa untuk mengisi daya hpnya.
"Nggak ada ay, ketinggalan. Yaudah sih nggapapa toh kamu kan sama aku."
"Yaudah deh."
Setelah 45 menit perjalanan, mereka sampai di Andalas mall. Nabila dan David menuju salah satu restaurant Jepang untuk mengisi perut terlebih dahulu.
Selagi menunggu makanan datang, David pamit untuk pergi ke toilet dan meninggalkan hpnya di atas meja.
Bosan menunggu David, Nabila memutuskan untuk meminjam hp David sekedar bermain game.Baru memegang hp David, langsung terdapat notifikasi di hp David dengan kontak yang hanya diberi emot bunga.
"Nanti jemput di tempat biasa ya Dave. Aku tunggu." Pesan tersebut diakhiri dengan emoticon love merah.
Isi pesan tersebut tentu saja membuat Nabila curiga.
"Ngapain kamu pegang hpku?" David langsung merampas hpnya yang dipegang Nabila.
"Aku tadi mau pinjem buat main game, tapi tiba-tiba ada chat dari kontak yang kamu kasih emot bunga. Dia siapa?"
"Sepupuku, minta jemput nanti."
"Tapi kenapa nggak kamu kasih nama? Terus kenapa dia kasih tanda love?"
"Yaudah sih, lagian emang kenapa? Kamu nggak usah ikut campur urusanku."
"Aku nggak ikut campur David, aku cuma tanya. Lagian aku nggak sengaja juga bacanya. Selama ini aku mana pernah sih kepo sama hp kamu."
"Lo mau cari masalah biar berantem sama gue dan kita putus? Terus nanti lo bisa pacaran sama siapapun yang lo mau? Gitukan? Gue udah tau otak busuk lo." David tiba-tiba menuduh Nabila. Sudah menjadi kebiasaan David, saat dirinya terpojok maka dia akan mencari cara untuk membalik keadaan.
"Apasih Vid. Kenapa jadi kemana-mana ngomongnya."
"Siniin hp kamu." David langsung merampas hp Nabila.
"Vid, bateraiku tinggal 5%."
David tidak mengindahkan ucapan Nabila. Ia membuka aplikasi WhatsApp pada hp Nabila.
"Tukang telur? Kok fotonya artis alay itu?"
"Vid apaan sih, aku baru pegang hp kamu aja kamu udah marah-marah nggak terima. Tapi kamu malah buka-buka privacy aku."
"Gak usah sok privacy-privavy an lo. Jujur aja, ini artis alay itu kan?"
"Namanya Paul dan dia bukan artis alay. Iya itu nomer dia." Jawab Nabila jujur.
"Pinter juga main lo ya, dinamain telur langganan. Biar gue gak curiga? Dasar jalang."
"Jaga mulut kamu Vid."
"Apa? Emang bener kan? Udah ngasih apa lo sama dia sampe dia mau kasih nomernya?"
"Aku nggak serendah itu Vid."
"Lo lebih rendah dari itu. Pulang sekarang."
David berjalan mendahului Nabila dan membawa hp Nabila bersamanya.
"David tunggu, siniin hp ku."
David tetap berjalan cepat meninggalkan Nabila di belakang menuju parkiran. Seperti biasa, parkiran mobil mall Andalas selalu sepi.
"Siniin hp ku Vid." Nabila meraih lengan David dan berusaha mengambil hpnya.
David langsung membanting hp Nabila hingga hancur.
"David kamu apaan sih. Kamu tuh keterlaluan." Nabila benar-benar marah pada David yang dengan berani membanting hpnya.
"Apa? Gak terima lo? Ini akibatnya lo berani nyimpen nomer cowok lain."
"Apa salahnya sih Vid, lagian aku sama Paul juga nggak pernah yang aneh-aneh. Kamu aja bisa chatan sama siapa aja, bahkam kamu aja nutupin siapa orang yang kamu kasih emot bunga itu. Tapi kenapa aku nggak boleh. Kenapa kamu boleh ngelarang aku apapun yang kamu mau, sedangkan aku nggak?"
"Nggak usah menyamakan dirilo sama gue! Gue cowok dan lo cewek."
"Apa bedanya Vid kalo aku cewek? Apa nggak berhak buat di hargai juga sebagai pacar kamu?"
"Gak usah banyak bacot deh lo, masuk mobil." David mendorong Nabila untuk masuk ke mobilnya.
"Enggak, aku mau pulang sendiri." Nabila mengambil hpnya yang sudah hancur di lantai dan berjalan pergi meninggalkan David dengan emosi.
David membiarkannya, Ia tahu Nabila tidak akan bisa kemanapun karena hpnya mati.
"Lo liat apa yang bisa gue lakuin sama lo Nabila. Lo salah udah bermain-main sama gue" David menyeringai dan memasuki mobilnya.
Nabila berlari keluar dari parkiran mobil dan berusaha mencari taksi. Beberapa meter berjalan Nabila belum menemukan taksi.
Nabila berusaha untuk tidak menangis, sungguh Ia malu jika harus menjadi tontonan.
Nabila terus berjalan dan berusaha agar tidak ditemukan oleh David. Dia takut David akan memukulnya lagi, apalagi tadi Nabila sempat membentak David.
Nabila mencari jalan yang tidak terlalu ramai agar tidak bertemu David. Ia menuju cabang jalan kecil, berharap David tidak dapat menemukan Nabila.
Tapi sayangnya pemikiran Nabila salah. Saat berjalan tiba-tiba ada yang menyerempet Nabila.
"Awh." Nabila terjatuh karena di serempet sebuah mobil. Nabila bisa melihat, itu adalah mobil David.
David kemudian menghentikan mobilnya dan menghampiri Nabila.
"Sakit sayang? Hm?" David berjongkok di depan Nabila
"Vid tolong, tanganku sakit banget." Nabila merintih kesakitan.
"Tolong? Sorry sayang, ini adalah hukuman buat lo karena udah berani sama gue. Silahkan usaha sendiri biar lo selamat haha." David pergi meninggalkan Nabila yang kesakitan.
Nabila berusaha berteriak untuk meminta tolong, tetapi suaranya tidak bisa keluar. Nabila rasanya tidak memiliki tenaga untuk sekedar berteriak.
Jalan yang dipilih Nabila memang sepi dan tidak banyak orang. Nabila bingung harus meminta pertolongan siapa. Hp nya sudah hancur.
"Kak Paul, tolong." Nabila menangis sesenggukan. Di saat seperti ini, nama Paul yang muncul dibenak Nabila. Sayangnya Ia sama sekali tidak bisa menghubungi Paul karena ponselnya sudah dihancurkan oleh David.
------------
Gimana nih, udah kesel belum sama David?
Kira-kira Paul dateng nyelametin Nabila gak ya????
Vote dan komen yaa guys gimana perasaan kalian baca part kali ini🙌🙌
KAMU SEDANG MEMBACA
Cutie Fans
ChickLitCerita tentang seorang gadis manis bernama Nabila. Ia tidak menyangka hidupnya akan se-roller coster ini setelah berhasil lebih dekat dengan idolanya. "Dari awal aku yang salah, terlalu berharap sesuatu yang tidak mungkin bisa ku gapai." - Nabila An...