12.

2.4K 383 38
                                    

Pagi ini Nabila terbangun dengan keadaan yang jauh lebih baik. Lukanya memang masih belum sepenuhnya kering, tetapi hatinya sangat membaik. Nabila sungguh bersyukur Tuhan memberikan jalan pada dirinya untuk bisa mengenal Paul lebih dekat.

Seorang penyanyi terkenal yang memiliki ratusan ribu fans. Dibalik cobaan yang Nabila alami, Nabila diberikan obat terbaik pula.

Hari ini Paul berjanji akan datang pada sore hari untuk menemani Nabila bercerita pada ayahnya mengenai masalahnya dengan David. Ya, setelah melalui cukup banyak drama dan air mata, Paul akhirnya berhasil membujuk Nabila untuk melaporkan tindakan David pada polisi. Tetapi sebelumnya tentu saja Nabila harus bercerita pada orangtuanya terlebih dahulu agar orangtuanya tidak terlalu terkejut nantinya.

Nabila benar-benar menyiapkan mentalnya untuk hari ini. Jujur Ia belum siap untuk jujur pada orangtuanya. Tetapi kata Paul "kalau kamu nunggu siap, nggak akan pernah siap Nab. Buang semua pikiran negatif kamu. Ada aku."

Kata-kata terkahir Paul bekerja seperti mantra bagi Nabila. Seketika itu juga Nabila memilih menurut dan mempercayakan semuanya pada Paul.

Toktoktok "boleh mama masuk Nab?" Mama Nabila mengetuk pintu dan izin untuk masuk ke kamar Nabila.

"Iya ma, nggak dikunci kok."

"Sayang, nanti katanya Paul mau kesini ya?"

"Oh udah bilang mama?"

"Tadi bilang ke ayah. Kira-kira mau bahas apa ya Nak?"

Nabila gugup saat mamanya bertanya tujuan Paul kesini. Ia tidak siap bercerita tanpa ada Paul disampingnya.

"Nabila nggak tau ma, mending nunggu Kak Paul aja ya?"

"Beneran kamu nggak tahu? Apa jangan-jangan Paul mau lamar kamu?"

Nabila melotot mendengar dugaan mamanya.

"Tadi ayah juga over thinking Nak. Bukannya kami nggak setuju, Paul itu orangnya baik banget kok. Cuman kamu kan masih kuliah. Jadi rasanya kami belum siap kalo kamu harus menikah muda."

"Mama, apasih pikirannya jauh banget. Nabila sama Kak Paul aja nggak pacaran kenapa jadi tiba-tiba mau nikah."

"Ya malah bagus kalo nikah tanpa pacaran, tapi jangan sekarang ya Nak. Selesaiin dulu lah kuliah kamu."

"Mama ih, dibilang nggak ada hubungannya sama mau nikah."

"Beneran? Yaudah kalo gitu. Mama keluar dulu ya, mau ngasih tau Papa kalo ternyata bukan mau ngelamar."

"Iya."

Mama Nabila berjalan keluar dan menutup pintu. Lalu tiba-tiba kembali membuka pintu dan bertanya.

"Terus kalau bukan sekarang kapan ngelamarnya nak?"

"Mama." Nabila mendelik kesal pada mamanya yang jail.

Mama Nabila tertawa terbahak dan langsung menutup pintu kamar Nabila.

"Duh mama bikin jantungku nggak sehat aja." Nabila mengelus jantungnya yang berdetak kencang saat mamanya membahas Paul.

"Duh sore masih lama ya, nggak ada hp rasanya nggak enak banget." Nabila ngomel sendiri dikamarnya.

Toktoktok "nak mama masuk lagi boleh nggak?"

"Iya ma." Nabila menjawab malas.

"Nih ada titipan buat kamu." Mamanya memberikan sebuah tas kecil, entah apa yang ada didalamnya.

"Itu apa ma? Dari siapa?"

"Dari nak Paul. Kurir tadi yang kesini. Kayanya hp deh."

Nabila menerima tas itu dan membuka isinya.

Cutie FansTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang