.
.
.
.keesokan harinya
jam baru saja menunjukan pukul 04:47 subuh
aran, zean dan gito tidur diruang tamu dengan karpet kecil dilapisi oleh selimut
zean dan aran tidur dikarpet sedangkan gito tidur disofa atas
aran terbangun terlebih dahulu dan melihat sekelilingnya, ia merasakan gatal dilengannya lalu menggaruknya
setelah selelsai mengumpulkan nyawanya kembali, aran melihat kearah zean lalu dan kearah gito
"jam berapa sih?"tanya aran lalu melihat kearah dinding
"ck!"decakan aran
aran termenung sejenak sampai tiba tiba zean juga ikutan bangun
"huaahhh"zean terbangun lalu duduk
"jam berapa?"tanya zean dengan suara khas orang bangun tidur sambil menggosok gosok matanya
"jam setengah 5 noh"ucap aran
"hmm? eh ran keluar yuk"ucap zean tiba tiba
"dih? ngapain njir subuh subuh keluar?"tanya aran
"udah ayok, git git! bangun woy!"ucap zean membangunkan gito
"khmm ngapa sih zee? sibuk banget lu, orang masih ngantuk juga"ucap gito
"yee, kita keatas yok liat sunrise mumpung masih jam setengah 5"ucap zean mengajak gito ketempat biasa mereka menyaksikan sunrise
"hmm, yaudah yok, benar gw mau cuci muka"ucap gito
zean aran dan gito akhirnya memutuskan untuk mendaki sebentar kespot tempat biasa gito dan zean menyaksikan sunrise setiap mereka menginap kesana
setelah selesai mencuci muka, mereka bertiga kemudian mengambil lalu memasang jeket dan membawa tas mereka kecuali gito, karna dia cuman membawa tas gitarnya saja, jadi dia lebih memilih agar tidak membawanya karna menurut gito itu merepotkan
mereka bertiga menggunakan motor menuju bukit tempat para pendaki yang ingin mendaki gunung dekat sana
sesampainya mereka ditempat pos star para pendaki, mereka memarkirkan motornya lalu bergegas menuju spot tempat biasa zean dan gito melihat sunrise
"masih ada waktu nih, buat kopi yok? gw bawak termos nih"ucap zean
"kopinya?"tanya gito
"hehe, lupa"ucap zean
"yeee kagak usah ngajak ngopi kalo gitu mah"ucap gito
aran mendengarkan sedikit perdebatan dari kedua temannya itu, ia lebih memilih tidak peduli akan mereka berdua
aran melihat pemandangan disana yang sangat indah baginya, karna semenjak ia kecil, aran tidak pernah keluar dari kota padat itu, dan ia sendiri baru menyadari bahwa dunia itu sangat luas
"luas banget"ucap aran setelah menghirup udara segar
"?"zean dan gito bingung mendengar ucapan aran
mereka berdua akhirnya peka atas keadaan aran
"iya ran, dunia begitu luas untuk lu yang putus asa"ucap zean sambil merangkul aran
"maksudnya?"tanya aran
"lu gak perlu tau cari tau apa maksudnya ran, suatu saat lu bakalan tau sendiri apa artinya"ucap gito lalu ikut merangkul aran
mereka bertiga kemudian duduk dipinggir tebing yang mengarah kelaut, walaupun hari sudah mulai cukup panas, mereka bertiga tetap menikmati momen momen berada disana sambil disertai lelucon konyol dari zean maupun gito yang ingin menghibur aran
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Sementara (chikara) #TAMAT
Ficção Adolescentemenceritakan tentang seorang yang bernama zahran danugra herlan atau sering dipanggil aran.. aran adalah anak pertama dari 3 saudara, ia terlahir kaya dan sangat terkenal karna ia akan mewarisi semua harta kekayaan orang tuanya tetapi, sewaktu ia b...