RAHIM BAYARAN | VKOOK / TAEKOOK (END)

5.🍒

Seperti kebanyakan pengusaha lainnya yang disibukkan oleh pekerjaan kantor. Ditengah jam kerjanya ia mendapat telpon dari orang tuanya.

Ia meraih ponselnya, mencari nama seseorang yang sudah beberapa hari berhasil ia dapatkan nomornya. Tapi tak pernah ia hubungi.

Tak lama kemudian panggilan itu tersambung dengan orang yang dituju.

📞 "Malam ini saya menginap di rumah orang tua saya"

📞 "...."

📞 "Kamu di rumah saja, besok pahi saya pulang"

Dan yah, panggilan itu berakhir.

"Ada apa Tae?"

Pria itu menoleh ke arah pintu yang dibuka oleh seorang yang tak lain adalah sekretarisnya.

"Siang ini kamu ada rapat bersama mr. Jack"

"Baiklah, atur saja yang perlu dibawa. Si tua itu selalu punya banyak cara untuk meraih keuntungan besar"

"Baiklah Tae, kalau begitu aku pergi dulu"

Di sisi lain, seorang gadis tengah uring-uringan diatas kasur. Ia merasa bosan sedari tadi hanya diam di kamar besar itu.

Usai menerima telpon dari tuannya, dia pun seolah merasa tak bersemangat. Mungkin ia sudah terbiasa dengan hadirnya orang tersebut dalam kesehariannya.

"Lebih baik aku ke tempat kak Yoongi saja"

Tak butuh waktu lama ia pun sudah siap dengan penampilan casualnya. Lebih tertutup dari biasanya. Karena hari ini ia akan datang sebagai pengunjung, bukannya mau bekerja seperti sebelumnya.

Saat pertama kali ia masuk ke tempat itu adalah keramaian yang sudah biasa ia rasakan dulu.

Melewati kerumunan manusia pendosa yang tengah berlingak linguk menggoyangkan tubuhnya. Bahkan tak jarang ia melihat sepasang orang, entah itu pasangan kekasih atau bukan yang saling bercumbu atau saling menggesek tubuh mereka. Eheemm

Setelah berhasil melewati lorong kecil, ia sampai di ruangan mantan bossnya.

Langkah kakinya terhenti saat sayup-sayup orang bersuara dengan merintih sesekali mendesah.

"Apakah kak Yoongi lagi nyicip?"

Ia pun mengurungkan langkahnya untuk bertemu dengan Yoongi yang selama ini sangat baik terhadapnya.

Beralih ke arah bartender, dimana disitu sudah ada salah satu temannya, Irene.

"Tumben kook gak kesini?"

"Neee eon... Kan aku udah kerja yang lainnya"

"Pantas saja aku lama tidak melihatmu di sini"

"Berikan aku wine"

"Berikan saya vodka terbaik" Ucap salah satu pria yang datang dengan tiba-tiba.

Wanita yang berusia 5 tahun lebih tua darinya mulai meracik minuman tersebut.