fiveteen

74 8 4
                                    

.hai. .
Sebelumnya maaf Yaa, deskripsi ceritanya aku ubah. Awalnya memang akan membuat cerita seperti yang di deskripsi kemarin. Tapi semakin lama alurnya kok nggak nyampe disitu ? Akhirnya aku ubah aja deskripsinya, dari pada aku mengubah alur cerita yang sudah dipublis nanti harus bongkar lagi dan makin sulit.
Tengyuuuu. Selamat membaca.
.
.
.

Kedatangan yoongi pagi ini di kediaman tuan jung sedikit memberi dampak baik untuk hoseok. Setelah ia tahu apa yang membuat hoseok kembali dalam keadaan buruk, ia segera memberi arahan bagaimana hoseok harus menghadapi semuanya.

Yoongi tidak begitu pandai dalam urusan pengalaman hidup, tapi ia adalah orang yang paling bisa memberi hoseok pengertian. Sehingga dalam keadaan seperti ini hanya yoongi yang bisa diandalkan.

"Jangan terlalu dipikirkan, toh semuanya sudah terjadi. Pelakunya sudah tiada jadi kau tidak perlu melibatkan anak-anaknya untuk masalah itu. Hiduplah seperti seharusnya saja, tapi jika kau mau menuruti tuntutan paman jung untuk menjauhi mereka itu keputusanmu. Kau sudah dewasa, kau juga harus bisa menentukan jalan mana yang baik untuk kau pijak. Jangan seperti remaja, marah sedikit mengurung diri dikamar berhari-hari. Kantor besar milikmu membutuhkan pemimpin tegas bukan pria labil seperti itu. Kau mengerti ?".

"Kau cerewet, hyung".

"Memang harus begitu, selagi aku masih disini. jika sudah berada di jepang aku tidak bisa memberimu pidato sepanjang ini. Ayo sekarang kita makan diluar, kau tak lihat ? Ranjangmu saja bosan kau peluk seminggu penuh tanpa jeda".

"Aku harus mandi dulu, hyung".

"Ya, cepatlah mandi. Jangan terlalu lama".

Akhirnya hoseok mau menuruti perkataan yoongi. Kali ini mereka pergi pergi hanya berdua, begitulah permintaan hoseok.

"Lalu bagaimana dengan airin noona, hyung ?".

"Tentu saja sedang bersama eommaku. Aku harus menitipkan istriku disana selagi aku mengajak jalan-jalan bayi tuaku dulu".
Cibir yoongi sengaja mengejek hoseok supaya ia kembali menjadi hoseok yang manja kepadanya.

"Kau kejam sekali, hyung. Aku bukan bayi".

"Bagaimana tidak ku katakan bayi, kau marah mengurung diri, hanya mau dibujuk olehku, lalu apa ini ? Kau mau pergi keluar begini juga hanya denganku. Bukankah itu seperti bayi berusia tiga tahun ?".

"Salahkan saja dirimu. Kenapa mau direpotkan bayi tua sepertiku ? Kau itu terlalu menyayangiku kan, hyung ? Buktinya kau selalu menuruti apa yang aku mau. Jadi yang salah itu kau".

Yoongi tersenyum mendengar kalimat panjang dari hoseok, ia berharap tidak terjadi hal buruk pada sahabat sekaligus adiknya itu.

"Karna kau terlalu baik, hoba. Aku hanya ingin melindungi hatimu dari sesuatu yang bisa menghancurkannya".

"Selalu itu saja jawabanmu, hyung. Tidak kreatif sekali. Baik itu relatif, semua orang bisa berlaku baik. Bukan aku saja yang bisa melakukan itu".

"Ya, kau benar. Tapi yang membedakannya, kau tidak akan pernah membalas orang yang membuatmu sakit. Kau akan diam saja. Sesekali bersikap tegas pada hatimu sendiri itu perlu, tidak baik terus bersikap seperti itu dan hanya diam jika ada yang menyakitimu.   Kau juga berhak atas kebahagiaan mu sendiri".

Hoseok masih terdiam mendengarkan nasihat dari yoongi.

"Katakanlah jika ada yang menyakitkan, jangan memendamnya sendiri seakan kau bisa mengatasi semuanya. Jika tidak bisa denganku kau masih ada kedua kim itu kan ? Andalkan kami sebagaimana kami berharap kau akan selalu memanggil diantaranya untuk tempatmu berkeluh kesah".

NOT YOU (JUNG HOSEOK-Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang