fourteen

75 8 1
                                    

.

.

Masih di malam pertemuan itu.

Setelah bertahun-tahun lamanya, hoseok baru mengetahui fakta yang sebenarnya. Ia ingin marah. sangat ingin marah, namun mengingat rossie kehilangan sebagian ingatannya membuat hoseok masih tidak mengerti apa yang harus ia lakukan.

Setelah meninggalkan ruang kerja ayahnya, hoseok lantas menghampiri jimin yang masih kebingungan dengan yang terjadi.
Jimin melihat hoseok mendekat dengan wajah muram dan ada jejak air mata dikedua pipinya. Jimin khawatir melihat sahabatnya dengan keadaan seperti itu.

"Jimin, ajaklah chae pulang dulu. Nanti akan aku ceritakan semuanya jika aku sudah siap".
Jimin semakin bingung dengan ucapan hoseok.
Ia tak menjawab sahabatnya, ia sudah faham jika hoseok sudah berkata seperti itu pasti dia akan memberitahu semuanya. Dan sekarang yang hoseok butuhkan adalah sendiri.

"Chae, ayo kita pulang".

Semuanya menjadi semakin membingungkan, terlebih nyonya jung dan kedua kim.

"Nak, ada apa ? Kenapa kau menyuruh mereka pulang ?".

Hoseok diam tak menjawab dan berlalu begitu saja meninggalkan semua orang yang masih berada diruang makan.

Jimin pamit kepada nyonya jung dan segera pergi dari rumah itu. Sedangkan taehyung pergi menyusul kakaknya yang berada dikamar.

Brakk

"Apa maksudmu menyuruh rossie pulang tanpa penjelasan apapun, hyung ?".

Hoseok masih diam enggan menjawab pertanyaan adiknya. Ia benar-benar tidak tahu harus bagaimana kedepannya.
Tuan jung memintanya untuk menjauhi jimin dan rossie, sedangkan hatinya sudah jatuh terlalu dalam pada gadis park itu.

"Jangan jadi pengecut, hyung. Jawab pertanyaanku, kenapa kau diam saja ? Sikap mu yang tiba-tiba menyuruh mereka pergi bisa melukai hati rossie".
Taehyung dibuat emosi oleh hoseok yang tak kunjung menyahuti. Justru yang ia dapati kakaknya yang menangis.

"Lalu aku harus apa ? Aku harus apa saat appa memberi tahu kenyataan pahit ini, taehyung ? Apa yang harus aku lakukan saat tahu orang yang membunuh eommaku adalah ayah mereka. Hiks.. Teman yang selalu appa anggap saudaranya tapi dengan teganya menghancurkan keluarga appa ? Hiks..".
Dengan sigap taehyung merengkuh tubuh kurus kakaknya yang akan terjatuh. Ia memeluknya erat, seakan tak percaya dengan perkataan hoseok. Taehyung masih terpaku.

"Aku harus apa, taehyung ? Hiks, aku sudah sangat mencintainya tapi kenapa harus ayah mereka".

"Jadi ayah mereka pelakunya ?".
Namjoon yang mendengar itu juga sama terkejutnya.

"Hyung, duduklah dan minum dulu".
Taehyung yang tadinya membentak hoseok merasa bersalah. Ia tak mengetahui apapun tapi menyalahkan kakaknya.

Dan dua kim bersaudara melihat sekali lagi penderitaan kakak mereka.

"Berjanjilah, kalian tidak akan memberitahu rossie. Dia kehilangan sebagian ingatannya. Ia tak tahu apa-apa sekarang".

"Ne, kami tidak akan memberi tahu siapa pun. Hyung istirahatlah".

Mereka berdua beranjak meninggalkan hoseok yang sudah berbaring dengan tenang.

Satu minggu pasca terkuaknya kebenaran, hoseok masih mengurung diri didalam kamarnya. Sementara namjoon yang menggantikan posisi hoseok yang masih belum mau hadir.

Sedangkan taehyung masih terus menemani sang kakak yang terlihat semakin hari semakin kurus dan kacau. Ia sedih melihat hoseok yang kembali terpuruk seperti ini. Makan hanya saat dia mau saja, bahkan tidak mau bertemu dengan siapapun kecuali kedua adiknya.

NOT YOU (JUNG HOSEOK-Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang