five

109 9 11
                                    


Hey hey 😊😊😊😊😊

Kesan pertama yang hoseok rasakan setelah memeriksa hasil kerja rossie adalah secerdas inikah karyawan magangnya ?. Dari susunan dan bahasa termasuk cukup baik bagi rossie yang notabenenya pemula.

"Bagus, namun belum sempurna. Kembangkan lagi".

"Nne ? Ah, baik sajangnim".

"Itu hasil kerjamu sendiri kan ? Jika dibantu namjoon aku rasa tidak".

"Mmaaf, bagaimana bisa anda tahu ?".

"Tentu saja, namjoon akan membuat grafik dengan singkat tanpa menambahkan rincian kecil sekalipun. Kalau ini, keluhan pekerja lapangan saja kau cantumkan".

"Menurut saya itu juga penting dalam menjalankan proyek, sajangnim. Mmaafkan saya jika itu mengganggu".

"Apa alasanmu ?".
Aura didalam ruangan itu seketika menjadi tidak bagus untuk sekedar bernafas dengan baik.

"Kenyamanan semua pihak yang terlibat dalam suatu proyek ataupun pekerjaan lainnya bukankah harus dijaga ? Jika semua belah pihak nyaman dalam mengerjakan pekerjaan, maka akan mudah bagi kita untuk menyelesaikannya. Jika yang berada diatas abai dengan pekerja yang berada dibawah, itu akan mempersulit jalannya proyek. Mereka akan merasa tidak dihargai".

"Begitukah ?".
Duuuaaarrr. Lagi-lagi detak jantung rossie sudah pasti serasa ingin berhenti saat itu juga. Ia merasa seakan apa yang telah dikerjakan akan mendapat kritikan.

"Mmaafkan saya, sajangnim. Itu fikiran spontan saya saja. Maaf sudah mengacaukan laporannya".

"Saya maafkan. Dan setelah selesai waktu magangmu, temui saya kembali dan ambil SK mu. Silahkan kembali keruanganmu dan pulang".

Rossie termangu atas penuturan hoseok. Mengambil SK setelah waktu magangnya selesai ? Bukankah itu artinya ia akan menjadi karyawan tetap disini ?.
Rossie terkejut, teramat terkejut malah. Benar apa yang diucapkan oleh namjoon beberapa saat lalu. Ia akan langsung diterima sebagai karyawan tetap.

"Masih ingin menemaniku disini, nona rossie ?".

Ah, rossie sungguh malu mendapat teguran seperti itu, terlebih hoseok yang melakukannya. Terlihat rona merah menghiasi kedua pipi rossie.

"Mmafkan saya, sajangnim. Saya terkejut dengan ucapan anda tadi. Tapi terimakasih banyak sajangnim berniat mengangkat saya sebagai karyawan".

"Kau terus saja meminta maaf sejak tadi. Yaaa, Pulang lah, atau kau mau menungguku untuk pulang bersama ?".

Apa itu ? Hoseok kah ? Bagaimana bisa ia bersikap manis setelah tadi sangat dingin ?. Membuat pipi gadis itu kembali menghangat merah dibuatnya.

"Oh ? A-anniya, Itu tidak sopan. Saya permisi, sajangnim. S selamat sore".
Rossie segera membungkuk dan berlalu meninggalkan ruangan hoseok dengan terburu-buru. Ia malu jika hoseok akan menyadari kedua pipinya memerah. Salahkan saja pria itu, sekejap menjadi hangat, sekejap menjadi dingin, sedetik kemudian menjadi manis. Jika boleh mengatai maka rossie akan mengumpatinya bunglon menyebalkan.

"Benar-benar bisa menjadi serangan jantung jika aku terus menghadapinya tadi. Kenapa juga aku berdebar-debar".
Ia menggerutu sepanjang kembali ke ruangannya untuk bergegas pulang.

Begitu pula yang hoseok lakukan sepeninggal gadis yang baru saja ia goda.

"Yaaakk, apa yang baru saja aku lakukan ? Bagaimana bisa aku menggodanya seperti itu, menggelikan sekali. Mulut ini, kenapa kau lancang sekali mengatakan hal seperti itu tanpa ku perintah ?".

"Sampai merah sekali pipinya, bagaimana ini ? Akan sangat malu sekali jika bertemu dengannya lagi. Haaiishh..".

▪▪▪

NOT YOU (JUNG HOSEOK-Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang