he's here; dingin laut

1.1K 134 6
                                    

Udara dingin yang dengan tidak sopan berhasil menerobos masuk dari celah jendela membuat sang empu yang sedari tadi masih memejamkan mata merasa terusik. Badannya sudah meringkuk di balik selimut tebal berusaha menepis hawa dingin yang tak kunjung pergi. Ia terlihat kembali menarik selimut sampai sebatas leher. Ini dingin, sungguh. Haechan sampai menggigil di balik selimut tebal itu. Netral hazelnut yang tadinya masih terpejam secara perlahan mulai terbuka diikuti helaan nafas jengkel. Haechan tidak bisa tidur, sudah berapa kali sendiri pemuda Lee itu terus terbangun hanya karena udara dingin yang tidak bisa Haechan kalahkan. Ini semua juga salah Haechan karena kebanyakan baju yang ia bawa berupa kaos bukan pakaian tebal yang setidaknya bisa membantu menghangatkan tubuhnya. Tangan kekarnya mulai meraih ponsel yang tergeletak di atas nakas menilik pukul berapa sekarang ini.

Jam 5 subuh dan itu masih sangat pagi untuk memulai aktivitas. Haechan memang sudah membuat list kegiatan apa saja dan pergi ke tempat mana saja yang akan ia lakukan selama liburan di tempat ini. Namun bukan berarti semua itu harus di mulai sepagi ini!

Tadi malam, Haechan dan yang lain sampai tujuan sekitar pukul 8 malam dan langsung disambut ramah oleh paman Jaemin yang sudah menunggu sedari tadi. Mereka bercengkrama cukup lama dan terlihat larut pada obrolan seru di ruang tamu sebuah rumah yang akan Haechan dan yang lainnya tempati. Awalnya Haechan pikir ia akan tidur di penginapan, atau villa paling tidak. Tapi sahabatnya Jaemin itu justru membawa mereka pada rumah pribadi keluarga Na yang berada di daerah sana. Benar-benar berbentuk rumah, komplit dengan segala perlengkapan di dalamnya. Bukankah Na Jaemin itu sangat keren?

Fakta lain yang baru Haechan ketahui selain keluarga Jaemin mempunyai rumah pribadi di daerah sana ialah ketika Jaemin ternyata mempunyai sepupu--bernama Jisung, yang kalau di lihat dari proporsi tubuhnya seumuran dengan mereka. Tapi ternyata tidak! Jisung adalah adik tingkat Haechan, lebih tepatnya satu tingkatan dengan Chenle, adik sepupu Haechan dan Jeno.

Sebelumnya Haechan sudah mengajak adik sepupunya itu untuk ikut serta sebagai pengganti Jeno yang membuat Haechan naik pitam. Namun upaya Haechan membawa keluar Chenle dari dunia yang hanya diisi dengan belajar itu nyatanya tidak berhasil. Chenle menolak halus dengan alasan sibuk--karena dia akan segera mengikuti olimpiade. Mau bagaimana lagi? Pola pikir si anak cerdas dan si anak biasa saja memang berbeda tingkatan!

Haechan mengubah posisinya menjadi duduk di atas kasur berukuran sama seperti kasur di rumahnya. Ia tidur sendiri, pun sama hal nya dengan Jeno, Renjun, dan Jaemin. Entah ada berapa banyak kamar yang ada di rumah ini Haechan juga tidak tahu.

Suara deburan ombak yang terdengar sangat jelas karena belum adanya aktivitas membuat pemuda Lee itu lekas mengenakan sandal miliknya dan meraih jaket yang tersampir di sandaran kursi. Ia lekas keluar dari dalam kamar sembari terus mengeratkan jaket yang baru saja dikenakan.

Apa orang-orang di sini tidak mati kedinginan? Pikir Haechan kelewat random. Bagaimana pun ia tetap butuh adaptasi pada suasana yang sangat baru. Kalau di kota terasa begitu panas, maka untuk dua hari kedepan Haechan akan merasakan dingin yang tidak akan pernah absen.

Netra itu mengedar ke segala penjuru ruangan. Rumah mewah yang di desain seorang yang profesional--pikir Haechan saat mengamati setiap tata letak yang sempurna itu membuat siapa saja pasti akan betah untuk berlama-lama. Satu yang perlu di ketahui, tidak ada suara apa pun kecuali sandal karet yang Haechan kenakan terus menyentuh ubin berwarna putih itu

Satu langkah, dua langkah, tiga langkah, dan Haechan masih terlihat sibuk mengagumi bangunan rumah keluarga Na. Semua tampak terbuat dari kaca. Yang membuat Haechan bisa langsung menatap hamparan pasir yang tertutupi oleh gelap yang begitu pekat. Lampu-lampu yang mengitari pepohonan terlihat berubah warna dalam waktu sepersekian detik. Indah, sangat indah.

He's Here | Lee Haechan ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang