8

4.8K 226 17
                                    

    Alian dan Arta berjalan beriringan menuju kelas. Tidak ada percakapan di antara keduanya hingga akhirnya mereka sampai di kelas. Mereka melihat Anza yang sedang berjalan menuju tempat duduknya.

Tapi saat Anza sedang berjalan tiba tiba saja Anza tersandung kaki seseorang membuat Anza kehilangan keseimbangan dan hendak jatuh ke depan tapi segera di tangkap oleh orang tersebut

Cukup lama mereka di posisi orang tersebut memeluk pinggang Anza dan Anza meletakkan tangannya di pundak orang itu hingga akhirnya mereka tersadar karena jeritan keempat fujo itu.

"Thanks" Ucap Anza.

"Hmm, lain kali hati hati" Ucap Dirga yang ternyata adalah nama orang tersebut.

"Ohhh begitu"

"Cie cie"

"Wih sosweet"

Begitulah ucap keempat fujo itu membuat Anza tersipu malu. Ia mengakui bahwa muka Dirga sangat tampan tapi entah kenapa tidak ada yang bisa mengalahkan ketampanan Alian. Tapi sayang Alian sudah bersama orang lain. Siapa lagi kalau bukan Arta.

Anza berfikir bahwa Arta kekasih dengan Alian yang selama ini di sembunyikan mungkin? Saat mengintip tadi, Anza mendengar samar samar bahwa mereka jarang bertemu lalu selanjutnya ia tidak bisa mendengar apapun hingga akhirnya ia melihat adegan di mana Alian memeluk pinggang Arta.

Arta yang melihat ekspresi muka Alian hanya bisa menahan tawanya. Ekspresi Alian tetap datar tapi Arta tau kalau di balik ekspresi datar itu ada sesuatu yang di sembunyikan oleh Alian. Apalagi kalau bukan perasaan cemburu.

"Mampus" Bisik Arta lalu berjalan meninggalkan Alian begitu saja.

***

Pulang sekolah Anza menunggu jemputan di halte dekat sekolah. Ia tidak jadi pulang dengan Alian karena mood nya sudah hancur.

Saat sedang asik menunggu sambil mengobrol dengan orang yang tidak ia kenal tapi mendadak kenal karena sama sama sedang menunggu jemputan.

Saat sedang asik mengobrol tiba tiba saja teman baru Anza itu di jemput oleh orang tuanya, kini tinggal ia sendirian di sana.

Saat sedang asik menatap kanan kiri, tiba tiba seseorang dengan motor sport nya berhenti di depan halte.

"Anza, lo sendirian?" Tanya nya yang ternyata adalah Dirga.

"Heum lagi nunggu jemputan" Ucap Anza.

"Bareng gue aja" Ucapnya.

"Beneran?" Tanya Anza memastikan kembali.

"Hmm ayok, udah mendung nanti keburu hujan" Ucap Dirga.

Memang benar apa yang Dirga ucapkan. Langin sangat mendung tinggal menurunkan ari hujan saja.

Saat Anza berjalan menghampiri Dirga tiba tiba saja motor sport terparkir di belakang motor sport Dirga.

"Bareng gue" Ucap seseorang.

"Lo siapa nya Anza? Gue duluan yang nawarin dia"

"Kita tetanggaan, dan Anza itu temen gue" Ucap nya yang ternyata adalah Alian.

Alian sudah mengawasi mereka berdua dari tadi. Ia mendengar semua percakapan keduanya. Ia tidak mau jika Anza dengan lelaki lain apalagi mereka baru dekat karena kejadian tadi pagi.

AlianzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang