44. END

2.5K 129 59
                                    

Malam harinya Dirga mondar mandir di dalam kamarnya. Ia tidak mau jika harus kehilangan kekasih nya, apalagi mendengar ucapan Alian tadi siang, ia tidak ingin hal itu terjadi.

Dirga mengambil ponselnya lalu mulai menghubungi Akza, masa bodo dengan di jawab atau tidak oleh pemuda itu.

Sayang, aku ke rumah kamu sekarang, ini demi keselamatan kamu.

Tak lama setelah Dirga mengirim pesan tersebut, ponselnya tiba tiba saja berbunyi menandakan panggilan masuk. Ia melihat nama kekasihnya terpapang jelas di sana.

"Halo"

"Ya?"

"Maksud kamu demi keselamatan aku itu gimana? Plis jangan ganggu aku dulu sekarang."

"Plis ini penting, nanti aku jelasin, sekarang aku berangkat ke rumah kamu."

Belum sempat Akza menjawab, panggilan di matikan sepihak oleh Dirga. Ia langsung mengendarai mobilnya menuju rumah Akza.

Sesampainya di sana, Dirga langsung memencet bel rumah hingga munculah Akza dengan baju rumahanya. Saat hendak berbicara, Dirga langsung membungkam mulut Akza dengan tangannya dan mendorongnya untuk masuk ke dalam rumah.

"Apasih!" Tanya Akza yang kaget karena tiba tiba saja dirinya mendapat perlakuan seperti itu.

"Siap siap, kemasi barang barang kamu, kita pergi dari sini sekarang." Ucap Dirga dengan suara yang terlihat sedikit panik.

"Kenapa sih, aku ga tau maksud kamu." Dirga menghela nafas lalu duduk di sofa.

"Jelasin dulu baru aku ikut." Akza melipat tangannya di depan dada lalu duduk di samping Dirga.

"Sebelum itu aku tanya, kamu yang bunuh Anza?" Akza membulatkan matanya, kenapa Dirga bisa tau batinnya.

"A-aku? E-enggak."

"Jawab aja yang jujur, mereka curiga ke kamu apalagi tadi kamu ga ikut acara perpisahan itu bikin mereka makin curiga."

"T-terus sekarang gimana?"

"Besok mereka bakal cari kamu buat mastiin semuanya. Mangkannya aku kesini buat ngajak kamu pergi."

"Sekarang kamu jujur, apa bener kamu yang bunuh Anza, aku ga akan marah kalaupun kamu yang bunuh." Ucap Dirga memegang kedua bahu Akza.

Akza mengangguk ragu dengan badan yang sedikit bergetar. "Aku takut...."

Dirga langsung memeluk badan Akza yang bergetar lalu mengecup puncak kepala Akza.

"Jangan takut oke, sekarang kita pergi dari sini, kamu siap siap ya?" Akza mengangguk lalu pergi mengambil barang barangnya untuk pergi.

Untuk orang tua Akza, mereka sekarang sedang berada di luar negeri untuk mengurus perusahaan yang ada di sana, bahkan mereka tidak tau kabar Anza yang sudah meninggalkan dunia.

***

Kini Dirga dan Akza sedang dalam perjalanan menuju suatu tempat yang jauh dari jangkauan Alian dan temannya.

AlianzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang