18

4.2K 217 6
                                    

    Di rumah Anza langsung menyiapkan makanan untuk makan malam, ia memasak makanan yang sangat beraneka macam malam ini. Alian hanya duduk di kursi makan sambil memandangi Anza yang sedang memasak itu.

Karena Anza mengenakan hotpants yang tadi ia kenakan membuat pandangan Alian beralih pada kaki jenjang mulus dan pantat Anza.

Ia meneguk ludahnya susah payah menahan dirinya agar tidak terbawa oleh nafsu.

"Oke jadi!" Seru Anza lalu menyajikannya di meja makan.

"Kok masak banyak banget?" Tanya Alian menatap semua masakan itu.

"Emang ga boleh ya?" Anza menundukkan kepalanya sambil mengkerutkan bibirnya.

Alian lalu menarik pinggang Anza hingga Anza jatuh di pangkuannya. "Gapapa kok" Ucap Alian mencubit pipi Anza gemas.

"Yaudah ayo makan" Ucap Alian lalu di anggukkan oleh Anza.

Saat Divan akan beranjak dari pangkuan Alian tiba tiba tangan Alian merangkul pinggang ramping Anza. "Makan di pangkuan gue."

Anza yang mendengar itu tersenyum sambil menunduk wajahnya juga memerah.

***

Di sekolah Anza duduk di bangkunya dengan wajah murung. Alian pagi pagi sekali sudah berangkat ke sekolah dan saat Anza di sekolah Alian berada di ruang OSIS.

"Ekhm" Anza yang kaget langsung membuyarkan lamunan nya dan menoleh ke sumber suara ternyata adalah Dirga.

"Kenapa?" Tanya Anza.

"Murung mulu" Ucap Dirga duduk di bangku sebelah Anza yang kosong.

"Lagi ga mood" Jawab Anza kedua tangannya di buat menumpu dagunya.

"Gausah badmood, nih gue ada permen"   Dirga menyodorkan sebungkus permen milkita kepada Anza.

"Lo kira gue anak kecil yang mau di sogok pake permen?"

"Ga mau yaudah" Dirga hendak memasukkan permen tersebut ke saku celana nya tapi di tangan oleh Anza.

"I-iya gue ambil, makasih" Dirga tersenyum lalu mengelus puncak kepala Anza.

Entah sejak kapan Dirga menyukai sosok lucu di sebelahnya ini. Ia bahkan sering meninggalkan teman temannya demi bersama dengan Anza. Meskipun ia tau kalau Anza hanya menyukai Alian seorang. Tapi apa salahnya buat berjuang.

***

Di jam istirahat Dirga mengikuti Anza dan teman temannya yang lain untuk pergi ke kantin bersama.

Alian tidak ikut karena lagi lagi pergi ke ruang OSIS. Entahlah apa yang Alian lakukan di sana Anza tidak peduli. Dan sama halnya dengan Eil lebih memilih duduk di kelas seperti dahulu kala.

Sesampainya di kantin mereka duduk di kursi yang sudah di sediakan. Yang tidak ada kali ini adalah Alian, Eil, dan Geran jadi hanya ada Anza, Caca, Dirga, dan Arta.

"Pesen apa?" Tanya Anza karena sekarang adalah gilirannya memesan makanan untuk teman temannya.

"Kentang goreng" Ucap Arta.

"Nasi goreng aja dah satu" Ucap Caca.

"Biar gue aja, nanti lo kecapean" Ucap Dirga beranjak dari duduknya.

AlianzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang