20

4.4K 205 6
                                    

    Di sekolah mereka seperti biasa melaksanakan upacara pagi hari, dengan matahari yang sangat terik dan mereka harus menghadap ke arah datangnya matahari selama sekitar satu jam.

Setelah itu mereka beristirahat ada yang ke kantin atau berdiam diri di kelas. Seperti halnya Anza saat ini, ia memilih ikut dengan teman temannya pergi ke kantin untuk sekedar membeli minum karena tidak ada yang membawa minum di antara mereka.

"Udah semua kan? Balik yok" Ajak Caca sambil meminum air mineral nya.

Mereka mengangguk lalu mengikuti Caca kembali ke kelas. Mereka yang di maksud adalah Anza, Eil, Arta, Lara, Asa, Dirga dan Avan.

Karena Avan berbeda kelas jadilah ia harus berpisah di suatu lorong.

Saat sedang asik berjalan tiba tiba Geran berlari menghampiri mereka lalu Alian yang berjalan santai di belakang Geran.

"Santai aja kali, kenapa?" Tanya Caca.

"Gapapa, kalian ada yang anggota cheerleader?" Tanya Geran.

"Gue, Grace, sama Gia, kenapa?" Sahut Asa.

"Kalian udah di kasi tau ada pertandingan basket antar sekolah?"

"Udah, kita udah mulai latihan dari kemaren"

"Bagus deh"

"Anza, Caca, Lara, Eil, Arta, jangan lupa nontonin kita"

"Pasti, gue bakal jadi supporter terbaik deh buat kalian!" Ucap Caca.

"Ga, mulai nanti kita latihan" Ucap Alian lalu di anggukkan oleh Dirga.

"Yah Lian pulang telat" Ucap Anza mengkerutkan bibirnya lalu di anggukkan oleh Eil.

"Geran juga" Ucap Eil.

"Sebentar aja, habis itu gue bakal selalu ada buat lo" Ucap Lian mengelus puncak kepala Anza.

Anza mengangguk lalu memeluk Alian hingga akhirnya Alian menggendongnya pergi ke kelas di ikuti teman temannya.

Arta dan Caca hanya bisa menggeleng gelengkan kepalanya melihat perilaku Alian saat ini. Tidak berbeda dari perilakunya saat masih kecil, dimana ia selalu perhatian kepada Anza dan ia tak mau Anza sampai kenapa napa.

***

Berbulan bulan kemudian pertandingan basket antar sekolah di laksanakan. Di Apartemen Alian sudah siap dengan Jersey yang melekat di tubuhnya.

Anza yang biasanya terlihat tidak semangat karena selalu saja Alian pulang telat untuk latihan kini terlihat gembira karena tidak perlu lagi menunggu Alian seperti kemarin.

"Semangat Lian! nanti gue bakal support!" Ucap Anza dengan semangat.

Alian tersenyum lalu mengelus puncak kepala Anza gemas tidak lupa dengan mengecup puncak kepala Anza.

"Makasih, kalau menang gue lo kasih apa?" Tanya Alian. Anza tampak berfikir.

"Hadiah istimewa" Bisik Anza pada Alian.

Alian yang gemas dengan tingkah laku Anza langsung mengacak acak rambut Anza membuat sang empu mengerutkan bibirnya.

"Udah ayo pergi" Ucap Anza menarik tangan Alian untuk pergi.

AlianzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang