22

4.2K 222 8
                                    

    Beberapa hari kemudian setelah kejadian waktu itu, Alian dan Anza masuk sekolah seperti biasa. Alian tidak berangkat menggunakan satu kendaraan dengan Anza karena hari ini ia ekskul basket. Mereka datang bersama tapi menggunakan motor berbeda.

Mereka berdua berjalan beriringan menuju kelas dengan Alian yang menggenggam erat tangan Anza. Banyak siswa dan siswi yang berbisik bisik tentang mereka tak banyak juga yang acuh. Tapi Alian dan Anza tak peduli dengan hal itu.

Sesampainya di kelas mereka duduk di bangku mereka. Caca yang tadinya hanya diam langsung berjalan menghampiri mereka.

"Eh kalian tau ga kak Reva bakalan balik?" Tanya Caca sambil menatap ponselnya.

"Lo tau dari mana kok gue ga tau?" Tanya Anza mengkerut kan keningnya.

"Tau dari om Divan kemarin ke rumah terus cerita kalo kak Reva bakal balik dan ngelanjutin kuliah di sini" Jelas Caca.

"Yaudah bagus kalo gitu jadinya kak Reva ga jauhan lagi sama keluarga nya" Ucap Anza.

"Tapi kalo lo tau ada satu hal yang buat kak Reva pengen banget balik" Ucap Caca pelan.

Anza mengangkat satu alisnya tanda bertanya. Caca mendekatkan mulutnya pada Telinga  Anza.

"Avan" Bisik Caca. Anza hendak menegakkan tubuhnya kembali tapi di tarik oleh Caca.

"Belum selesai" Ucap Caca lalu kembali membisikkan sesuatu pada Anza.

"Gue kemarin ngirimin foto kita kita ke kak Reva yang ada Avan nya, terus kak Reva bilang ke gue kalo dia tertarik sama Avan" Jelas Caca sambil berbisik.

"Anjir yang bener? Umur mereka jauh, trus kalo mereka barengan otomatis Avan jadi om nya Alian" Ucap Anza.

"Umur hanyalah angka lagian umur mereka ga jauh banget kok kan kak Reva masih kuliah" Ucap Caca.

Reva adalah adik laki laki Divan yang berbeda ayah dengan Divan. Ibu Divan menikah lagi ketika ayah Divan meninggal dan melahirkan Reva. Jarak umur Reva dan Divan lumayan jauh.

"Ngomongin apa?" Eil tiba tiba muncul membuat Anza dan Caca tersentak kaget.

"Gapapa, btw minggu kita jalan jalan ke mall yuk, ajak Arta juga" Ucap Caca.

"Boleh!" Jawab Eil

"Eumm, boleh ya?" Izin Anza pada Alian.

"Lihat lihat nanti" Ucap Alian membuat Anza menghela nafas berat.

"Gua ga tau" Ucap Anza.

"Terserah" Ucap Arta saat Caca hendak membuka mulutnya untuk bertanya.

"Oke berarti bisa semua kecuali Anza yg tergantung sama ayang" Ujar Caca malas saat menyebut kata 'Ayang'.

***

Sore menjelang malam Anza mondar mandir khawatir dengan keadaan Alian yang masih berada di luar. Hal itu di karena di luar sekarang sedang hujan dan ia tidak tau Alian membawa jas hujan atau tidak karena jika sampai Alian kehujanan Ia akan flu dan lebih parahnya lagi demam.

Saat Anza sibuk dengan pikirannya sendiri ia mendengar suara pintu terbuka membuatnya langsung menoleh ke arah pintu.

Anza kaget melihat keadaan Alian yang basah kuyup dengan menggunakan jersey basketnya yang tanpa lengan.

"Lian!" Anza berlari ke arah Alian yang diam di pintu sambil tersenyum.

"Aku udah bawain pesenan kamu" Ucap Alian mengangkat kantong makanan yang ia bawa.

AlianzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang