chapter 6

564 59 2
                                    

karina masih menunggu winter yang sedang berlatih persiapan turnamen tahunan antar sekolah, tidak terasa hanya tersisa dua minggu lagi menuju hari-H.

dilapangan winter dan seluruh pemain sedang diajarkan taktik baru yang akan dipakai saat turnamen nanti, dia sangat serius memperhatikan setiap kalimat yang keluar dari pelatih dan mengangguk-ngangguk menandakan mengerti.

sekolah sudah sepi sejak tadi, karina sedikit terkejut saat ada orang yang menepuk pundak nya dia pikir hanya dia dan orang orang di lapang itu yang masih tersisa di sekolah

"boleh ikut gue dulu ga rin?" itu lee jeno, mantan ketua tim basket putra dan teman sekelas nya

"boleh, sebentar ya" karina sedikit heran sejak kapan jeno memiliki urusan dengannya, dia merapikan barang barang winter terlebih dahulu dan membawa barang barang penting

jeno mengajak nya ke taman belakang, hanya ada mereka berdua sekarang dan karina tidak tau apa yang akan dilakukan jeno

"rin sorry kalau gue lancang sama lo tapi jujur gue udah suka sama lo dari kelas 10 gue suka lo saat pandangan pertama tapi gue cuma ga berani ngungkapin karena lo terlihat terlalu bersinar buat gue"

karina sedikit terkejut atas pengakuan itu dia masih memperhatikan jeno yang melanjutkan perkataannya

"gue selalu merhatiin lo sejak itu entah lo sadar atau ngga gue gatau dan kadang gue selalu nyimpen coklat di loker lo"

oh ini pelaku coklat di loker gue karina membatin, sejak dulu selalu ada coklat yang tiba tiba tersimpan di loker nya giselle bilang tidak heran karena banyak secret admirer karina tapi yang ini terlalu sering dengan sebuah note kecil lucu bersama coklat itu tapi sayangnya karina selalu memberikan coklat yang dia dapat pada winter atau sesekali pada giselle atau lia jika diminta

"ah iya iya" karina menganggu selagi menunggu jeno yang sedang memikirkan sesuatu "jadi?"

"banyak cewe yang ngungkapin perasaan suka sama gue tapi ga pernah gue gubris karena gue nya cuma fokus ke lo doang rin jadi gua mau ngajak lo pdkt gue bakal bikin lo senyaman mungkin dan memperlakukan lo sebaik mungkin gue janji ga bakal nyakitin dan bikin lo nyesel deket sama gue, gimana?"

karina tersenyum gentir, pada akhirnya akan menjadi situasi seperti ini lagi yang selalu ingin dia hindari. dia bingung, jeno memang lelaki baik dia tidak pernah mendengar anak ini berulah membuat kasus yang ada prestasi lewat keahlian basket nya

karina bengong 

"rin? hey karina" jeno menyadarkan karina dari lamunan nya, "kok malah bengong? jadi gimana? gini deh gue ga maksa gue kasih waktu sampe lo siap ngasih jawaban ya"

baru saja karina akan mengatakan sesuatu, sebuah teriakan keras terdengar menggelegar dari arah lapang diiringi sorakan. terdengar sangat ramai dan mampu mengalihkan dua sajoli yang sedang berbincang serius

"eh ada apa kok jadi rame disana" kepo karina

"gatau ayo liat"

keduanya kembali ke lapang, keadaan disana sudah sangat kacau ternyata salah satu anak tim mereka sedang berulang tahun hari ini dan sedang diberi kejutan berupa serangan terigu dan telur yang bertubi tubi masing masing orang membawa satu telur dan segenggam terigu lalu jangan abaikan ryujin yang membawa selang air yang entah darimana dia dapat

"woy bangsat kena muka gue" itu suara cempreng winter yang wajah nya kena semprot air dari ryujin

"nah si winter aja sekalian ni bocah belum mandi 5 hari"

"wah parah win pantes daritadi gue deket lo kaya ngerasa bau amis"

"bau amis pale lo peang enak aja gue kaga mandi 5  skdgdkhdkdkd" belum rampung  kalimat nya wajah winter kembali disemprot air oleh ryujin

FRIENDZONE - Winrina Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang