chapter 14

436 57 1
                                    

jika kalian berpikir ryujin dan yeji akan menjadi akrab setelah kejadian begal tempo hari itu salah besar, kenyataannya tidak ada yang berubah malah yang ada keduanya menjadi semakin tidak akur tapi semesta terus saja mempertemukan dan menyatukan interaksi mereka lewat kejadian kejadian kecil disekolah dan semua itu diawali oleh bermacam macam ulah ryujin

yeji sudah tidak habis pikir lagi kenapa orang yang bernama shin ryujin ini sama sekali tidak ada bosan nya membuat ulah dan tidak ada kapok nya mendapat hukuman, apakah dengan ryujin tenang sehari bisa menimbulkan bencana alam? mustahil. jika orang ini lebih tenang dan hidup normal mungkin yeji tidak perlu repot repot mengurus nya atas permintaan kepala sekolah

"normal apa maksud lo? ke sekolah cuma dateng belajar istirahat belajar terus pulang gitu? bosen kali monoton amat idup" elak ryujin

"tapi plis ryu sehari aja lo diem kek ga bikin ulah jangan bikin gue repot mulu"

"dih geer siapa juga yang ngerepotin lo itumah udah nasib lo aja jadi babu sekolah"

"kalau lo ga banyak tingkah juga gue ga bakal repot repot ngurus lo ryujin"

perdebatan kecil mereka terjadi disaat ryujin sedang membersihkan toilet diawasi langsung oleh yeji. yeji kesal waktu yang seharusnya dia gunakan untuk belajar demi persiapan ujian dan masuk universitas malah dia gunakan untuk mengawasi orang badung seperti ryujin

"yaudah sana lo pergi aja kalau mau belajar toilet dijamin bakal kinclong sama gue"

"berisik cepet beresin ga bakal gue percaya sama omongan lo itu"

oke biarkan ryujin menyelesaikan pekerjaannya sambil mendengarkan petuah petuah dari yeji. beralih pada winter yang sedang berusaha memetik mangga bersama somi, teman sekelasnya tiba tiba mengide ingin membuat rujak saat melihat mangga di taman dekat perpus berbuah besar dan banyak.

setelah ini winter akan memberikan les manjat pohon pada somi karena gadis itu sama sekali tidak tau cara memanjat dan hanya menangkan mangga hasil petikan winter yang berada diatas pohon.

gadis sekecil itu bertarung melawan semut

"udah dapet berapa som? cukup ga"

"ada 15 win kayanya cukup deh buat sekelas"

winter turun dengan perlahan setelah dirasa mangga yang dipetik cukup, keduanya membersihkan semua mangga dengan mencucinya diwastafel yang disediakan disetiap depan kelas. memasukan nya pada kantong kresek hitam yang sudah dibawa sejak awal mereka kembali ke kelas

dikelas anak anak sudah menggelar tikar dan diatasnya sudah lengkap peralatan rujakan bahkan bumbu nya sudah siap dan hanya tinggal menunggu mangga yang dipetik winter dan somi

"sumpah cuy mangga nya beneran pada gede"

"mana sini gue potongin"

ning ning mengambil kantong kresek berisikan mangga dibantu oleh charyeong dan yuri sedang berusaha mati matian melindungi kerupuk yang terus saja diganggu oleh chenle dan jisung. keduanya ketagihan memakan kerupuk dicocol bumbu rujak

"udah anjir nanti abis belum juga mulai rujakan nya" dia menatap sengit chenle "lo kalau pengen kerupuk minta bokap lo beli pabrik nya sekalian deh jangan ganggu yang ini"

"halah lo mah pelit cuma minta 2 biji doang buat gue sama jisung"

"ga ya anjir daritadi kalian udah abis 5 berdua"

tinggalkan perdebatan mengenai kerupuk itu, anak kelas sudah mulai mencicipi mangga muda dengan bumbu rujak yang entah siapa yang mempunya resep tapi ini rasanya pedes pedes mantep

FRIENDZONE - Winrina Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang