MUAK
itu yang ryujin rasakan sejak pagi tadi, saat ryujin berbalik keenam teman nya yang berada dibelakang langsung tertawa dan menggoda dirinya dengan yeji dua hari penuh diatas gumung bahkan mereka dengan sengajanya sering membuat dirinya dan yeji berduaan.
hari sudah kembali gelap dan ini adalah malam terakhir mereka diatas gunung besok pagi delapan anak muda ini akan turun dan kembali ke habitas asli mereka yaitu kota. delapan anak muda duduk melingkari api unggun yang berada ditengah tengah karena udara yang cukup dingin, sebagian yang sudah menjadi pasangan saling berbagi selimut dan saling menyalurkan kehangatan. mereka bernyanyi diiringi petikan senar gitar ryujin dan suara merdu minju.
saat hari mulai semakin malam dilanjut dengan menceritakan kisah kisah horor cukup membuat bulukuduk merinding, masing masing mengeratkan pelukan saat giselle yang bercerita tentang pengalaman nya bersama sang ayah.
"dan lo tau apa yang papi gue temuin?" tanya nya serius
orang orang disana menggeleng dan menatap giselle serius, takut dicampur rasa penarasan.
"didalem peti itu ada kepala yang udah dibelah jadi dua"
sontak semuanya merinding dan kebetulan dengan udara yang dingin diatas gunung menambah kesan nya apalagi penghuni tenda lain sudah tidur sejak tadi tersisa mereka saja yang masih hidup
"sumpah gis gausah dilanjut cerita lo" protes karina
"iya euy gue ga tahan udah takut" setuju yujin yang juga angguki minju
"yaudah deh udah malem juga mending kita tidur besok kita pulang"
semuanya bangkit dan membiarkan perapian menyala dan tentu diberi pembatas supaya tidak merembet ke tenda.
"tidur aja jangan pikirin yang tadi" pesan winter pada karina saat mengantarnya memasuki tenda
"kalau kebayang terus ganti jadi inget sama aku aja ya" ucapnya lagi sambil mengelus tangan karina
"iyaaa sana kamu"
winter kembali ke tenda nya setelah memastikan pada cwk masuk dan tertidur di tenda nya, dia juga menyusul berbaring diantara giselle yujin dan ryujin
"kak gis" panggil winter, yang punya nama hanya berdeham sebagai respon
"ga deh gajadi"
ryujin yang berada disebelah nya melirik winter yang sudah memejamkan mata "dih takut juga lo?"
"udah tidur aja anjir semua juga takut gara gara cerita kak gis"
*
*disepertiga malam yeji terbangun sendiri, dia merasa ada panggilan untuk pergi ke kamar mandi. mencoba membangunkan ningning yang tidur disebelahnya namun gadis itu bahkan tidak terusik sama sekali jadi daripada membuatnya tertahan lebih lama yeji memutuskan keluar sendirian
hawa diluar sangat dingin, baru setapak dia melangkah angin berhembus kencang menambah kesan seram. semua orang yang sedang berkemah juga berada di tenda masing masing tertidur jadi hanya ada yeji sendiri yang berada diluar
jika dibilang takut memang yeji takut, dia berjalan sendirian menuju kamar mandi yang terletak sekitar 200 meter dari tempat tenda didirikan bermodalkan senter yang dia bawa. angin kencang dan hawa dingin membuat suasana serasa di film film horor dan sesekali yeji akan berbalik ke belakang untuk memastikan bahwa dirinya aman
sesaat sebelum sampai di tempat tujuan, disana hanya ada 1 toilet yang bisa digunakan dan kebetulan yeji melihat ada seorang wanita memasuki toilet dan membuatnya harus menunggu giliran. awalnya yeji merasa tenang karena dia tidak sendirian disini tapi setelah menunggu hampir lama dan wanita didalam toilet itu tidak kunjung keluar dan yeji ingin sekali berinisiatif mengetuk, dengan ragu dia mengetuk dan memanggil wanita tersebut namun tidak ada jawaban
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDZONE - Winrina
Teen Fiction"kepala pundak frienzone lagi frienzone lagi" silakan tinggalkan jejak dalam setiap membaca chapter berupa komen dan vote