hari sabtu dimana setiap organisasi ataupun kegiatan ekstrakurlikuler sekolah biasanya akan melakukan kegiatan mereka, setiap murid yang tergabung dalam kegiatan itu masih akan berkeliaran di area sekolah sampai sore sedangkan bel sekolah sudah berbunyi sejak pukul 14.00 siang.
sama hal nya dengan winter ryujin dengan latihan futsal dan yujin dengan latihan basket nya tapi ketiganya sudah memiliki janji akan pulang bersama nanti
latihan yang dijalani winter kali ini bukan tentang teknik baru ataupun mengasah teknik lama, pelatih memberikan latihan kebugaran supaya kekuatan fisik para pemain menjadi lebih kuat. sentuhan terakhir dari latihan itu adalah lari mengelilingi lapang upacara selama 15 menit tanpa henti dan sekarang baru berjalan 10 menit tapi winter sudah merasakan hal yang tidak enak di kantung kemih nya. DIA KEBELET
sambil masih berlari dia mencoba mendekati ryujin untuk memintanya menemani ke toilet, ryujin setuju dan menyuruh winter meminta izin pada pelatih. setelah beberapa percakapan antara winter dan pelatih dibarengi dengan gurauan akhirnya dia mengantongi izin dengan syarat harus tetap menyelesaikan sisa waktu berlari mereka nanti
"oy jin ayo buruan gue kebelet"
"iya sana lari gua dibelakang lu"
keduanya berlarian dari lapang menuju koridor, melewati ruangan osis dimana semua para anggota nya seperti masih sedang melakukan diskusi. lewat celah pintu yang sedikit terbuka mereka tahu itu dan mata ryujin tidak sengaja bertemu dengan seseorang didalam sana lewat celah pintu yang hanya terbuka 10cm itu, keduanya langsung memalingkan pandangan terlebih lagi keduanya langsung memasang wajah muak. dalam hati ryujin juga tidak berhenti menyebut kata kata mutiara
alangkah terkejut nya winter saat memasuki toilet, entah mimpi apa dia semalam sampai sampai hari ini mata nya harus menyaksikan adegan tidak senonoh yang dilakukan oleh salah satu teman nya bersama orang yang dipandang sangat baik disekolah. winter yang sedang terburu buru mendadak berhenti diambang pintu disusul oleh ryujin yang juga sama terkejutnya sampai menganga
"wah wah wah ga nyangka gue"
"parah kalian"
teringat dengan maksud dan tujuan utama dirinya ketoilet, winter segera membuka salah satu bilik tanpa lupa meminta dua sejoli tadi menunggu disana untuk memberi penjelasan
ryujin menatap bergantian wajah dua sejoli itu, yujin dan minju.
"ryu gue minta tolong jangan sebarin apa yang lo liat barusan" mohon yujin dengan wajah memelas nya
dia khawatir dengan minju jika ini sampai tersebar tapi yujin terkejut dengan jawaban ryujin atas permintannya barusan
"atas hal dasar apa gue harus nyebarin apa yang kalian lakuin barusan?"
setelah beberapa menit selesai dengan hajat nya winter keluar dan mencuci tangan di wastafel yang dimana minju berdiri didekat sana. minju menundukan wajah nya tapi winter masih bisa melihat wajah nya sangat merah seperti udang rebus
"jadi ada yang mau kalian sampein ke gue?" tanya winter sambil mengeringkan tangan nya yang basah
dia menatap yujin dan minju bergantian, sejujurnya hal ini pernah terlintas dipikiran winter setelah tidak sengaja melihat foto minju dimeja belajar yujin tempo hari tapi memergoki mereka berdua sedang berciuman didalam toilet sekolah bukan bagian dari pemikiran winter
dan sekarang dua orang itu menunduk dalam, pada akhirnya yujin maju untuk mengatakan sesuatu yang mungkin sudah disetujui minju lewat anggukan kecil padanya.
yujin mengajak untuk keluar dari toilet dan berpindah ke rooftop sekolah, tidak elit jika bercerita didalam toilet.
"kita berdua dijodohin, kakek nenek kami temen dari kecil dan bikin semacam perjanjian awalnya mereka mau anak anak mereka yang dijodohin tapi takdir nya ga ngedukung dan akhirnya perjanjian mereka jatuh pada kami"
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDZONE - Winrina
Teen Fiction"kepala pundak frienzone lagi frienzone lagi" silakan tinggalkan jejak dalam setiap membaca chapter berupa komen dan vote