27

2.3K 211 41
                                    

🔞🔞









Lisa pov



Aku menghela nafas kesakitan saat bangun pagi ini. Jennie tidak pernah sekasar kemarin malam... Dia bahkan menyerangku saat aku sedang tidur. Tubuhku terasa terbakar karena semua rasa sakit dan aku perlahan bangkit untuk pergi ke kamar mandi. Jennie sudah pergi jadi setidaknya aku bisa mandi dengan tenang. Aku segera ke kamar mandi



Aku sudah hampir selesai ketika aku berhenti ketika aku mendengar Jennie berteriak dari kamar



"Segera datang kesini. SEKARANG!" Dia berteriak yang membuatku tersentak. Aku dalam masalah besar kurasa.


Aku kecewa karena aku belum selesai mandi, tapi aku jelas tidak ingin membuatnya menunggu jadi aku keluar hanya dengan memakai handuk. Perlahan aku berjalan menuju kamar. Aku tidak dapat berjalan dengan baik karena bagian vagina kuyang sakit. Jennie menyeringai ketika dia melihat betapa lemahnya aku


Dia memberi isyarat padaku untuk duduk di tempat tidur di sebelahnya dan aku langsung melakukannya


"Jadi, apa yang terjadi di pesta kemarin? Ceritakan semuanya padaku." dia berkata. Aku memandangnya dengan gugup


"Yah... aku berbicara dengan beberapa orang, lalu kami bermain game dan kemudian Nayeon membawaku pulang. Sebenarnya tidak ada sesuatu yang istimewa yang terjadi." Kataku mencoba meyakinkan tetapi aku menatapnya dengan aneh ketika dia mulai tertawa


"Ohh sayang, kepalaku sangat sakit" katanya sambil mengangkat alis ke arahnya.

"Mengapa?" Aku bertanya

"Karena kamu mengisinya dengan omong kosong. Apakah kamu benar-benar mengira Nayeon tidak akan memberitahuku apa yang kamu lakukan?" dia bertanya dengan sinis. Aku membeku mendengar kata-katanya

Nayeon memberitahunya tentang ciuman itu. Benar-benar pengkhianat! dia bilang padaku dia akan tetap diam!
"jadi? apakah kamu tidak mempunyai sesuatu yang ingin kamu katakan?" dia bertanya membuatku menelan ludah.

"Aku minta maaf karena telah mencium Jungkook. Sebenarnya aku tidak sengaja. Itu kecelakaan." kataku ketakutan. Wajah Jennie semakin gelap

"Bukan hanya itu. Kamu mencoba membuat rencana untuk melarikan diri dengan bantuannya! Benarkan?!!" dia berteriak membuatku terlonjak sedikit. Dia juga tahu itu? Tapi Nayeon tidak ada saat kami membicarakan hal itu

"Kau menyuruh Nayeon untuk memata-mataiku bukan?" Aku bertanya padanya dengan curiga dan wajahnya memerah

"Jangan berani-beraninya kamu melemparkan masalah ini padaku! Aku sangat kecewa padamu! Tahukah kamu berapa banyak peraturan yang kamu langgar?!" dia berteriak padaku

Seluruh tubuhku mulai gemetar ketakutan. Aku tidak bisa langsung bereaksi. Aku belum pernah melihat Jennie begitu marah seperti ini.

"Aku tidak mentolerir rasa tidak hormat seperti itu. Kamu sangat kelewatan tadi malam meskipun aku sudah memperingatkan dan mengingatkanmu terus-menerus. Aku terlalu lunak padamu, itulah sebabnya kamu mengkhianatiku!" dia berteriak begitu keras hingga telingaku mulai sakit

"Maaf... aku tidak akan melakukannya lagi..." aku merintih ketakutan

"Oh, kamu pasti tidak akan melakukannya setelah aku selesai denganmu." katanya dan mengeluarkan sesuatu dari tasnya. Mataku terbelalak saat melihat borgol

"Jennie tolong jangan! Maafkan aku!" Aku berteriak putus asa dan mencoba menjauh darinya tapi dia sudah berhasil mengangkangiku di tempat tidur sementara kepalaku terbanting ke papan kepala

IDOL SCARY OBSESSION (JL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang