28

1.9K 189 27
                                    


Jennie Pov

Sepanjang penerbangan, aku hanya bertanya pada diri sendiri satu hal.

Apakah aku bertindak terlalu jauh?

Aku dapat melihat betapa Lisa berjuang untuk mendapatkan posisi duduk yang nyaman dan betapa sakitnya yang masih dia rasakan di punggung nya. Dia memakai baju berwarna putih dengan cardigan putih, jadi dengan jelas aku bisa melihat luka dipunggung nya. Hati ku berteriak untuk menolong nya atau memberikan pertolongan pertama, tapi otak ku merespon dia pantas menerima nya

Dia memang pantas menerima hukumanku setelah pengkhianatan besarnya, tapi mungkin aku seharusnya tidak mengambil tindakan terlalu jauh. Kemarahanku menguasai diriku. Aku kehilangan kendali penuh atas diri ku sendiri.

Kata Ibu, menghukum kekasih pilihanku adalah hal yang benar ketika mereka mencoba meninggalkanku

Dia selalu berkata aku harus menghukum kekasihku seberat-beratnya agar mereka tidak berani meninggalkanku lagi dan menyingkirkan semua orang yang berusaha merebut mereka dariku. Begitulah caranya dia selalu memastikan bahwa mama tidak pernah meninggalkannya…

Aku memercayai ibuku, karena dia mengajariku semua yang perlu kuketahui tentang cinta dan memberiku semua yang kubutuhkan untuk karierku, tapi terkadang aku takut padanya.

Dengan lembut aku meraih bahu bayiku dan dia langsung tersentak oleh sentuhanku.
"Tidak apa-apa. Aku tidak akan menyakitimu. Aku hanya ingin kamu lebih nyaman. Kemarilah sayang" kataku dan menariknya ke arahku agar dia bisa bersandar padaku. Aku bisa mendengarnya menangis dan aku mencium keningnya dan mengelus bahu nya dengan lembut dan penuh cinta

"Aku tahu ini menyakitkan.. pokoknya jangan pernah membuatku semarah itu lagi dan hal seperti ini tidak akan pernah terjadi lagi. Kamu harus bersikap mulai sekarang ya" kataku tapi dia tidak berkata apa-apa.

Dia tidak mengatakan sepatah kata pun kepadaku setelah dia mandi tadi. Aku tidak suka kalau dia begitu jauh... Ya, aku ingin dia menghormatiku dan tidak pernah berani mengkhianatiku tapi aku juga ingin dia menyukaiku.

Aku hanya tidak tahu bagaimana melakukannya. Aku benar-benar membutuhkan bantuan dari seseorang yang dapat ku percaya. Ibuku sangat gembira akhirnya bisa bertemu dengan calon menantu nya, tetapi aku tahu bahwa dia akan kecewa ketika dia melihat bayiku memiliki kebencian murni di matanya ketika dia menatap ku

Aku harus memperbaikinya sebelum orang tua ku dapat bertemu dengannya secara resmi. Mereka sudah melihatnya selama tur karena ada yang mengawasi kami untuk dia tapi aku menyuruh mereka menunggu sampai aku mengajarinya sopan santun. Dan ibu setuju

Tepat setelah kami mendarat di Jepang, aku langsung menyuruh pengawal untuk menjaga Lisa sementara aku pergi ke kamar mandi untuk menelepon teman ku. Aku memercayainya seperti Jisoo dan Rosé dan dia jelas lebih lembut daripadaku apa lagi dia 1 negara dengan Lisa

"Hello Jen, wasup?" dia bertanya dengan gembira dan aku menghela nafas.

"Hei Diana, aku di Jepang sekarang, untung kamu juga di sini. Seberapa cepat kamu bisa bertemu denganku?" Aku bertanya

"Kita bisa bertemu nanti malam. kenapa?" dia berkata

“Aku sangat membutuhkan bantuanmu” kataku dan dia berjanji padaku bahwa dia akan datang ke hotelku malam ini.

Setelah panggilan tersebut, aku segera berjalan kembali ke Lisa dan kami berangkat ke hotel

Seluruh perjalanan kembali sunyi. Lisa bahkan tidak melihat ke arahku dia hanya melihat keluar. Aku sangat berharap Diana akan sangat membantu.

Begitu kami masuk ke kamar, aku memesan layanan kamar tetapi Lisa tidak berani menyentuh makanannya. Dia hanya memainkan sendok dan menatap dinding dengan tatapan kosong.

IDOL SCARY OBSESSION (JL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang