...happy reading...
***
Akhir-akhir ini Cindy sibuk dengan aktivitasnya sehari-hari yang semakin banyak. Namun di tengah kesibukannya itu, ia sempatkan untuk mencari nomor ataupun sosial media milik Yudinata yang belum juga ia dapatkan.
Sebenarnya bisa saja ia meminta bantuan pada teman-temannya, yang mungkin lebih dekat mengenal Yudinata. Atau bahkan ia bisa meminta tolong pada Malia. Namun Cindy tak melakukannya karena ingin berusaha sendiri, dan selain itu ia teringat pesan Lena.
“Saran gue aja, Cin. Jangan minta ke siapa pun nomor atau media sosial Yudinata. Karena nggak semua dari mereka bisa jaga mulut. Lo ngerti lah, ya, mulut orang-orang ini, apalagi pada sekampung. “
Itulah kira-kira yang Lena katakan padanya. Cindy menurut saja, ia juga tak ingin sembarang karena di sini ia pendatang, tidak seperti kebanyakan murid yang memang tinggal di kampung dekat sekolah mereka itu.
Kini Cindy duduk depan teras rumahnya, mengotak-atik ponsel miliknya dengan Alfa yang duduk di sampingnya. Pekerjaan rumahnya sudah selesai ia lakukan, namun Ayah dan Ibu tak kunjung pulang padahal hari sudah ingin tenggelam.
“Kak, kenapa nggak setel lagu kayak biasanya?” tanya Alfa sambil menggambar di buku gambarnya.
“Iya juga, ya. Ah tapi jangan deh, udah mau maghrib, sayang denger lagu setengah-setengah,” balas Cindy masih juga sibuk memainkan instagram.
Bukan hanya main biasa, ia juga kerja keras mencari instagram Yudinata. Ia sibuk stalking teman-teman Yudinata, berharap menemukan sedikit celah.
Mungkin sekarang pekerjaan Cindy adalah stalker. Heran, akhir-akhir ini gadis itu sibuk mencari tentang Yudinata, Yudinata dan Yudinata. Tak ada lelah-lelahnya, ya walaupun beberapa kali sempat frustasi karena hanya ada jalan buntu.
“WHOO!? Eh ini bukan? Ini bukan?!” seru Cindy tiba-tiba mengagetkan Alfa.
“Kenapa sih Kak? Ada apa?”
“Dek, dek!? Kakak ketemu instagram dia! WHOOO DAEBAK!”
Benar, Cindy menemukan instagram username Draydnta_ di salah satu following teman Yudinata bernama Yusra. Ia memang mengenal beberapa teman laki-laki itu.
“Ih adekkkkk! Kakak seneng!!” serunya kegirangan. Wajahnya berbinar, tak seperti tadi yang murung tak jelas.
“Ya Alhamdulillah, Kakak seneng kenapa?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Datanglah Lain Hari
ФанфикDatanglah Lain Hari, Bagi Cindy, tak ada yang lebih menarik dari Haruto di dunia ini, walau dia tahu berapa banyak laki-laki yang sudah ia temui. Hingga pada suatu saat, dia malah tertarik pada satu laki-laki di sekolah setelah dua minggu melewati...