Part 2Sudah cukup Satya hadapi patah hati sendirian selama sebulan.
"Ampun Satya, gue gak tau sihilal dimana. Dia cuma bilang disuruh tinggal disolo bareng eyangnya, udah gitu doang .."
"Bohong, kasih tau gue. atau_" Satya maju buat nunjukin Nirmana milik Jean "gua rusakin "
Jean dipojokan udah nangis mohon mohon pada Satya yang sengaja menulikan diri.
"Satu_" stik es krim Satya copot bagain atas.
"Oke oke...gua kasih nih alamatnya, tapi serahin dulu Nirmana gua huhuhu"
Satya nurut buat kasih Nirmana Jean, dan tak lama pesan dari Jean Muncul mengirimkan alamat rumah hilal disolo.
Gak akan gua biarin Lo bawa pergi perasaan gua gitu aja
Tapi senyum Satya luntur pas denger ucapan Jean selanjutnya.
"Satya, percuma lo samperin ..hilal kemarin baru aja tunangan "
......
Rumah keluarga besar park baru saja terjadi badai besar, semuanya panik menemukan Satya yang tiba tiba menggila saat pulang dari kampus.
Dor dor dor
"Satya...buka woy, Lo kalo ada masalah bilang sini ke gua"
Jake datang hampiri saraga yang masih coba buka pintu kamarnya Satya
"Sini biar papa aja" saraga bergeser mempersilahkan papanya untuk bujuk Satya.
"Satya ...ini papa, buka pintunya nak. Papa mau bantu masalah Satya, papa mau peluk Satya, papa mau_" cklek
Jake kaget mendapati kamar Satya hancur berantakan, pecahan kaca berserakan dimana mana. Tapi hati Jake sakit melihat putranya jauh lebih hancur disana
Siapa yang berani membuat satya seperti ini?
"Sekarang tenangin dulu yah..klo udah siap cerita, papa akan dengarkan semuanya sampai Satya lega"
Jake peluk Satya yang menangis tersedu sedu.
"Hilal pa..." ucap Satya pelan.
"Iya, hilal kenapa? "
"Satya cinta pa sama hilal, tapi hilal pergi dan tunangan sama orang lain"
Jake tatap sendu putranya, sekarang sudah terjawab kenapa Satya akhir akhir ini berubah.
Setelah Satya tenang dan tidur dikamar saraga. Jake langsung telpon sunghoon untuk cepat menyusul, lalu sesegera mungkin akhiri masalah yang menimpa putranya.
....
"Satya, ayah boleh ngobrol sama kamu?"
Satya menoleh menemukan ayahnya yang duduk dikursi belajar.
"Gak salah kok kita sedih, nangis karena patah hati. Gak apa apa, Lampiaskan sesuka kamu"
Sunghoon dekatkan kursinya pada Satya yang berbaring membelakanginya.