IV. EXORDIUM

183 63 14
                                    

᛫◧᛫

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

᛫◧᛫

KATA PENGANTAR

Kembali saya menghadirkan cerita yang melenceng dari fiksi remaja pada umumnya, mengangkat tema sepasang anak kembar yang saling dendam, dibalut kekacauan keluarga mereka yang merupakan keluarga mafia terbesar, dengan dibumbui romance remaja yang sedang digemari saat ini.

Tentunya, ini bukan kisah anak geng motor biasa.

Susah rasanya, berusaha membuat karya yang berbeda ketika banyak orang lebih menggemari cerita-cerita dengan alur dan genre yang sama. Namun tantangan itu berhasil menjadi motivasiku untuk membuat cerita yang baru, yang mengikuti selera pasar namun sedikit diubah warnanya.

Memang kebanyakan cerita yang mengambil genre teenfiction begini selalu diisi oleh kisah-kisah romantis seperti perjodohan, awal benci jadi cinta, cinta beda agama, kisah cinta antar ketua geng motor dengan seorang cewek, dan lain-lain. Namun NADEWA, yang sudah saya rancang selama berbulan-bulan, memiliki warna dan vibes yang berbeda.

Saya berharap meski cerita ini sedikit berbeda dengan fiksi remaja biasanya, lambat laun cerita ini dapat disukai oleh orang awam. Saya berharap, NADEWA bisa hidup dengan warna dan vibesnya sendiri.

Ide cerita NADEWA telah dirancang sejak pertengahan tahun 2022 lalu, ketika saya berhasil menamatkan I am Gross. Kala itu saya banyak menonton film-film action, khususnya 'Fast and Furious' dan 'Crows Zero' yang akhirnya menjadi inspirasi saya dalam membuat premis NADEWA ini.

Seharusnya NADEWA sudah mulai publish pada tahun itu (2022), di mana banyak cerita-cerita berbau geng motor dan romance ala remaja yang sedang marak di kalangan readers. Namun karena ide cerita ini cukup berat, yang memerlukan banyak riset dan juga referensi, maka memakan waktu yang lama untuk benar-benar menyelesaikan semuanya. Apalagi sifat keras kepalaku yang ngotot ingin menghasilkan karya yang bagus sehingga bisa diterima banyak orang, membuatku tak rela ide cerita ini jadi sia-sia jika aku meraciknya dengan amburadul dan terburu-buru.

Akhirnya dengan berkali-kali riset dan mencari referensi dari sumber-sumber seadanya, aku memantapkan niat untuk mempublish cerita ini. Berkali-kali mengalami perubahan alur dan konflik dikarenakan keraguan pribadi, tetapi akhir-akhir ini aku mulai berpikir: jika aku terus ragu untuk melangkah, kapan aku bisa memulainya?

Dan saya rasa, NADEWA masih belum terlambat untuk debut sekarang.

Cerita ini tentunya tidak lepas dari hasil evaluasi mandiri penulis atas cerita pertama yaitu: I AM GROSS. Di mana menurut penilaian pribadi, I AM GROSS masih memiliki banyak kekurangan, dan semua kekurangan itu aku jadikan acuan agar NADEWA, cerita keduaku, bisa menjadi karya yang lebih baik.

Tentu saja bukan berarti aku merasa cerita ini akan jadi sempurna. Jika kalian menemukan kekurangan atau kesalahan dalam cerita ini, silakan beri kritik dan saran.

Selamat menikmati kisah penuh action ini dan jangan lupa memberi dukungan positif.

Terima kasih.

Tertanda,

Julian Ocha












Dan aku tidak lupa untuk memberitahu, bahwa segala ke-aesthetic-an yang dihadirkan; tata letak teks, gambar, video, gif, dsb. adalah terinspirasi dari penulis favoritku: wolfindenim. Penulis dengan jiwa aesthetic tinggi yang selalu menghadirkan karya indah dan berbeda dengan penulis lain.

Terima kasih Kak Pem telah menjadi salah satu insipiratorku untuk terus berkarya!






















NADEWA
COPYRIGHT Ⓒ 2023 JULIAN OCHA
ALL RIGHTS RESERVED.

───────────᛫◧᛫───────────

NADEWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang