3. Pesta Tahun Baru

217 55 45
                                    

CHAPTER 3

PESTA TAHUN BARU

PESTA TAHUN BARU

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

᛫◧᛫

❝Lo benci kegagalan, dan lo selalu berusaha menutupi kegagalan lo dengan kebohongan.❞



PULUHAN kembang api bertebaran di atas rumah megah yang tampak paling mencolok di antara ribuan rumah di kota itu. Rumah seluas istana yang diisi oleh ratusan orang yang sedang menikmati pesta tahun baru. Tetapi sebenarnya pesta yang diadakan itu bukan hanya sebagai perayaan tahun baru, namun juga untuk merayakan hari ulang tahun si tuan rumah yang merupakan seorang Boss Mafia Andreas, Dion Andreas.

"Mari kita ucapkan selamat kepada pemimpin keluarga besar Andreas yang telah mencapai kesuksesan besar di tahun ini!"

Suara riuh tepuk tangan memenuhi halaman rumah.

Mr Dion tersenyum kepada para undangan yang hadir. Lelaki dengan setelan serba hitam itu mengangkat gelas bersama kolega-koleganya, matanya terpancang penuh ketertarikan menuju para penari yang hendak tampil di tengah panggung.

"Selamat ulang tahun, Dion." Seorang lelaki yang merupakan kerabat, menghampirinya.

"Ya, thanks." Mr Dion berjabat tangan dengan lelaki itu.

Seluruh anggota keluarga besar Andreas hadir di tengah acara ini. Tentu saja mereka harus hadir, acara ini milik pemimpin keluarga mereka, Mr Dion tak mau ada satu pun anggota keluarga yang absen malam ini.

Tetapi tampaknya, ada satu orang yang belum datang ke pesta.

"Mana anakmu, Dion? Bukannya seharusnya dia datang di acara besarmu ini?" Kerabatnya bertanya.

Mr Dion hanya tersenyum. "Entahlah. Dia bilang mau menyiapkan hadiah untuk saya."

"Hadiah?" Seketika orang itu tertawa. "Emangnya hadiah macam apa yang dibutuhin seorang boss mafia seperti kamu?"

Mr Dion tertawa.

Tak lama kemudian, pesta yang sedang berlangsung tenang dan damai seketika berubah menjadi sedikit ricuh saat sekelompok remaja datang dengan aksi yang cukup barbar. Tiga mobil bersama sebuah truk menerobos gerbang rumah lalu menyeruak kerumunan orang-orang di pesta.

"Siapa mereka?!" Orang-orang menggerutu dengan raut wajah kesal, berhamburan minggir demi tidak tertabrak mobil-mobil itu. Mr Dion hanya bisa menggelengkan kepala sambil tertawa, dia tahu siapa para remaja yang barbar itu.

NADEWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang