CHAPTER 4
GAZURA
᛫◧᛫
❝Lo tau? Gelar apa yang bisa didapetin semua orang tanpa perlu kerja keras?❞
❝Almarhum.❞
SABTU pagi di sekolah laki-laki SMA Gazura.
Murid-murid dengan panik menepi ke dinding lorong, memberi jalan pada sekelompok laki-laki berjaket hitam bergambar serigala, logo khas geng Genzaro. Sudah menjadi kebiasaan murid di Gazura untuk mencari aman jika para anggota inti Genzaro berada di dekat mereka. Hal itu dikarenakan semua murid Gazura tahu bahwa ketujuh anggota inti Genzaro ialah penguasa di sekolah tersebut.
Diawali dari anggota termuda, Nicolas Harvel. Lelaki yang senang mengemut permen gagang itu berjalan paling belakang. Tidak seperti anggota inti Genzaro lain yang tampak sangar dan menakutkan, Nico justru terlihat polos dan imut. Terkenal akan kemampuannya di bidang IT, dia merupakan pemegang keamanan Genzaro, lebih tepatnya sebagai peretas.
"Duh, abis! Kamu bawa permen nggak, Zo?" Nico membuang gagang permen yang habis dimakannya lalu menoleh ke lelaki di sebelahnya.
"Kaga. Gua bukan bocil yang doyan ngemut-ngemut permen kaya lu!" timpal Denzo, lelaki berbadan tegap dan berotot itu melirik tanpa minat ke Nico. Berekspresi datar sepanjang waktu, penampilan lelaki bernama lengkap Maruzen Denzo ini membuat siapa pun ketakutan jika melihatnya. Terkenal akan kekuatan dan keahliannya dalam pencak silat, Denzo juga pemegang keamanan Genzaro. Jika geng sedang melakukan misi, dalam situasi sulit dia yang maju sebagai tank.
Dua orang di depan Nico dan Denzo ialah personil paling berisik di antara ketujuh anggota inti.
"Nyatanya gue yang paling ganteng di sini, lu lupa pas kita liburan ke dufan cewek-cewek di sana pada liatin gue?" ucap lelaki bername tag 'Argas Amadeo'. Lelaki dengan kepercayaan diri sangat tinggi, tebar pesona adalah hobinya.
"Cewek-cewek itu liatin lu bukan karena lu cakep, tapi karena penampilan lu waktu itu kayak orang tolol." Lelaki bermata siren di sebelahnya mencibir. Veron Rodizzo memang senang me-roasting. Bakat alami anggota Genzaro satu ini adalah sarkasme, tak terhitung orang yang pernah menjadi korban mulutnya. Tetapi di balik sifat buruk itu, Ron adalah orang yang amanah. Dia berperan sebagai stashman, yaitu orang yang menyimpan semua uang, barang curian, dan hasil pendapatan geng.
"Lu bisa kaga si sehari ae jangan ngeroasting? Udah dua puluh tujuh kali lu ngeroasting gue pagi ini." Argas menahan kekesalannya. Anak itu ingin sekali membalas Ron namun sarkas bukanlah keahliannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NADEWA
Teen Fiction❝RAMPAS SEJARAH MENANGKAN MASA DEPAN!❞ ⋆⋆⋆ 𝐍𝐀𝐊𝐔𝐋𝐀 dan 𝐒𝐀𝐃𝐄𝐖𝐀. Sepasang anak kembar yang terlahir sebagai lambang persatuan keluarga, namun tumbuh bersama dendam dan kebencian. Terbalut kema...