9. Kesepakatan (Andreas & Kaesar)

105 13 14
                                    

CHAPTER 9

KESEPAKATAN
ANDREAS & KAESAR

KESEPAKATANANDREAS & KAESAR

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

᛫◧᛫

❝Saya tahu, Andreas dan Kaesar tidak akan pernah berdamai. Dari generasi pertama sampai sekarang, dua keluarga kita selalu berperang menumpahkan darah.❞




KEESOKAN hari saat pulang sekolah, Nakula tidak mengikuti teman-temannya yang akan pergi ke bioskop. Nakula bukan tipikal orang yang senang menonton, menurutnya itu membuang banyak waktu sementara ia memiliki setumpuk kerjaan dari ayahnya di rumah.

Sial. Dia memang tidak bisa santai seperti anak-anak lain.

Tetapi itu tidak masalah.

Nakula punya cara sendiri dalam mengobati rasa stresnya.

Masuk ke area parkir sekolah, Nakula menghampiri motornya dan bersiap pulang. Baru hendak mengenakan helm, tiba-tiba seseorang menghampirinya.

Nakula menoleh.

Anak ini lagi.

"Angkat gua jadi adek lu!" pinta Neon dengan nada memaksa.

Sedari pagi, anak baru ini mengganggu Nakula dengan memaksa Nakula menuruti kemauannya.

Nakula membuang napas, kesal. "Lo udah ngomong gitu berapa kali hari ini?"

"Angkat gua jadi adek lu!" Neon mengulangi permintaannya.

Nakula hanya memandang Neon seperti orang gila yang kehabisan obat penenang. "Lo siapa?"

Tak memedulikan, Nakula memakai helm-nya lalu mulai menyalakan motor.

Neon dengan panik bergerak ke depan, menghalangi motor Nakula.

"Kalau gitu, terima gua jadi anggota lo!" tawar Neon, eh bukan, itu permintaan.

Nakula tidak mengerti mengapa anak baru yang di awal terkesan songong ini mendadak ingin menjadi anggotanya.

"Lo beban!" Nakula langsung menolaknya.

"Gua bakal bantu kalahin Sadewa!" Neon tidak pantang menyerah.

"Emang lo mampu?"

Nakula tidak menghiraukan permintaan anak itu. Ia menarik gas motornya, mengedikkan dagu sebagai bentuk perintah agar Neon mau minggir.

"Lu mau ke mana?" tanya Neon tetap bergeming.

"Balapan."

"Sama siapa?"

"Angin." Nakula mendorong Neon ke samping lalu melajukan motornya.

Neon buru-buru menaiki motornya sendiri dan mengejar Nakula.

NADEWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang