Panik

223 36 9
                                    






Begitu sampai dirumah Sha Boss memapah nya sampai masuk rumah tak lupa ia memencet bel terlebih dulu.

"Astaga Aliesha kenapa bisa seperti ini nak." Ketika pintu terbuka ibunya kaget melihat penampilan anaknya yang sudah tak dikenali lagi.

"Ayo nak Boss bawa masuk dia dulu."

"Baik tante." Boss dan ibu Sha memapah Sha hingga kamarnya.

"Tadi kami merayakan kembalinya Sha dan juga kemenanganku, lalu kami makan dan minum bersama termasuk wine tante, maaf." inisiatif Boss berbicara terlebih dahulu sebelum ditanya

"Ah begitu, tidak apa nak Boss lagi pula kalian sudah dewasa tante bisa maklum. Terima kasih sudah mau merayakan kembalinya Aliesha, Boss."

"Sama sama tante, Sha juga temanku dan kami sudah lama tidak bertemu jadi sudah seharusnya aku menyambutnya."

Ibu Sha hanya tersenyum mendengar jawaban Boss lalu berkata

"Mama papa sehat nak?"

"Sehat tante"

"Syukurlah, tante jadi kangen sama ibu kamu."

"Main aja tante ke rumah ibu juga ada terus kok dirumah."

"Ya Boss mungkin nanti tante akan luangkan waktu untuk mengunjungi ibumu."

"Baik tante, kalau begitu aku permisi pamit ya tante sudah malam juga."

"Oh aya silahkan, terima kasih Boss sudah mau mengantarkan Aliesha pulang maaf sudah merepotkanmu."

"Tidak repot sama sekali tante, tidak usah sungkan. Kalau begitu aku pulang ya tante."

"Hati hati dijalannya Boss." Boss hanya tersenyum mengangguk sambil melenggang pergi dari rumah Sha.





***








Ditengah perjalanan Boss tak henti hentinya masih memikirkan sang sahabat, daripada ini membuatnya semakin memikirkan dia putuskan untuk pergi kerumah Noeul saat itu juga.

Tak lama dirinya sampai dirumah Noeul ia masukan mobil dan parkir ke dalam garasi, namun rumah itu masih terlihat gelap, mana mungkin Noeul belum pulang, hei dia justru pulang yang lebih awal tapi mengapa rumahnya terlihat gelap gulita seperti ini? pikirnya. Segera Boss turun dari mobil dan berjalan ke arah pintu lalu ia masukkan kata sandi yang sudah dia hafal lalu masuk ke dalam.

Ia mulai menyala-nyalakan lampu dan mencoba mencari sahabatnya barangkali sahabatnya itu sudah tertidur, lantas ia langkahkan kakinya ke lantai 2 dan begitu tiba dikamar ia buka dan dapat dia lihat jika kamar itu masih kosong, lalu dimana sahabatnya? Seketika dirinya panik dan mencoba menghubungi sahabatnya itu

Nomor yang anda hubungi sedang tidak aktif, panggilan ini akan dialihkan menjadi pesan suara."

Begitulah suara operator menjawab ketika Boss berusaha menghubungi sahabatnya itu, meski ditengah paniknya Boss berusaha tenang dan turun kembali kebawah menunggu sahabatnya pulang. Dia mematikan kembali lampu lampu itu, Boss duduk di sofa dekat pintu dia akan menginterogasi Noeul ketika dia tiba, pikirnya.

Sekian lama menunggu Boss mendengar ada suara mobil yang datang, bisa ia lihat dari jendela jika itu adalah sebuah taksi sudah jelas pasti itu Noeul.

Ketika Noeul baru saja membuka pintu ia berusaha menyalakan lampu dan saat lampu nyala saat itu juga dibarengi oleh suara berat khas yang membuat dia terkejut.

DESTINY'S OF TWO FRIENDSHIP || ON GOING Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang