Sesampainya di taman mereka duduk di salah satu bangku yang menghadap danau yang indah, Noeul menyandarkan kepalanya pada pundak Boss menikmati semilir angin disore hari serta pemandangan indah dari matahari yang terbenam membuat suasana kian romantis.Apalagi jika bersama dengan orang yang disuka.
"Cantik."
"Kan? Itu terlihat sangat cantik bukan?"
"Ya, sangat cantik."
"Apa kamu tau arti dari nama koreaku adalah matahari yang terbenam,"
"Yaa, keduanya sama sama cantik, baik Noeul pemandangan maupun Noeul yang ini."
"Tapi justru Noeul ini yang terlihat sangat sangat cantik dimata ku."
"Ish diamlah! Jangan menggodaku, muka ku sudah begitu merah akibat perlakuanmu itu dari sejak pesan itu."
"Hahahah maaf habisnya kamu terlihat menggemaskan saat merona seperti itu."
"Setelah ini pulang ke rumah ku dulu na, aku ingin mandi lalu setelah itu kita bisa pergi lagi."
"Ah tidak apa, kita dirumah saja, aku juga rindu pada Ibu."
"Siap sayangg~" goda Boss
"Diamlah bodoh! Aku malu." ucap Noeul dengan menutup mukanya dengan telapak tangan
Boss tak tahan melihat kelucuan itu, ia bawa Noeul untuk dipeluknya.
"Biarkan seperti ini sebentar."
Bukan Boss tapi Noeul yang berucap, entahlah keberanian darimana hingga mengucapkan seperti itu, yang jelas di peluk seperti ini oleh Boss membuatnya nyaman.
10 menit berlalu pelukan hangat itu kini terlepas karena Noeul melepaskannya dan melihat manik Boss, dan tersenyum pada Boss sambil berkata,
"Ayo pulang, calon pacarku."
"Apa? Apa? Barusan kamu bilang apa?"
"Calon pacarku~" jawabnya dengan nada manja
Mendengar itu seketika jantung Boss berdegup kencang, pasalnya meski dari awal mereka pendekatan tidak sekalipun Noeul pernah mengklaim dirinya sebagai calon, bahkan dia selalu seperti 'siapa yang calon pacarmu?' seperti itu terus,
Mendengar ini membuat Boss berbunga bunga tak karuan, rasanya seperti banyak kupu kupu yang berterbangan disekelilingnya, mendengar Noeul mengatakan seperti itu membuat Boss merasa seolah Noeul sedang 'menyatakan kepemilikan' nya pada dirinya.
"Terima kasih." Boss kembali memeluk Noeul dan mengecup singkat kening dan bibir Noeul.
"Ayo pulang,"
Mereka pulang dengan bergandengan tangan (padahal ga nyebrang ye tapi gandengan trs hm) dengan raut wajah bahagia. Setelah menempuh sekitar 20 menit mereka sampai dirumah Boss.
"Bu, Boss pulang! Lihat siapa yang datang."
"Jangan teriak Boss, ehh sayang yaaampun ibu kangen." jawab ibu Boss dengan cepat memeluk erat Noeul
"Halo bu..."
"Kemana aja, jarang main kesini."
"Hehe maaf bu Noeul tidak bermaksud, hanya saja banyak tugas bu, jangankan untuk menemui ibu kadang untuk makan saja aku terlupakan jika Boss tidak mengingatkan ku."
"Ya nak ibu paham, tidak apa apa yang penting sekarang kamu ada disini, oh kebetulan ibu sedang memasak makanan kesukaan kalian."
"Benarkah?"
"Ya sayang, sebenarnya ibu teringat padamu dari pagi jadi ibu berniat memasak dan meminta Boss nanti untuk memberikannya padamu eh ternyata ibu beruntung, kamu sendiri yang datang kesini."
"Hehe iyaa bu, terima kasih sudah mau memasak makanan kesukaan Noeul. Noeul kangen ibu."
"Sama sama sayang, kamu sudah seperti anak ibu juga, uhh ibu jauh lebih kangen pada anak cantik ini."
"Sepertinya aku terlupakan." ucap Boss dengan wajah naas melihat perlakuan ibunya dan calon pacarnya itu,
"Diam!" ucap ibu Boss dengan ketus
"Sebenarnya anakmu itu aku apa Noeul bu.. mengapa ibu kejam sekali pada ku."
"Lihatlah siapa yang merengek, badan saja besar tapi cengeng seperti anak kecil."
Noeul hanya bisa tertawa melihat sikap Boss yang berbeda dengan imagenya yang 'cool' lihatlah sekarang pria yang dikagumi perempuan itu kini seperti anak kecil merengek yang tidak dibelikan mainan.
"Ayo sayang kita ke dapur,"
"Tidak!" jawab Boss
"Noeul akan pergi ke atas ke kamar ku bu.. ada yang ingin kami bicarakan."
"Oh apa itu? Tidak bisa disini aja?"
"Tidak bu ini urusan anak muda." dengan menekankan kata 'anak muda.'
"Yaudah, kalau sudah langsung kebawah ya Eul, temani ibu."
"Ya bu.."
Boss membawa Noeul naik dan sesampainya dikamar, Boss mendorong Noeul ke ranjang. Noeul tentu saja panik.
"Boss apa yang kamu lakukan!"
"Maaf, aku hanya.. cemburu."
"Tiba tiba?"
"Kamu terlihat dekat dengan ibuku ya aku tau kamu memang dekat namun saat tadi melihatmu dipeluk dan bagaimana kamu tersenyum membuatku cemburu meski itu ibuku."
"Ya ampunn.. itu ibumu loh."
"Ya, maaf."
"Hmm."
"Kalau begitu aku mandi dulu naa, kamu jangan kemana mana tunggu disini saja, aku tidak mau kamu direbut ibu lagi!" Noeul tertawa mendengarnya
"Iyaa udah sana mandi."
Boss melangkah pergi mandi meninggalkan Noeul yang tengah sibuk memandangi album foto dirinya dan juga Boss saat kecil, saat pertama kali mereka bertemu. Dia membuka satu persatu halaman album itu hingga rasa kantuk menyerang dan ia tertidur.
Boss yang keluar setelah mandi hanya tersenyum melihat Noeul yang tertidur itu, buru buru ia memakai baju dan segera bergabung untuk tidur bersama, dia peluk Noeul dan menyelimuti tubuh mereka hingga setengah badan.
Disisi lain ibu Boss yang keheranan karena Noeul yang tak kunjung datang, ia memutuskan untuk melihat ke kamar anaknya, takutnya ada apa apa meski mereka berdua sama sama lelaki.
Namun yang didapati adalah pemandangan dua orang yang tertidur dengan saling berpelukan erat, ibu Boss yang melihat itu hanya bisa tersenyum memaklumi.
"Ahh sepertinya mereka lelah, aku biarkan mereka tidur satu jam dulu baru nanti aku bangunkan untuk makan malam, sekalian ada yang ingin aku tanyakan." lirih ibu Boss sambil pergi kembali menuju dapur
TBC
Hai maaf baru bisa update, ada yg nungguin ga nih? maaf ya di rl ku bener" pusing banyak tugas jadi baru bisa update deh
Oh iyaa gmn udah pada nonton mv Noeul belum? berapa rating dari kalian buat mv bayi? keren ya lagunya catchy abiss, so proud of him 🥹💗
Anw aku ngereog bgt liat update nya Boss yang lagi berdua sama bayik, ya ampun gemasnya 😭😭
Oh iya aku ada up beberapa cerita lainnya siapa tau ada yg minat boleh di cek ya, bye bye! 🫶🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY'S OF TWO FRIENDSHIP || ON GOING
FanfictionKlise, ini adalah kisah tentang dua orang sahabat Boss dan Noeul. Yang dimana mereka telah bersahabat sejak kecil. Namun noeul memendam perasaan suka pada sahabatnya ini sejak awal bertemu hingga pada mereka yang beranjak dewasa perasaan itu semakin...