"Senyum dong.. jangan cemberut terus Eul..""Bodo amat!" kesal Noeul
Peat maupun Fort yang duduk disamping Noeul hanya bisa menahan tawa, mereka masih ingin hidup setelah tadi mentertawakan keras disuguhi mata tajam yang membuatnya ngeri seperti akan dimakan hidup hidup oleh kelinci.
Tapi situasi ini sungguh benar benar membuat sepasang kekasih ini lucu dan tak tahan melihat sang sahabat yang sedang menjalankan persyaratan dari Boss agar memaafkannya. Tapi ini lebih seperti Boss sedang mengerjainya.
"Nanti Boss lihat makin ditambah hukuman atau persyaratan nya baru tau rasa!"
"Nah panjang umur tuh anaknya dateng kesini." bisa dilihat dari arah jauh Boss berjalan menuju arah 3 sahabatnya ini
"Kenapa cemberut terus?"
"Menurutmu?" desis Noeul sambil memalingkan mata dengan sebal
"Oh begitu?"Boss terkekeh
"Eitsss.. sepertinya ada yang kurang aku rasa." sambil melihat penampilan sang sahabat
"Oh! Dimana bando itu?"
"Aku lupa membawanya! Ya, lupa.." dengan gugup menjawabnya
"Ada di dalam tasnya Boss!" potong Peat
"Ish dian phi Peat!!" Noeul dengan muka yang di buat segarang mungkin yang justru terlihat lucu oleh ketiga sahabatnya, menatap Peat dengan tajam yang sudah beraninya memberi tahu dimana letak benda tersebut.
"Aku diam, tidak berlari."
"Ahh sudahlah, diam dan tutup mulutmu!!"
"Hei jika kamu ingin ini segera berakhir ayo turuti saja dan pakai itu!"
"Benar itu Eul aku setuju dengan Peat." jawab Boss
Sementara Fort hanya bisa tertawa melihat perkelahian kekasihnya dengan sahabatnya dan juga bagaimana mereka terus menggoda pria manis ini.
"Ini saja sudah cukup!"
"Pakai itu atau persyaratan akan ku tambah."
"Hah..."
Menyerah sudah, lelah tak ingin terus berdebat akhirnya dia memutuskan untuk menuruti dengan segera ia membuka tasnya dan mengeluarkan bando itu.
"Nah ini baru bagus, buka begitu Fort dan Peat?" tanya Boss setelah memasangkan bando ke kepala Noeul
"Ya kami setuju. Itu terlihat lucu Eul." jawab Peat sementara Fort hanya mengangguk-nganggukkan kepala
Sementara sang korban yang sedang menjalani hanya diam dan memalingkan wajahnya masih dengan wajah cemberut.
"Kalau begitu aku kembali dulu untuk persiapan. Jangan lupakan tugasmu bocah. Byee~" katanya sambil mengacak-acak rambut Noeul dan melenggang pergi.
"Ish aku malu!!"
Bagaimana tidak? Kini dirinya sudah menjadi pusat perhatian sejak dia datang ke kampus, ya Noeul akui jika dirinya memang bisa dibilang terkenal dan sering menjadi pusat perhatian namun tidak dengan hari ini, itu berbeda dari yang biasanya!
Kini dirinya mengingat kembali percakapan nya dengan Boss dua hari lalu di ruangan rahasia mereka
"APAAAA??!!"
"Aku tidak mau Boss!!!"
"Yasudah berarti aku tidak akan memaafkan mu."
"Apa tidak ada yang lain?"

KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY'S OF TWO FRIENDSHIP || ON GOING
FanficKlise, ini adalah kisah tentang dua orang sahabat Boss dan Noeul. Yang dimana mereka telah bersahabat sejak kecil. Namun noeul memendam perasaan suka pada sahabatnya ini sejak awal bertemu hingga pada mereka yang beranjak dewasa perasaan itu semakin...