15🔞

451 9 3
                                    

Zoro pov
Aku sampai dirumahnya.
Kini bagaimana caranya?
Akhirnya aku langsung mengetuk pintu rumah Sanji.
TOK
TOK
TOK
"Tunggu sebentar"suara yang benar-benar manis.
CLAKK
"Siap-huh?!"dia kaget.
Siapa yang tak kaget jika orang yang membuatnya salah paham?
"Masuk"dia menunduk sambil menarikku masuk.
"Sayang ak-acck!"dia sedikit mengeratkan genggamannya membuatku sedikit sakit.
"Aku mengerti,maaf"ucapnya.
Rumahnya agak berantakan.
Apa yang terjadi di sini?
Apa dia berulah lagi?

"Apa yang terjadi di sini lagi?"tanyaku.
"Memang apa?"tanyanya lagi.
"Kenapa rumahmu sedikit-"aku tak melanjutkannya karena melihat ruangan Hawkins terbuka dan terlihat banyak sekali botol beer yang pecah.
Aku langsung ke ruang Hawkins dan melihatnya.
"Z-zoro!,kau mau kemana hah?!"dia berteriak tapi aku mengabaikannya.
Saat selesai melihat ruang Hawkins aku kembali ke Sanji.
Disana aku melihatnya duduk ketakutan memegang kedua tangannya dan sedikit menunduk.
Entah apa yang kini ia rasakan.
Jujur,apa yang sudah terjadi?
"Sanji-"
"Huh?!"
"Z-zoro!,kemana kau pergi hah?!"tanya Sanji dengan tegas dan gemetar.
"Maaf..."
"A-ayo ke kamar ku"dia langsung menarik tanganku.
Tangannya sudah bergetar hebat.

DI KAMAR SANJI
BUGG
"Ughh.."dia mendorongku ke kasur.
PLAKK
"Hiks...uhh...hikss... m-maaf...hiks.."dia menangis.
Dia menangis.
Hatinya tak tenang.
Dia gemetar.
"Sayang..."aku bangun dan menuju ke arahnya.
"Hiks...j-jan-gan dekat..-"
GREPP
"Huh...??"
"Menangis lah..."ucapku.
"Huh...??"
"Hiks...huk...hikss...aakkhhhh..."
Menenggelamkan wajahnya di pundak, memegang erat lenganku, menggigit baju dan kulitku agar suaranya kecil.
"Lampiaskan semuanya padaku sayang.
Jangan pikirkan masalah tadi.
Semuanya akan baik-baik saja.
Tetaplah denganku.
Bersamalah denganku selamanya.
Jangan pergi lagi"
"E-ehhmm.."dia hanya mengangguk sebagai jawaban dan hmm saja.

2 MINUTES LATER...
"Z-zoro..."ada yang memanggilku.
"Is it getting better honey?"tanyaku.
"Ehmm...-"
"Huh??!"
Aku langsung menindihnya.
"Z-zor-ummhh..~"dia langsung mengelus rambutku pelan dan mencengkram pundak ku.
"Cup..~ahhh~mmhh..."
"Hah....~"sial...
Dia membuatku tegang dan membangunkannya.
"Z-zo..."
"Lakukan denganku!"ucapku tegas.

(Happy reading bebb🔞)
Sanji pov
"Mmhh..."
Zoro...
Kau benar-benar sangat tahu apa yang ku rasakan...
Kau mengerti apa yang ku rasakan.
Siapa kau sebenarnya?
Kenapa?
Kenapa kau tak marah dan memukulku?
Aku sudah salah padamu.
Kau masih memperlakukanku dengan lembut.
"Cup..~huh...mmhhhh.."
"Ahhh"
"Z-zoro..."
"Tenanglah...ini akan menjadi ingatan kita berdua"ucap Zoro.
"Zoro...-uhhh!"Zoro langsung mengunci kedua tanganku di atas kepalaku.
"Z-zo...-"
"Panggil namaku selama permainan ini"ucap Zoro sambil menyatukan dahinya pada dahiku.
GLUPP
"A-aku tak yakin..."ucapku tak yakin akan kedepannya.
"Heyy...lihatlah yang didepanmu ini"ujar Zoro.
"Aku, Roronoa Zoro, YOUR SOULMATE!"Zoro membangkitkan hatiku.
Perasaan apa ini?
Dia adalah calon suamiku.
Tapi mengapa aku takut?
"Cup!~ummhh..."tanpa ku sadari Zoro sudah membungkam mulutku.
Lalu, Zoro langsung masuk ke sela-sela kemejaku dan meraba dadaku.
"Ahhh~mmhh.. Z-zo -aaakhh!~"Zoro langsung memilin putingku.
"Mmhhhh...Zo... j-jan-gan dihh sanahh huh.."
Setelah itu Zoro langsung membuka celanaku sekaligus dalamanku.
"Kau nakal...~"ujar Zoro sambil melihat ke bawah.
"K-kau p-elakunya..."
"Heh..~"
SQUET...SQUETT.. SQUET
"Ummhh...hah..uhhh...huh huh huh"Zoro mengocoknya dengan cepat namun lembut.
"Aahhhh...."aku keluar.

Setelah itu Zoro membalikkan tubuhku yang polos dengan hati-hati dan memberikan ciuman dan tanda di pinggang dan leherku.
Zoro kemudian membuka bajunya namun tidak celananya.
Sekilas kita seperti kekurangan baju.
Aku hanya menggunakan kemeja.
Zoro hanya menggunakan celana.
"Mmhh... Z-zo.. b-berhenti..."
"Sebentar.."Zoro terus mengecup leherku dengan kuat dan teratur.
"Zooo,sudahh...ini gelii..."
Tiba-tiba Zoro membalikkan tubuhku dan kami berhadapan.


Author pov
Setelah Zoro membalikkan tubuh Sanji,Zoro langsung menyatukan dahinya dengan Sanji.
"Z-zoro..."mata safir biru terus menatap lekat wajah Zoro.
Tiba-tiba Zoro tersenyum seram ke arah Sanji dan membuat Sanji takut dan menutup matanya rapat.
Lalu Zoro mendudukkan Sanji di pangkuannya dan membuat Sanji merona akibat adiknya menyentuh pantat Sanji(kalian bisa bayangin sendiri kan?(⁠◕⁠દ⁠◕⁠).
"Nnghh.."desahan pertama lolos karna Zoro terus meremas pantat Sanji.
"Heh...jangan tegang sayang~ini belum seberapa"ucap Zoro.
Lalu tanpa Sanji sadar, Zoro sudah mengeluarkan adiknya dan tanpa aba-aba,Zoro langsung memasukkan adiknya ke dalam hole Sanji dan itu membuat Sanji terkejut.
"Aanhmmphh...!!"Zoro tak ingin suara istrinya didengar oleh orang lain.
"Mmhh..Z-zwoo.."Sanji terus memegang pundak Zoro dengan lembut padahal aslinya ia ingin mencengkram erat pundak Zoro,dia tau itu akan menyakiti Zoro.
Zoro sudah menidurkan Sanji dan terus memegang pinggang serta menggenggam tangan Sanji dengan lembut.
TIK
TIK
TIK
"Hiks...uhh..huh huh huh..hiks hiks"Sanji menangis dan itu membuat Zoro sakit hati melihat istrinya menangis di depannya.
"Sudah sudah, it's ok honey.."
"Aku akan menanggungnya sayang,sudah sudah"ucap Zoro mengelus kepala Sanji dengan lembut.
"Huh huh huh huh,sakit...sakit..."rintih Sanji membuat Zoro tak tega.
"Aku akan membiarkanmu dulu"ucap Zoro setia memegang tangan Sanji.

3 MINUTES KEMUDIAN
"Apa sudah sayang?"tanya Zoro.
Sanji hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Apa aku sudah boleh menggerakkannya?"tanya Zoro karena dia perlu izin dari kekasihnya.
"Zoro...genggam tanganku terus..."mohon Sanji dengan safirnya penuh harapan.
Zoro yang mengerti akhirnya mencium pipi Sanji.
Kemudian Zoro bangun dan tak lupa untuk menggenggam tangan Sanji.
Zoro mulai menggerakkan pinggulnya.
"Uhhh....ah ah ah huh huh.."Sanji terus mendesah hebat akan sodokan yang diberikan oleh Zoro.
Tak lupa Zoro juga mencium Sanji.
"Ah ah huh huh huh mmhh...mmpphh"Sanji hanya pasrah menerima permainan dari kekasihnya.
Lanjut hingga ronde terakhir yaitu ronde kelima,kini Sanji dan Zoro mencoba doggy style.
"Ah ah kahh...~Zoh Zoh Zoh...pehh..lan.."Sanji terus menyebut nama kekasihnya sembari memegang bantal menyalurkan rasa sakitnya pada bantal itu dan Zoro terus memegang tangan Sanji karna itu janji yang Sanji minta.
"Uughh..S-sayang aku akan keluar.."ucap Zoro untuk terakhir kalinya meminta izin dari Sanji untuk mencapai klimaksnya.
"I-iyahhh.."Zoro langsung mempercepat gerakan pinggulnya.
"San-ugghh.."
"Uuuhhhhh!!~"Sanji tak ingin Zoro mendapat masalah jadi dia langsung menggigit dan berteriak pada bantal dibawahnya.
PLOP
Zoro mengeluarkan adiknya dan melihat keadaan Sanji.
"Sayang..."
"Hikss..hiks..huh huh huh huh huh huh huh huh huh"Sanji terus mencari oksigen karna saat berteriak dia hampir tak bernafas.
"Sayang!"Zoro langsung menaruh Sanji di dadanya.
"Uhukk uhukkk...huh huh huh..Zoh Zoh.."Sanji terlihat lemas karna dia sudah memuaskan nafsu sang kekasih.
"Kau hebat sayang.."
"Kau terus menahan diri demiku.."
"Arigatou ne darling "ucap Zoro sambil menggendong Sanji ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

-Author
Dah berapa hari aing ga up we?😃

TO BE CONTINUED....


I JUST WANT YOU![Zosan]18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang