19

140 3 2
                                    

"Makanan siap..."makanan sudah jadi, sekarang aku perlu memanggil keluarga Roronoa yang lain.
Akhirnya aku memutuskan untuk mencarinya tapi dihalangi oleh Zoro.
"Tak perlu mencari mereka...ibu.."ucap Zoro.
"Haik.."
KLIK
TENG!
TENG!
TENG!!!!
"H-huh..??!"aku kaget.
Keluarga ini benar-benar berbeda.
Mereka memiliki alarm pemanggil??
Pantess..
Serem..(⁠╥⁠﹏⁠╥)
"Ada apa?"tiba-tiba ada 3 suara yang muncul.
Ayah, kakak adik Zoro...
Mereka muncul dari arah yang berbeda.
"Huh?!-aahhhh!!"
"Sayang?!"Zoro bergegas menangkap ku.
"Say-aakhhh!!"Zoro juga ikut terjatuh karena adiknya,Perona.
Perona mengangkat kakinya dan membuat Zoro tersandung dan ikut terjatuh.
BUGG!!
"Uughhh!"
"Mmhh...!"
Saat membuka mata ternyata Zoro menggunakan tangannya sebagai pelindung kepalaku dan Zoro hanya menahan diri agar tak membentur pada tubuhku.
"Hu-Z-zoro?!!"aku terkejut melihat Zoro berusaha melindungiku.
"Uhh...k-kau baik-baik saja?"tanyanya.
Apa ini??
Dia lebih memperhatikan kondisi ku daripada dirinya sendiri??
Zoro...kau..
"I-iya!"
"Hu-e-eh?!"aku langsung bengun dan memeluk Zoro.
GREPP
"Astogeee,disini banyak orang pala ijo!"ucap Tashigi.
"Sayang..?"
"Haiss...berisik bat loe=⁠_⁠="
"Biarinn.. kenyataan toh.."ejek Tashigi.
"Ckhh.."ucap Zoro kesal.
"Fufufu~kalian benar-benar romantis,kalian mengingatkan kami saat muda dulu..."ucap Monet.
"E-ehh..??"Mihawk langsung tersipu.

"Zoro...maaf..sakit ya..?"tanyaku.
"Engga papa..ini udah biasa kok.."ucap Zoro lembut.
"Ayo makan.."ajak Zoro.
"Iya..-ummh??!"Zoro menciumku tiba-tiba.
"Ummhh...hmmphh~cup!huh... Z-zoro.."aku terkejut.
Tentu saja.
Berciuman di depan keluarga seseorang apalagi keluarga Roronoa itu benar-benar membuatku seperti kehilangan harga diri.
Ini memalukan.
Saat aku memandang seluruh keluarga Roronoa,mereka semua menutup mulutnya juga terkejut dan Om Mihawk hanya menunduk menutup mata menahan sipu malunya.
"Z-zo..a-ayo ki-kita mak-makan.."ucapku.
"Ayo..~"
"I-iya.."

SELESAI MAKAN
Zoro pov
Selesai makan kami sedikit mengobrol dengan keluarga dan membuat Sanji agar dapat beradaptasi dengan keluarga dan lingkungan rumahku.
"Jadi nak...setelah menikah,apa kau akan terus membuka tokomu?"tanya ayah.
"A-aku..ehmm..aku mungkin harus mempertimbangkannya dulu,karena jarak rumahku ke toko kurang lebih 300 meter,apalagi jika aku sudah tinggal dengan Zoro,kemungkinan jaraknya akan ja-"
"Kau adalah bos ditoko mu,biarkan aku mencarikan tenaga kerja untuk dan mengajarinya membuat roti dan kue,dan kau San.."aku memotong pembicaraannya.
"I-iya..?"
"Kau tak perlu lagi berjualan di tempat itu,dari segi sisi,kau menjual kue di gang yang dulu biasa ada pelec*h**n"
"Kau mau pindah cabang?,aku tak kan memaksamu"tawarku tak memaksa.
"A-apa...?"dia terkejut akan fakta yang ku berikan.
Matanya membulat.
"Gang apa yang kau maksud Zor??"tanya ayah.
"Gang Ojikamaru 88, Hokkaido"ucapku.
"Pantas saja..."
"Tak mungkin..."ucap Sanji.
PUK..PUK..PUK
Aku mengelus dan menepuk bahu Sanji.
"Jadi bagaimana?mau tidak?"tanyaku sekali lagi.
"Iya..."ucapnya menunduk.
"Baik...akan ku pindahkan di samping perusahaan ZOR-CPT,apa kau ingin jadikan itu restoran?"
"Huh..??,restoran??!,iyaa!"dia bersemangat.
"Baiklah...baiklah.."
Setelah berbincang,akhirnya waktu tidur sudah datang.

DI KAMAR
"Zoro...maaf.."ucap Sanji.
"Kenapa sayang..??"tanyaku.
"Karena tadi..akhirnya kita belum membeli Hakama dan Haori"ucap Sanji.
"Heh!~"
"Siapa yang bilang bahwa Hakama dan Haori belum siap hmm?kita hanya belum menyiapkan baju resepsi pernikahan"ucapku langsung mengalungkan tanganku ke pinggang Sanji.
"K-kapan kau membelinya Zor???"tanyanya heran.
Aku langsung mengarahkan wajahnya ke wajahku.
"Sejak kita bermain sayang~"

Sanji pov
"Sejak kita bermain sayang~"aku heran..
Sejak kita bermain??
Apa maksudnya?
"Mmhhhh~"Zoro menggigit jariku.
"Zoroo..jangann"mohonku.
"Mau gitu" lagi ga?ah ah.."goda Zoro.
"Enggak!ga mauu!"aku menolaknya.
"Heyy..ayolah~hahah..~"
"Mmhh!! enggakk!"
"Hahah...iya iya..ayo tidur.."ajak Zoro.
"Harusnya kamu kayak gitu dari tadi Zo.."
"Aku ga suka kamu terus main kayak..."
⁄⁠ (⁠ ⁄⁠ ⁠⁄⁠ •⁠ ⁄⁠ -⁠ ⁄⁠ •⁠ ⁄⁠ ⁠ ⁄⁠ )⁠ ⁄
"Hah..maaf..dia kangen.."aku terkejut melihat yang ada di bawah Zoro.
"Z-zoro..a-aku mohon..."ucapku.
"Iyaa..dia hanya kangen sentuhanmu walau kau tak pernah menyentuhnya"ucap Zoro.
TAP!TAP!TAP!
TAP TAP TAP
"Zo!jang-nyahhh!!~"Zoro menindihku dan menggigit juga menghisap tengkukku dengan kuat dan lembut.
BUGG
"Z-zoro...ahhh~nnhh.."
"Slurp!~huh..heh!"Zoro kemudian membalikkan tubuhku dengan lembut dan membuat kita berhadapan.
"Huh.. Z-zoro kumohon jangan lagi..."ucapku.
"Aku tak tau jika kau sangat sensitif terhadap tengkukmu"
"Huh..."aku hanya bisa mendengarkan saja.
ZIIERRJJ
Zoro membuka resleting celananya dan mengeluarkan adiknya.
"Dia udah kangen banget~"
"Huh..a-apa maksudmu..??"aku takut.
Aku takut dia akan melakukan itu padaku lagi.
"Aku mau kau memegangnya~"ucap Zoro.
Kemudian Zoro mengambil tanganku dan mengarahkannya ke adiknya dan tanganku menyentuh milik Zoro.
"Elus ya~"ujar Zoro.
"Z-zoro...be-sar..."ucapku dengan rona yang sudah menampak.
"Ayolah~elus saja~"
"Hmmphh..."Zoro kemudian menciumku dan menggerakkan pinggulnya dengan pelan.
Sedangkan aku...
Aku hanya mengikuti apa yang Zoro minta.
"Hmmphh...slurp~cup!ahhh"
"Hmmph... Z-zo...kenapa kau..itu-haaahhhh~"kepalaku mendongak ke belakang karena Zoro mengelus pinggangku serta menggigit dan memberi kissmark di leherku.
"Cup!hah..."
"Kok nggak dielus beb?~"tanyanya.
"Z-zo..aku takut...dia besar.."ucapku takut.
"Kau baru tau hmm?"tanya Zoro.
"Huh...Zo...sudah.."
"Huh..baiklah"akhirnya kami berdua menyelesaikan itu kemudian tidur.


ESOK HARINYA
Zoro pov
Aku bangun lebih awal dan melihat istriku masih tertidur pulas.
Akhirnya aku beranjak dari tempat tidur dan mandi.
Selesai mandi aku sudah melihat kamarku sudah bersih.
"Kemana dia?"aku kemudian pergi ke ruang tengah dan melihat Sanji sudah membersihkan Mansion.
Apa-apaan ini?!
Kemana ibu?
Dimana para pelayan dan pembantu?
Siall..
"Sayang!apa yang kau lakukan?!"
"Z-zoro...?"aku langsung menuju ke arah Sanji.
TAP!TAP!TAP!
"Zoro!jangan salah paham!"ucapnya.
"Dimana para pelayan dan pembantu rumah hah?!"tanyaku menahan amarahku.
"Zoro!!lihat di belakang!"perintahnya.
"B-belakang??"heranku.
Akhirnya aku melihat kebelakang dan ternyata...
JRENGGG
KAPAK TUJENGG

-Author
Wee,anjjirr!!
Sapa naruh sound gini bangsatt😭

-Zoro
Woe!babi anjengg!!

||||||||||||||||||||||||||||||

"Kalian??apa yang kalian lakukan disana?!"ucapku dengan teriak.
"M-maaf tuan Roronoa!,kami dipaksa oleh Sanji-san untuk berhenti melakukan pekerjaan,karena Sanji-San ingin melakukan pekerjaan jugaa"ucap salah satu pelayan.
"Apa??"aku sangat heran.
"Zoro!kau lebih baik makan apa yang sudah aku buatkan!jangan menggangguku!"perintah Sanji.
"Ckhh!"
"Semuanya!keluar!dan kau San!ke kamarku!"ucapku.
"Enggak!kau ada janji bukan? dengan Luffy juga yang lain?"tanya Sanji.
"Iya,tapi urusan itu adalah urusan yang akan kita bicara di suatu tempat dan kita berkumpul pukul 11.00am nanti!"jelasku.
"A-apa??"
GREPP
"L-lepasin Zoroo!!"aku langsung menarik Sanji ke kamar.

DI KAMAR
BUGG
"Aaaahh!!uhh..."Sanji merintih.
Aku langsung menindihnya.
"Kenapa kau melakukan pekerjaan rumahku hah?!"tanyaku sudah marah dengannya.
"Hiks..memang kenapa jika aku melakukan pekerjaan rumahmu hah?!!"
"Kenapa kau melarangku melakukannya?!apa salahku Zor?!apa aku kurang bersih dalam membersihkannya hah?!hiks..."
TIK
TIK
TIK
Dia menangis...
Aku membuatnya menangis.
"Hah...bukan itu..."
"Hiks...hiks..huh..uhh.."
"Sayang..maaf..sudah marah..padamu.."ucapku perlahan.
"Men-jiji-jikan...hiks... p-pergi.."ucapnya.
"Nggak!"
"Hiks-huh..?!!"kemudian aku langsung menindihnya dan mengunci kedua tangannya.
"Z-zoro!enggak lepass-ummh~"aku langsung menciumnya.
Lidah saling bertukar dan bertaut.
"Ahhh~"
"Hah..."
"Ayo...kita kembali...kita akan berangkat pukul 09.00am"ucapku sambil membangunkan Sanji.
"Hmm.."
"Jangan seperti ini sayang..."
"Maaf..."satu kata keluar dari mulutnya.
"Aku juga.."ucapku.
"Ayo kembali..."ucapnya dengan senyum.
"Iya.."


TO BE CONTINUED....

I JUST WANT YOU![Zosan]18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang