3 | Broken

3.2K 287 15
                                    

Jangan lupa vote & komen ..

***

Bab 3 : Broken

***

Mereka saling mengagumi. Bertahun-tahun memilih memendam rasa meski debar dibalik dada terus mendobrak setiap bertatap muka.

Empat tahun memendam rasa yang teramat menyiksa membuat Arga memilih mengutarakannya di tahun kelima. Itu artinya nyaris satu tahun yang lalu ketika pembangunan rumah pribadinya hampir rampung.

Dia tidak ingin menjadi si pengecut, yang hanya menawarkan cinta tanpa pembuktian. Oleh karena itu, ia mengutarakan rasa yang bersemayam dibalik dada setelah memastikan bahwa ia siap membawa hubungan mereka ke dalam jenjang serius.

Siapa sangka, perasaan yang ia ungkapkan bersambut baik. Wanita yang dirinya kagumi selama ini ternyata memiliki rasa yang serupa.

Dan dua bulan lalu, ia berjanji pada sang pujaan hati akan datang membawa kedua orang tuanya ke rumah untuk melamar wanita yang teramat ia cintai.

Namun hari ini, takdir justru membawa duka ke dalam kisah mereka. Ayahnya yang katanya akan mengambil cuti supaya bisa ikut menemani, rupanya kembali hanya untuk menyampaikan kabar tak terduga.

"Maafkan Bapak, Mas. Karena kepulangan Bapak kali ini bukan untuk menemani kamu melamar Nadia, melainkan meminta keikhlasan hati kamu untuk menikahi Non Kara. Putri atasan Bapak di kota."

Sambutan kepala keluarga malam itu berhasil membuat seluruh penghuni rumah menancapkan atensi tak percaya pada keputusan sepihak yang telah diambil tanpa sepengetahuan mereka.

"Maksud Bapak apa? Kenapa Arga harus menikahi putri Pak Raden?"

Sudah dua kali atasan ayahnya datang ke rumah selama sepuluh tahun terakhir sang kepala keluarga mengabdi sebagai seorang sopir pribadi. Membuat Arga serta anggota keluarganya yang lain mengenal baik sosok Pak Raden yang dulu berbaik hati menolong ayahnya ketika hidup luntang-lantung di kota orang setelah mengalami pengurangan karyawan di perusahaan sebelumnya.

Terlebih, saat itu adik laki-lakinya sedang membutuhkan banyak biaya untuk menjalani operasi usus buntu. Bahkan Raden sampai rela datang ke rumah mereka hanya untuk membantu keluarganya saat itu. Lalu kedatangan kedua adalah saat orang tuanya mengadakan syukuran untuk khitanan adiknya.

"Mungkin kalian sudah mendengar berita bahwa Non Kara sempat diamankan kepolisian setelah diduga menggunakan obat-obatan terlarang di pesta temannya. Kenyataannya, berita itu tidak benar. Non Kara dinyatakan bersih dari obat-obatan terlarang,"

"Lalu apa hubungannya dengan pernikahan ini, Pak?"

Danar menatap putra sulungnya dengan sorot sendunya.

"Pak Raden ingin menitipkan Non Kara pada keluarga kita. Beliau menginginkan putrinya berubah dan mengharapkan Non Kara tinggal disini."

"Kalau begitu tidak perlu adanya pernikahan, Pak. Lagi pula, rumah Arga sudah jadi. Nantinya, Arga bisa tinggal disana. Dengan begitu, kedatangan putri Pak Raden tidak akan menimbulkan fitnah apapun." Arga masih berusaha membuat ayahnya mengurungkan niat menikahkan dirinya bersama wanita yang bahkan belum dikenalnya sama sekali.

Lebih dari itu, dia telah memiliki pujaan hati yang dua bulan lalu ia janjikan sebuah hubungan yang serius.

"Ini bukan persoalan fitnah, Mas. Melainkan Pak Raden sendiri yang menginginkan Mas Arga menikah dengan Non Kara. Bapak nggak enak buat nolaknya, Mas. Selama ini Pak Raden sudah banyak membantu keluarga kita. Tolong ikhlaskan Nak Nadia ya, Mas. Sebagai gantinya, menikahlah bersama Non Kara."

Mengejar AsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang