11_Rambut

845 81 0
                                    

Hari ini pesta syukuran yang diadakan Keluarga Arcelina. Awal pesta ini hanya akan di adakan sederhana, tetapi dengan tambahan seluruh anggota kerajaan yang hadir. Pesta sederhana akhirnya dibatalkan, dan di ubah menjadi pesta besar-besaran.

Disisi lain Clara masih sibuk dengan gaunnya. Lebih tepatnya sibuk memilih gaun mana yang ingin dikenakan, riasannya bahkan mak up yang mana agar terlihat menawan.

"Ini semua cantik, aku bingung memilihnya"ucap Clara bingung.

"Bagaimana dengan gaun merah ini? Gaun merah akan cocok dengan warna mata Pangeran Xander!!"ucap Alina semangat, semenjak kejadian Xander yang menangis saat itu, Alina menjadi penggemar berat Xander, dan ingin nonanya berpasangan dengan Xander.

"Gaun kuning lebih baik, ayo warna kuning!!"seru Ratna.

"Anda pikir aku tidak tau, jika anda ingin mencocokkan warna gaun dengan rambut Pangeran Ervan? Tidak bisa diterima, Pangeran Xander lebih cocok dengan Nona Clara"ucap Alina tegas.

"Aku ingin gaun yang cocok dengan ku. Kenapa aku perlu mencocokkan diri dengan orang lain?"Clara memutuskan menolak usulan kedua orang ini. Clara tidak ingin memperparah rumor cinta segitiganya.

"Aku akan pilih merah muda saja"ucap Clara, mengambil gaun merah muda lengan panjang. Clara juga berpikir gaun ini cocok misi mempermalukan Elina, merah muda akan memiliki sedikit kesan polos kan?

👑👑👑

"Pesta ini sangat besar. Hehehehe..... Kamu sangat beruntung Clara. Hidup dengan sendok emas, dan bahkan mendapatkan cinta Xander. Tapi ini tidak akan lama, aku akan mengakhiri hidup bahagia mu ini"lirih Elina dengan senyum jahat.

"Berhentilah bertingkah seperti orang gila, dan ingat bahwa kamu sekarang merupakan sepupu ku. Jangan mempermalukan aku"ancam Rio.

"Hum!"dengus Elina kesal.

"Clara Arcelina memasuki ruangan"semua mata memandang Clara sang tokoh utama pesta ini. Clara sebagai tokoh utama pesta ini, tentunya berpidato beberapa patah kata, menyambut beberapa tamu penting dan akhirnya menuju menu utama Clara hari ini, yaitu menjadi antagonis sejati untuk Elina sang tokoh utama novel My Love of Live.

"Tuan Rio, senang bertemu dengan mu. Pangeran Xander selalu bercerita tentang mu, mengatakan jika kamu orang terpercayanya"sapa Clara.

"Senang bertemu anda, Nona Clara"sapa Rio balik. Clara dan Rio bercakap-cakap cukup lama. Dari awal hingga akhir, Elina tidak di ajak berbicara. Seolah Elina dari awal tidak ada disana. Hal ini tentu membuat Elina kesal. Salah satu hal yang paling dibenci Elina adalah Pengabaian.

"Nona Clara, apa anda mengingat saya?"Elina tiba-tiba menerobos percakapan. Rio menatapnya tajam seolah mengatakan jangan membuat masalah.

"Sangat jarang melihat Elina dan Rio rukun. Pasti ada udang dibalik batu. Sistem aktifkan membaca isi hati"batin Clara yang tidak ingin mengambil resiko, dirinya dijebak.

(Ding! Heart reading function, apa tuan rumah setuju? (Ya) (Tidak)]

"Setuju"perlahan teks muncul diatas kepala mereka.

"Siapa kamu?Maaf, Aku tidak mengingatnya"ucap Clara dengan eksperesi sedih.

"Tidak masalah Nona Clara, mungkinkah karena Elina bertambah cantik, sehingga anda tak mengenalnya"bujuk Rio agar Clara tak sedih. Rio mengusap kepala Clara perlahan. Tubuh Clara perlahan tegang, mengusap kepala bukanlah tindakan yang bisa dilakukan dengan santai. Kecuali jika orang itu adalah keluarga, kekasihmu atau sahabat mu. Dengan perlahan Clara menepis pelan tangan Rio.

Menjadi Antek Antagonis (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang