"Pertunangan?"Clara menatap Camella lama, seolah meminta penjelasan tentang pertunangan yang tiba-tiba ini.
"Raja ingin menjadikan mu selirnya. Jika kamu tidak segera bertunangan, maka kamu akan menjadi selir Raja tua bangka itu"ucap Camella sedih. Lagi pula, siapa yang tak sedih, jika anaknya dipaksa menikah dengan seseorang yang tua bangka?
"Begitu..."gumam Clara lalu menutup matanya, seolah menimbang apa yang akan dilakukannya sekarang.
"Aku mengerti, terima kasih atas informasinya. Tetapi aku tidak akan bertunangan atau pun menjadi selir Raja"ucap Clara tegas.
"Jika kamu tidak bertunangan, bagiamana kamu bisa menolak perintah Raja?"tanya Camella khawatir jika putrinya ceroboh.
"Percaya pada ku, aku punya cara sendiri. Ibu, putri mu tidak akan bertunangan bahkan menikah dengan paksaan. Percaya padaku"ucap Clara menenangkan ibunya semua.
"Alina, antar ibu untuk istirahat"ucap Clara, Alina mengangguk dan mengantar Camella keluar.
[Tuan Rumah]
"Tenang sistem, tidak ada yang bisa memaksa ku"jawab Clara dengan senyumannya.
[Apa yang Tuan rumah lakukan?]
"Kamu akan segera mengetahuinya"
👑👑👑
"Clara menolak bertunangan dengan ku?"ucap Rima kebingungan. Karena jika Clara menolak pertunangan ini, itu berarti dirinya akan menjadi selir Raja. Rima tak percaya bahwa seorang gadis muda ingin menikah dengan Raja tua bangka.
"Pasti dia punya rencana"gumam Rima yakin.
{Ngomong-ngomong Tuan Rumah sudah memastikan jika Clara adalah reinkarnasi Vanya. Apa yang anda lakukan selanjutnya?}
Saat mendapati pertanyaan dari sistem, Rima tak tau harus menjawab bagaimana rencana selanjutnya. Jujur saja, ucapan Rima yang akan mengambil jiwa Clara dan memasukkannya kedalam tubuh Putri Vanya bukan omong kosong. Rima sangat kesepian selama ratusan tahun, dirinya mengembara memasuki dimensi lain untuk menyelesaikan misi, sekaligus mencari jejak jiwa Vanya.
Sekarang dirinya menemukannya, tetapi masalahnya Vanya yang sekarang yaitu Clara sepertinya sangat bahagia disini. Sangat bahagia sehingga dirinya tak berani merusak kebahagian itu.
"Aku..... Ku rasa aku akan bahagia hanya melihatnya bahagia"
{Tuan Rumah, anda akan membiarkannya begitu saja? Saya adalah saksi jika anda sangat merindukannya selama ratusan tahun. Jika anda menyerah begitu saja, belum tentu kita akan menemukan rekarnasi Vanya lagi saat memasuki Dunia Novel lain}
"Tidak masalah, aku hanya ingin melihat senyumnya. Tapi Clara sepertinya sangat ketakutan pada ku. Setidaknya jika bukan seorang kekasih, aku ingin menjadi temannya"
{Tuan rumah 😭}
"Kenapa kamu tiba-tiba menangis? Berhenti menangis, ingus dan air mata mu terbang kemana-mana"ejek Rima.
{Tuan rumah, tenang saja. Aku akan selalu dengan anda}
"Oke terima kasih. Lalu aku akan mengunjungi pengacau kecil kita Elina Karina. Beraninya dia mengganggu Vanya ku"ucap Rima dingin.
👑👑👑
"Tuan ku"Elina langsung berlutut hormat pada Rima. Rima menatap wajahnya lama, sepertinya hidup Elina sangat bahagia setelah mengendalikan Raja sebuah kerajaan.
"Elina, aku meminta mu untuk tidak mengganggu Clara bukan? Kenapa kamu suka sekali membangkang perintah ku?"tanya Rima dingin.
"Tuan, itu karena jika Clara menjadi selir Raja maka....."belum selesai Elina berbicara, Rima langsung mencekiknya hingga kaki Elina tak menyentuh lantai.
"Beraninya kamu menjawab!"Elina langsung terpental ketembok dan mengeluarkan seteguk darah.
"Bukankah kamu sangat ingin membunuh Vanya ku. Jika demikian aku akan membunuh mu"ucap Rima acuh. Api besar tiba-tiba muncul ditangan Rima. Elina ketakutan saat melihatnya, ingin melarikan diri tetapi tidak bisa, dikarenakan tubuhnya sudah banyak terluka.
"Tidak!!!"
{Ding! Misi selesai. Tuan Rumah berhasil membunuh Tokoh Utama Wanita Cerita ini. Apakah Tuan Rumah ingin pergi kedunia selanjutnya?
(Ya) (Tidak)}
"Vanya"bisik Rima pelan.
👑👑👑
"Kenapa aku tiba-tiba menangis?"ucap Clara bingung.
Srussss
Hembusan angin kencang, tiba-tiba membuka jendela teras kamar Clara. Clara menutup matanya karena hembusan angin itu.
"Vanya"Clara membuka perlahan matanya, dan menoleh keasal suara. Terlihat wujud asli Keano dalam bentuk jiwa, tepat dihadapan Clara.
"Keano?"panggil Clara hati-hati.
"Kamu ternyata mengingatku"gumamnya sendu.
"Apa yang kau inginkan?"tanya Clara waspada. Keano tersenyum kecut, saat Clara waspada padanya.
"Aku sudah membunuh Elina dan Rio, tidak ada lagi ancaman untuk mu Clara. Misi ku di dunia ini telah selesai. Aku juga tidak akan mencuri jiwa mu, jadi kamu tenang saja. Aku.... Aku.... Hanya.... Ingin memeluk mu sebelum pergi, bolehkah?"tanya Keano dengan suara bergetar.
"Baiklah"ucap Clara setuju. Keano tersenyum lembut, dan memeluk Clara hati-hati. Clara juga merasa bingung, padahal Keano dalam bentuk jiwa tetapi kenapa pelukannya terasa?
"Aku sudah mencari jiwa Vanya selama ratusan tahun. Akhirnya aku menemukannya, ternyata kamulah rekarnasi Vanya. Awalnya aku ingin mengambil jiwa mu dan memasukkannya pada tubuh Vanya. Tetapi melihatmu bahagia didunia ini, aku tak sanggup. Aku hanya ingin melihat senyum diwajah Vanya ku, bukan kesedihan. Karena itulah, bisakah kamu sekali saja tersenyum dan panggil namaku?"ucap Keano panjang lebar.
"Keano"panggil Clara pelan. Senyum lebar menghiasai wajah Keano.
"Terima kasih, Vanya ku"bisik Keano lalu mulai menghilang secara perlahan dalam pelukan Clara.
"Akulah yang berterima kasih. Keano ini mungkin terlambat, tapi ku harap kita berteman"
"Tentu saja"jawab Keano dan akhirnya benar-benar.menghilang dari hadapan Clara.
👑👑👑
Bersambung
Uwah.... 😭
Sedih banget Keano, udah nunggu ratusan tahun, tapi gak bersatu sama Vanya.Jangan sedih Keano, kalo gak bisa sama Vanya.
Sama aku aja gimana? 😅
Canda ko.See you pembaca setia ku

KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Antek Antagonis (END)
Fantasy🔊 Perhatiah: cerita ini memiliki banyak adegan yang kekerasan dan sebagainya. Jadi adik-adik dibawah umur jangan baca. Clara tak menyangka jika hidupnya akan berubah hanya karena sepotong komentar pedas yang ditinggalkannya disalah satu blog novel...