18 - Leave me alone

595 42 37
                                    


Vote nya jangan lupa! Yang belum vote moga disadarkan 🥰







Ivanka

Setelah tanpa sengaja aku memergoki Mahesa bermesraan dengan istrinya, perasaan ini tentu tidak menentu. Ada rasa cemburu yang tidak bisa ku sangkal namun ketidakpastian hubungan dengan Mahesa membuatku sadar jika aku jelas tidak pantas cemburu. Bahkan dari mata hukum pun istrinya jauh lebih berhak daripada aku yang bukan siapa-siapanya dan mirisnya aku hanyalah teman tidur Mahesa tidak lebih.

Mungkin ada benarnya aku berhenti.... demi menjaga perasaanku agar tidak semakin jauh hingga akhirnya semakin terluka. Lagipula dari awal ini semua salah... dari awal aku tahu Mahesa itu suami orang tapi aku tetap ingin bermain api dengannya. Di tengah perasaan gundah ini akhirnya aku memutuskan untuk bertemu dengan Bima. Entahlah aku hanya ingin keluar dari lingkaran setan ini, toh Mahesa juga hanya menginginkan tubuhku saja. Lalu apa bedanya aku dengan jalang kalau begini? Bahkan lebih baik jalang yang dibayar dengan uang.

"Kamu hari ini keliatan sakit Ivanka" Bima membuyarkan lamunanku.. saat ini aku sedang bertemu dengannya untuk menyiapkan acara pertunangan.

"Aku masih gak ngerti kenapa kamu setuju dengan pertunangan ini.. apa mungkin karena aku kaya?" Tanyaku sambil menghela nafas panjang

"Apa aku kelihatan gila uang? Kamu lupa kalau aku lebih kaya?" Raut Bima keheranan sambil menaikkan alisnya.

"Lalu kenapa? Kamu juga tau sendiri aku main-main dengan Mahesa tapi kamu masih ingin tunangan sama aku" tanyaku masih penasaran dan tidak puas dengan jawaban yang diberikan Bima.

"Yang jelas aku gak seburuk menurut kacamatamu Ivanka.... dan mengenai Mahesa kamu bisa segera berhenti berhubungan dengannya, ini demi kebaikanmu sendiri" ucapnya terlihat bijak.

Jawaban yang diberikan Bima sama sekali tidak menjawab rasa penasaranku sehingga jalan satu-satunya aku harus bertanya pada paman sendiri. Ini hidupku kalaupun aku harus dijodohkan setidaknya aku harus tau dibalik alasannya bukan?




.................................






"Yang jelas perjodohan kamu sama Bima itu sudah diatur sejak orang tuamu masih ada Ivanka" jawab paman mantap sambil memberikan surat perjanjian jika aku akan dijodohkan dengan Bima di usia 25 tahun.

"Tapi kenapa bisa kedua orang tuaku memutuskan begitu?" Aku benar-benar tidak habis pikir ternyata perjodohan ini sudah direncanakan sejak aku kecil.

"Karena Bima teman masa kecilmu dan orang tuamu pun sudah sangat mengenal Bima" jawab paman dengan sabar

"Kami teman masa kecil tapi tidak akur saat dewasa...."

Tak banyak orang tahu kalau aku dan Bima memang berteman sejak kecil. Sayangnya kami menjauh saat beranjak dewasa entah apa alasannya yang jelas aku pun tidak tahu....

"Kamu yang memusuhi Bima tapi Bima sama sekali tidak pernah memusuhimu, ketahuilah dibalik sikap sombongnya dia sebenarnya hanya menutupi rasa sukanya padamu....."

"Bima suka aku paman? Ha bagaimana bisa?" Aku sangat terkejut dengan fakta baru ini, bagaimana mungkin Bima yang sombong itu menyukaiku?.......... apa ini sebuah prank?

"Dia suka kamu walaupun dia tau kamu gak menyukainya dia bilang akan menunggumu entah sampai kapan dia tetap bersedia....."

"Paman... bagaimana bisa dia...." aku bahkan tidak mampu berkata-kata lagi.

"Paman gak pandai menilai orang tapi sebagai sesama laki-laki paman tahu kok kalau sikap dingin Bima sama kamu hanya untuk menutupi rasa gugupnya saat berdekatan denganmu.. dia gak pernah pacaran jadi dia gak tahu bagaimana cara menghadapi seorang perempuan dan yang paman tahu dia menyukaimu sejak kuliah........ tapi soal perjodohan paman sama sekali tidak terlibat dan urusan ini murni antara orang tuamu dan orang tua Bima saja!" Ujar paman tampak serius.

SituationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang