28 - I am yours

678 33 13
                                    

Ayo vote nya dong kakak jauh banget nih sama views nya!






Mahesa

Yang ku tahu saat ini aku sedang mengemudi namun seketika ada benturan keras dan seketika itu juga duniaku berubah menjadi gelap. Saat terbangun aku tidak tahu berada dimana, yang jelas disini penuh dengan bunga-bunga yang cantik berwarna-warni dan hamparan padang rumput luas yang memanjakan mata. Aku sendirian disini dan tidak tahu bagaimana cara untuk kembali. Namun suasana yang menenangkan hati ini membuatku betah.

Saat berjalan-jalan aku bertemu dengan seseorang yang aku kenal selama ini. Dia... ayahku yang telah lama meninggal, apakah itu tandanya aku juga sudah mati? Ayah terlihat bahagia dan wajahnya berseri.

"Mahesa.. kamu tidak mendengarkan kata-kata ayah yang meminta agar kamu bisa menjaga Selena.. meski begitu ayah tetap ingin kamu bahagia" dengan pakaian serba putih ayah mulai mengajakku bicara.

"Ayah.. apakah tandanya aku juga sudah mati karena telah bertemu ayah?" Tanyaku penasaran terlebih disini sangat sepi dan asing.

"Kamu sedang dalam ambang batas antara hidup dan mati Mahesa.. semua pilihan ada di tanganmu apakah kamu mau mati atau hidup"

Ucapan ayah menyadarkanku jika aku mungkin akan segera meninggal. Sebenarnya aku merasa nyaman dengan suasana disini yang sepi dan menenangkan yang mungkin saja akan ku pilih. Tapi..... saat hendak berjalan lebih jauh lagi aku mendengar suara Ivanka yang mengatakan dia mencintaiku dan sedang hamil anakku.

Suaranya sangat lirih dan penuh kesedihan hingga membuatku merasa bingung mana jalan yang akan aku pilih. Perasaan bimbang ini disadari oleh ayah dan dia memberiku petuah yang berharga.

"Mahesa jika memang ada sesuatu yang memberatkanmu kembali ke dunia maka kembalilah.. jangan lari dari tanggung jawabmu dan.. hiduplah dengan baik di kesempatan keduamu ini" ucap ayah sambil tersenyum dan seketika itu juga beliau pergi menghilang.

Saat membuka mata ternyata aku ada di rumah sakit. Tubuh ini terasa sangat sakit dan remuk rasanya, seketika aku juga melihat keadaan sekeliling dan melihat Ivanka yang bergerak semakin menjauh.

"Ivanka......" bisikku dengan susah payah.

"Mahesa.... selamat datang kembali" ucapnya tampak terharu.





........................






Beberapa hari kemudian dokter menyatakan kondisiku sudah membaik meski terdapat banyak luka yang belum sembuh. Aku bersyukur saat bangun ada Ivanka disisiku dan ternyata dia sedang hamil anakku. Rasanya sekarang aku sudah memiliki dunia dan seisinya...

"Ivanka istirahatlah aku gak mau kamu kelelahan.. ingat kamu saat ini sedang hamil" ucapku sambil menciumi tangannya yang lembut dan wangi.

"Aku masih ingin disini bersama kamu..." balasnya sendu.

"Aku gak akan kemana-mana sayang... pedulikan anak kita juga, aku janji akan segera sembuh dan menjaga kamu serta anak kita"

Saat tengah menciumi tangannya ku lihat Ivanka memakai cincin pemberianku tempo hari Ah rasanya aku sangat bahagia karena cintaku terbalaskan walaupun aku telah menyakiti perasaan Selena. Kuharap Selena selalu hidup bahagia dengan Chandra....

"Mahesa aku cinta kamu" ucap Ivanka sambil mencium pipiku.

"Love you too...."

Karena Ivanka harus banyak beristirahat aku saat ini sendirian saja di rumah sakit. Tapi tak mengapa karena aku akan segera sembuh, belum lagi urusan kantor kian menumpuk karena selama aku koma semua urusan kantor diambil alih oleh Jonatan untuk sementara waktu.

SituationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang