Mohon memberikan dukungannya.....
Mahesa
Setelah penyatuanku yang hebat dengan Ivanka rasanya moodku ini semakin membaik bahkan sesekali aku bersenandung dan tersenyum cerah. Rasanya sebagian semangatku yang telah lama hilang kini kembali dan tentu ini semua berkat Ivanka. Ngomong-ngomong sudah seminggu juga setelah istriku pergi ke Jerman dan kami tidak bertukar kabar sedikitpun. Bahkan diantara kami tidak ada yang mau memulai untuk menghubungi duluan padahal dulu rasanya kami sedekat nadi. Baik aku maupun Selena memang sedang berada di fase hubungan yang renggang apalagi kami belum dikaruniai anak. Meski sebenarnya aku tidak masalah jika masih belum punya keturunan namun Selena sangat tertekan dengan masalah ini hingga berujung kami saling menyalahkan satu sama lain.
Kuakui rumah terasa sepi setelah Selena pergi sehingga aku jarang pulang. Aku memilih menghabiskan waktu di kantor entah untuk bekerja ataupun istirahat. Kini setelah kami saling menyatu, Ivanka tidak lagi mengabaikan pesanku. Dia selalu menjawab pesanku walau responnya sangat lambat. Dia berdalih tidak sering menggunakan ponsel padahal aku yakin dia sengaja bersikap jual mahal. Setiap hari aku mengirimnya pesan dan mengatakan kalimat-kalimat rindu namun jawaban Ivanka sangat dingin tidak seperti responnya saat bertemu denganku. Hari ini tepat 3 hari kami belum bertemu lagi dan aku memintanya untuk bertemu tapi lagi-lagi ia beralasan belum menemukan waktu yang tepat untuk bertemu denganku. Kenapa ia sangat munafik sekali? Bukankah kemarin dia tergila-gila padaku?
Di waktu istirahat kantor aku memutuskan untuk berkumpul dengan teman-temanku di sebuah kafe merangkap bar, meski aku sedikit membenci suasana ini namun karena tempat ini merupakan pilihan si Kaisar sialan maka aku terpaksa datang. Daripada aku merasa bosan di kantor kan lebih baik aku datang kesini....
"Gue rasa ada yang lagi kurang belaian nih!" Kaisar mengejekku sambil merokok.
"Gue kurang belaian setidaknya masih ada status di mata negara, lah elo kagak berani-berani kawinin anak orang tapi digarap terus!" Aku menyindirnya sangat pedas, Kaisar dan egonya memang kurang ajar bisa-bisanya ia masih menjadikan Krystal sebagai pacar padahal sudah berhubungan sejak SMA.
"Lah gue kan udah kawin tiap hari, yang belum tuh nikah" dia tertawa dengan terbahak-bahak sambil sesekali terbatuk karena asap rokoknya yang masuk ke kerongkongan.
"Bangsat lu!" Di tengah obrolan kami Chandra temanku yang lain datang dan langsung bergabung dengan obrolan kami.
"Nikah atau gak nikah yang penting gue dapet jatah terus..." otak mesum Kaisar memang sudah tidak tertolong dan sambil cengengesan dia tanpa ada rasa malu membicarakan soal ini.
"Mahes lo gimana? Udah nemu belom lo cewe lain yang katanya bisa "nyenengin" lo?" Kaisar bertanya padaku dan sontak teman-teman lain yang sedang minum dan merokok ikutan memandangku.
"Udahlah, urusan begitu sih gampang..." dengan bangganya aku mengatakan hal itu.
"Bangsat lo, gue udah bilang kan supaya lo jangan nyakitin Selena?" Tiba-tiba Candra meraih kerahku kasar dan siap-siap untuk menonjok beruntung aku mampu menepisnya.
"Lo yang bangsat ya anj*ng!" Emosiku pun ikutan tersulut bisa-bisanya dia langsung berkata kasar padaku.
Padahal Chandra tidak tahu apapun soal hubunganku dengan Selena. Kenapa pula dia harus ikut campur dan memukulku seperti itu?
"Lagian kehidupan rumah tangga gue bukan urusan lo, kalau lo gak bisa move on dari Selena itu derita lo ya!!!" aku malah semakin memperkeruh suasana dan Candra yang tidak bisa menahan emosinya langsung menonjok bibirku hingga berdarah.
"Candraaa berentiii!!" Dengan sigap Kaisar menghalangi Candra untuk memukulku lagi. Amarahnya tampak memuncak dan dia melampiaskannya dengan merusak bangku kafe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Situationship
RomanceMahesa dan Ivanka terlibat hubungan tanpa status namun tidak bisa melepaskan satu sama lain. Meski sepakat untuk menjadi partner di ranjang diam-diam mereka memendam perasaan satu sama lain. Ini karya asliku tolong hargai dengan memberi komen dan vo...