madara

8.6K 164 3
                                    

"madara jiji" Suara melengking dari bocah cantik bersurai kuning cerah begitu memekakan telinga, mansion uchiha yang biasanya hening bak di kuburan kini menjadi bising karna kedatangan tamu kesayang sang sepuh uchiha

"Astaga, bocah jangan berteriak di kediamanku" tegur kepala keluarga uchiha aka fugaku.

"Hehe, papa maaf" Cengirnya yang hanya di balas gelengan saja.

"Heyy naru selamat pagi sayang" ini mikoto yang langsung keluar dari dapur ketika mendengar suara cempeng naruto yang membahana.

"Haloo selamat pagi mama" Balasnya memeluk wanita paruhbaya itu dengan sangat erat, lalu kembali melepaskannya.

"Mana dimana mada-jiji?" Tanya naruto.

"Mungkin masih di kamarnya sayang" Balas mikoto.

"Oke naru mau membangunkannya" Ucapnya semangat, mikoto ingin mencegah namun bocah itu sudah brlari lebih dulu menuju ruangan khusus milik tetua uchiha yakni madara

"Aishh anak itu" gumam mikoto, Fugaku hanya acuh dan kembali membaca korannyannya.

Naruto berjalan dengan riangnya menuju kamar fugaku, masuk tanpaengetuk dan langsung lompat begitu saja menaiki kasur tak perduli jika yang kini tengah ia ganggu adalah manusia yang sangat menyeramkan ketika marah.

"Sialan siapa yang berani menganggu tidurku" Marah nya belum menyadari kehadiran naruto di samping tubuhnya.

"Hehe naru" Ucapnya dengan senyum lima jari, madara langsung menoleh melihat pelakunya dan matanya menajam namun tak ada getar takut pada naruto.

"Ishh jangan melotot seperti itu" Kesal naruto.

"Kenapa kau mengangguku di pagi buta heh bocah" Ucapnya mulai melunakkan tatapan tajamnya.

"Ini sudah jam 7 jiji" balasnya tak mau kalah.

"Heh ini masih pagi untukku bocah" kesalnya 

"Isshh jiji harus olahraga" Bantahnya.

"Tidak aku mau tidur lagi" Ucap madara yang kembali merebahkan tubuhnya, Naruto yang kesal langsung saja menaiki tubuh madara dan tepat duduk di batang penis madara yang ereksi di pagi hari.

"Ayoo bangun kita olahraga jiji" Kesal naruto yang menggoyangkan tubuhnya di atas tubuh madara berniat untuk mengganggu laki-laki itu dari rencana tidurnyanya kembali.

"Shhh" desis madara

"Ayo jiji" ucao naruto

"Stop bocah jangan bergerak seperti itu" Tegur madara mencoba menghentika pergerakan Naruto namun tak bisa, bocah itu terlampau aktif.

"Jiji ayooo" Rengeknya.

"Berhenti naruto" Desis madara yang mulai tak nyaman di bagian bawahnya.

"Uhhh mengganjal" Gumam naruto yang baru menyadari sesuatu di bawah sana.

"Ini mengganjal apa jiji tidur bersama tongkat, sangat keras" ucap naruto yang terus bergerak di atas tubuh madara.

Madara semakin menggeram dan langsung meremat pinggul naruto sedikit keras hingga membuat naruto mendesis kesakitan.

"Sshhh, jiji sakit" rengeknya.

Madara tersadar mendengar rengekan naruto lalu laki-laki paruhbaya itu langsung menggulingkan tubuh naruto dari atasnya yang mengundang protesan dari naruto namun madara tak perduli.

Laki-laki yang umurnya sudah melewati setengh abad namun perawakannya masih bak laki-laki dewasa berumur 30 awal itu langsung pergi memasuki kamar mandi menghiraukan teriakan naruto.

"Ishhh, sulit sekali menggoda mada-jiji" Kesal naruto menggerutu pada angin.

Yups naruto memang memiliki niat yang uhm, begitulah bocah itu tak benar-benar polos seperti apa yang orang lihat.

Naruto langsung merebahkan tubuh mungilnya di atas ranjang madara, Menunggu kakek tua itu keluar dari kamar mandi.

Beberapa menit berlalu madara keluar hanya memakai anduk yang menutupi bagian privasi nya saja, Berfikir naruto sudah keluar dari kamarnya namun sayang bocah itu masih anteng di atas ranjang madara dan kini matanya melotot tak berkedip melihat gundukan besar dari balik handuk yang di pakai madara juga otot perut yang terbentuk sempurna.

"Sexy" Gumam naruto membuat madara terkaget.

"Bocah kau belum keluar" ucap madara.

"Uhmm, hehe jiji" Cengir naruto bangun dari rebahannya dan turun dari ranjang mendekati madara.

Madara? Kakek tua itu hanya menatap pergerakan naruto dalam keterkejutan 

"Sangat keras" gumam naruto ketika tangannya sudah sampai di otot perut madara.

Madara masih pada keterkejutannya.

Bahkan ketika tangan naruto merambat menuju kejantanannya, laki-laki paruh baya itu masih berbengong ria, hingga remasan pada kejantanannya menyadarkan madara.

"Shhhh" desisnya.

Tubuh naruto meremang ketika mendengar desisan rendah madara.

"Apa yang kau lakukan bocah" sentak madara ketika kedaranannya kembali.

"Mada-jiji" Protes naruto karna kesenangannya di ganggu.

"Apa yang kau lakukan hah?" Sekali lagi madara membentak dengan mata yang melotot tajam namun naruto tak menunjukan rasa takut sedikitpun.

"Ishhh, jangan menjauh" protes naruto kembali mendekati madara.

Naruto terus melangkah dan kini tangannya sudah kembali meremas kejantanan madara yang mulai mengeras

"Shh sialan berhenti disitu" Desis madara, namun naruto semakin meremas-remas lembut kejantanan madara yang tertutup handuk, hingga kejantanan besar itu sepenuhnya mengeras 

"Fuckh naruto shhh" Madara mengerang, otak nya ingin menolak namun tubuhnya tak bisa di ajak kerjasama.

Sedikitnya madara menikmati tangan naruto di miliknya 

"Shh sialh hh" Erang madara, naruto menikmati bagaiman wajah terangsang madara, Memerah dan menahan nafsunya hingga urat lehernya timbul.

"Fuckh sialh hh aku datang" Erang madara yang menembak mengotori handuk.

Naruto menyeringai, lalu menurunkan handuk madara dan kiji laki-laki tua ini total telanjang bulat, Naruto menjilat bibirnya tergoda melihat kontol besar madara dengan ujung penis yang memerah juga basah karna cum yang menetes.

"sangat besar dan panjang jiji" Gumam naruto takjup, tangannya mulai terangkat meraih penis besar madara.

Mengocok nya perlahan, dengan wajah yang mulai mendekat, lidah terjulur menyecap rasa yang tersisa di ujung penis madara.

"Shh sialh ahh" Erang madara ketika lidah hangat naruto menjilati penisnya yang keras 

"Ahh fuckh bocah hh" Erangnya, tangannya meremat rambut pirang naruto.

"Sialh kau membuatku gila naru" Desis madara, menarik tubuh naruto dan membantingnya ke atas ranjang besar madara.

Naruto yang di perlakukan seperti itu tertawa kegirangan.

Tbc

Naru-Chan(Bp/Bxb✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang