papa°°°

6.9K 155 8
                                    

Satu Minggu berlalu, minato menahan nafsunya untuk tak menerobos masuk pertahanan Naruto namun sepertinya sang anak malah dengan sengaja terus menggodanya, setelah adegan Diaman ia yang melahap memek tembam juga puting susu sang anak.

Ya memang setelah Naruto berbicara jika lubang memek nya gatal mereka terpaksa menghentikan kegiatannya karna tiba-tiba Kushina datang menganggu kesenangan keduanya, hingga sampai saat ini Minato di buat frustasi.

Bagaimana tidak, tak sekali duakali Naruto menggodanya dengan berbagai macam cara, dari mulai sang anak sang memakai baju kebesaran tanpa bra juga CD, dan dengan sengaja ia menungging di depan Minato mempertontonkan memek tembam nan cantiknya di hadapan sang Ayah

Bahkan kini ketiganya tengah menonton tv, bersama Kushina namun dengan beraninya Naruto keluar dengan memakai rok super pendek juga baju crop top, posisi Minato yang duduk di tengah-tengah dengan Kushina di samping kirinya dan Naruto di samping kanannya

Naruto dengan sengaja menaikan kakinya ke atas agar memek cantiknya bisa di lihat oleh sang papa, Minato awalnya tak sadar akan hal itu, namun ketika ia menoleh untuk meminta remote dari tangan Naruto, matanya di buat melotot

"Ap" "sshttt" sebelum Minato mengeluarkan ucapannya Naruto lebih dulu membuatnya bungkam, dengan nakal Naruto menarik tangan Minato untuk bermain di memek cantiknya yang sudah sedikit basah

"Fuck" gumam Minato, takut-takut Kushina mendengarnya

"Mainkan itu papa" bisik Naruto, lantas menjilat cuping telinga Minato, membuat si lelaki paruh baya meremang

"Kau nakal naru" bisiknya

"Karna papa" balas Naruto tersenyum, mengundang desisan rendah dari si lelaki paruh baya

Naruto menuntun tangan Minato untuk bergerak memanjakan memek gatalnya, mengelus klitoris juga membelah lipatan vagina nya menggesek klitoris sensitif lalu bermain di lubangnya, hingga dengan inisiatif Minato mulai bermain tanpa tuntunan dari Naruto, menoleh tipis-tipis melihat Kushina yang masih fokus pada layar di hadapannya

"Shh, fuckh hh papa" desah Jimin lirih
"Ahh papa yeahh hh enakh hhh ini sangat menantang" racau nya, menikmati permainan tangan sang ayah di memeknya, tubuhnya bersandar pada sofa, kakinya di buat semakin mengangkang, dengan perlahan ia mengeluarkan payudaranya untuk di remas melampiaskan nikmat yang di rasakan ya

"Sayang dimana minumannya" suara Kushina mengagetkan keduanya, dengan terburu Minato menarik tangannya dan Naruto merapatkan kakinya

"Sayang, sepertinya habis" balas Minato ketika melihat gelas yang sudah kosong

"Huuh, ya sudah aku ambil dulu" ujarnya sembari beranjak dengan gelas di tangannya

Setelah Kushina berlalu dan tak terlihat Minato langsung menatap Naruto yang tengah tersenyum nakal

"Kau gila Naru, bagaimana jika ibumu tau" Marahnya

"Tapi papa menyukainya kan" balas Naruto

"Shitt, kau benar-benar" umpat Minato

"Lihat, apa papa tidak mau menyapa memek cantikku ini heum" tawar Naruto, kembali melebarkan kakinya dan memperlihatkan memek tembam nya yang sudah basah

"Apa-apaan, apa kau ingin ibumu melihat ini" ujar Minato tak habis pikir

"Ayolah, mama sedang mengambil air, papa bisa menikmatinya sejenak heum lihat ini sudah berkedut" rengek nya

Tak bisa menolak karna ia pun ingin kembali merasakan memek sang anak di mulutnya, lantas ia menunduk dan mulai melahap memek cantik Naruto dengan rakusnya, hingga jecipak basah tercipta

"Ahh, yeahh papa ohh fuckh nikmati hhh sukah ahh" desah Naruto, tangannya meremas rambut sang ayah, gelombang nikmat menghantamnya ketika vagina cantiknya di lahap dengan puting susu yang di pilin oleh tangan sang Aya membuat kakinya bergetar hebat

"Ahh papa yeahh hhh fuckh ohhh yeshh papa ahh hisaph hh hisap lebih kuath ahhh naruhh ahh naruh datangh ahhhhhhh" desah panjang Naruto, ketika pelepasannya tiba, tubuhnya mengejang hebat, Dengan dada membusung dan mata yang bergulir ke atas

"Ahhhh, legah hhh sensitif papa hh" Racau Naruto, tak lama setelah itu suara langkah kaki mendekat membuat Minato kembali membenahi cara duduknya, juga Naruto yang tersenyum sangat lebar

"Bagaimana akhirnya dari film sayang?" Tanya Kushina ketika melihat layar di depannya sudah menampakan ending.

"Sayang aku tak menontonnya karna ada panggilan dari kantor" jawab Minato, dengan penuh sesal

"Huuh, aku terlalu lama di dapur" kesalnya

"Sudahlah sayang hanya ending saja, nanti kau bisa menontonnya lagi" ujarnya menenangkan sang istri, Kushina mengangguk mendengar itu

"Ya sudah, aku mau tidur, ayo sayang temani aku tidur siang" ajak Kushina menarik tangan sang suami

"Duluan aja, aku mau ke ruang kerja dulu sebentar nanti aku susul" ujar Minato

Kushina mengangguk, sepertinya wanita paruh baya itu tak menyadari kehadiran Naruto yang sedari tadi berada di samping Minato, bahkan sampai ia meninggalkan ruang keluarga pun wanita itu tak ada menyapa sang anak

"Piuhhhh, akhirnya" Minato lega, karna kebejadannya tak di ketahui oleh sang istri namun berbeda dengan Naruto yang masih tersenyum lebar

"Papa" panggil naruto, Minato menoleh

"Heum" jawabnya

"Ayo bermain ke inti" ajak Naruto, menarik tangan sang ayah untuk mengikutinya menuju salah satu kamar kosong yang berada di lantai bawah

Tbc

Naru-Chan(Bp/Bxb✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang