Madara 2

9.5K 170 1
                                    

"Itu tujuan naru jiji, Hihi" girang naruto, tak sabar menunggu madara yang menggeram menatapnya tajam namun terlihat kbut nafsu memenuhi mata tajam lelaki tua itu.

"Ayohh jiji" Ajak naruto.

Madara menggeram melihat naruto yang berlaku seperti jalang handal, menggodanya hingga kontol besarnya mengacung tegak, kewarasannya hilang begitu saja oleh bocah di depannya yang kini tengah berbaring pasrah di atas ranjang besar miliknya.

"Jangan menyesali sesuatu yang sudah kau mulai bocah" desis madara mulai menaiki ranjang dan mendekati naruto.

"Tak akan, hihi naru tak akan menyesali itu" Balas naruto menunggu tak sabar.

Madara langsung membuka lebar paha naruto setelah menarik celana pendek kain milik bocah cantik itu, hingga kini memek cantik naruto menjadi pemandangan indah untuk madara.

Terlihat gemuk dan menggoda, memerah juga basah dan jangan lupakan kedutan kecil di lubangnya.

Memek nya begitu terawat hingga tak ada bulu sehelaipun di setiap pinggirannya.

Benar-benar bersih mulus tanpa cacat.

"Jiji suka" Suara naruto membuyarkan lamunan madara.

"Kau merawatnya dengan baik bocah" Suara madara terdengar rendah dan menyeramkan namun hal itu malah membuat naruto meremang nafsu.

"Hnghh, naru tau mau jiji kecewa hihi, jadi naru merawatnya dengan baik" Balas naruto.

"Kau sudah merencanakannya bocah" Tanya madara tak habis fikir.

"Begitulah" balas naruto dengan senyum manisnya "ayo jiji, cepat naru sudah tak sabar" Ucap naruto, mengangkangkan pahanya hingga membuat memek cantik naruto semakin terlihat jelas

"Sialan" Desis madara langsung menempatkan wajahnya di depan vagina bocah di bawahny, tak perduli jika dirinya di panggil pedofil karna naruto sendiri yang memancingnya.

"Ahhh jiji" Naruto mendesah tubuhnya menggelinjang ketika lidah madara mulai melahap klitoris nya yang sensitif.

"Ahmphh ahhh yeahh jiji ohhh" Suara kecipak basah yang di hasilkan mulut madara begitu terdengar cabul namun hal itu malah membuat naruto semakin bernafsu

"Ahh jiji hhh janganh ahh di hisap terlalu kuat ohh fuckh ahh" Naruto mengerang, tangannya bermain di paydara nya sendiri melampiaskan kenikmatan yang menderanya 

"Ohh fuckh yeah ahh jiji hhh naruh ahh datangh hnghhh" Desah naruto 

Madara yang mendengar itu memasukan dua jarinya membantu naruto agar segera mendapatkan putihnya, mulutnya masih bermain di klitoris naruto.

"Ahhnn fuckhh ahh jiji naruhh ahhhhh" Naruto mendesah panjang ketika putihnya tiba 

Madara merasakan lengket juga basah di jarinya karna cairan naruto.

Bocah itu tersentak nikmat dengan kaki yang bergetar.

Madara melepaskan mulutnya dari vagina naruto, hanya untuk sekedar melihat reaksi kenikmatan dari bocah itu.

"Ahhh hah hah hah" Naruto terengah, Dan hal itu menjadi pemandangan yang begitu memanjakan mata bagi madara.

"Kau menikmatinya heum?" Tanya madara.

"Yeahh jiji hh naru menikmatinya, tapi hh naru mauh kontol besr jiji di dalam sinih" jawab naruto sembari membuka lipatan vagina cantiknya

"Sialan kau benar-benar menguji kewarasanku naruto" desis madara, yang langsung memposisikan kontol besarnya di depan lubang naruto.

Naruto tersenyum bahagia melihat madara yang mulai hilang kendali.

"Ayo jiji, lecehkan naru hingga naruto tak sadarkan diri ungh, memek naru sudah gatalh ingin di kontolin jiji ahhhh yeahhhh" Naruto tak menyelesaikan ucapannya karna madara langsung melesakan kontolnya dalam sekali dorongan

Bisa naruto rasakan panas dan perih karna ini pertama kalinya untuk naruto yang bermain bersama kontol sungguhan, biasanya naruto hanya bermain dengan vibrator atau dildo yang ukurannya tak sebesar milik madara

Namun naruto tak ingin meringis dan terlihat menyedihkan jadi bocah itu bergerak untuk menyamankan perasannya 

"Sialh sangath sempith" Erang madara

"Ahhh besarhh jiji hh" naruto ikut mengerang.

"Hhh bergerakh ahh" Titah naruto.

"Dan jangan meminta jiji untuk berhenti bocah, karna jiji tak akan berhenti sebelum jji puas" Peringat madara.

"Yeahh ahh jiji bisahh ahh menggempur naruh sesuka jiji ahh fuckh yeahh jiji hhh lebih kerash ahh" desah naruto menjawab.

"Fuvkh ahh kau jalang kecil" desis madara.

"Jalang jiji ahhh naruh jalang nya mada jiji yeahh ohhh jiji hhh" Balas naruto.

Madara menggenjot naruto kasar hingga suara desahan naruto tak ada hentinya.

Bahkan madara sudah beberapa kali mengganti posisi naruto dengan berbagai gaya.

Kini ranjang besar milik madara sudah terlihat begitu berantakan, Juga jangan lupakan bocah cabtik yang tengah mengrrang hebat di atas ranjang besar itu dengan diirnya yang kini menunggangi madara dengan sangat lihai.

."hh fuckh bocah kau cukup hebath apa kau sering bermain dengan orang lain?" Tanya madara terselip nada tak sudah di pertanyaan nya 

"Tidak ahh naruhh tidak pernah ahh bermain dengan siapapunhh jiji ohhh naruh hanyah ahh fuckhh sering bermain denganh ahhh dildo sambil membayangkanh ahh jiji yanghh uhhhh perkosah naruh ahh fuckh jiji naruh ahhh datangh lagih yeahh ahhh" Naruto menjawab di iringi desahaan hebat apalagi ketika pelepasan nya untuk yang kesekian kalinya sudah dekat.

Madara menghentakan kasar membantu naruto untuk bergerak ketika mendengar bocah itu akan kembali keluar.

Entah sudah berapa kali naruto keluar, yang pasti dalam 3jam pergulatan panas mereka madara baru menembakan putihnya duakali di dalam diri naruto.

"Ahhh mada jiji hhhh" Naruto bocor kembali yang kini di barengi dengan air kencing karna tak bisa menahan lagi rasa nikmatnya.

Tubuh naruto bergeetar hebat, puting payudranya sudah bengkak karna terus di hisap madara, juga di pelintir, jangan lupakan kissmark juga bitmark yang memenuhi kulit mulusnya.

Beberapa jejak airmata yang tertinggal di bola mata cantik nya dan keringat yang bercucuran menandakan betapa berantakan nya naruto

"Ahh fuxkh hhh jiji hh naruh lelah ahhh yeahhh hhh jiji peruth naruh ahh terasah penuh yahh ohhh" naruto terus Mendesah, suaranya terdengar serak karna tak hentinya mengerang, berteriak juga mendesah bahkan sesekali bocah itu terisak.

"Sebentar lagi hh, sebentar lagi jiji datang bocah" Balas madara, yang semakin dalam hentakannya.

Dan benar saja 3kali sentakan kuat madara kembali menembakan pejunya secara mentah di dalam rahim naruto.

"Ahhhhh jijii" Desah naruto panjang, gelenyar hangat menerpanya.

Setelah dirasa madara selesai, naruto langsung terkulai lemas, tubuhnya tersentak-sentak kecil.

Nafasnya memburu, Dan tak lama dengkuran halus terdengar di telinga madara.

Bocah itu tertidur begitu saja masih dalam posisi kontol besar madara di dalam lubangnya 

Bahkan keduanya melewati sarapan pagi.

Beberapa kali ada yang menggedor pintu madara namun keduanya acuh, beruntung kamar madara di lengkapi mengedap suara hingga desahan keduanya tak terdengar sampai keluar.

Setelah madara membebarkan posisi naruto pada yang lebih nyaman, llaki tua itu ikut berbaring dengan tangan yang melingkar di pinggang yang lebih muda.

End

Naru-Chan(Bp/Bxb✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang