Malam

6K 124 1
                                    

Harusnya malam ini Naruto merayakan hari jadi pernikahaanya yang ke 3 bersama sang suami, namun sayang laki-laki uchiha yang berstatus sebagai suaminya itu terlalu sibuk dengan pekerjaannya.

Tak taukah Sasuke jika Naruto sudah merindukan sentuhan-sentuhan yang memanjakan tubuhnya, bahkan tak jarang Naruto akan bermain sendiri ketika libidonya sudah di ambang batas namun sang suami yang selalu tak berada di sisinya

Bahkan malam ini dirinya sudah bersiap dengan pakaian yang begitu menggoda untuk menarik kembali perhatian sang suami, namun sialnya setelah ia menunggu hingga jam 11malam, sang suami tak kunjung pulang.

Naruto mengerang kesal, Lagi-lagi sang suami melupakan hari spesial mereka, Naruto benar-benar di buat muak hingga suara bel dari arah pintu membuat kekesalannya lenyap karna ia mengira itu sang suami yang lupa membawa kunci apartemen seperti biasanya.

Dengan langkah cepat Naruto berjalan menuju pintu, membukanya dengan lebar berharap sang suami yang pulang namun sayang, yang kini berada di depannya bukanlah uchiha Sasuke, melainkan Nara shikamaru tangan kanan sang suami yang membawa bingkisan cukup besar di tangannya.

Laki-laki di hadapannya tak berkedip melihat penampilan Naruto yang begitu panas dan menggoda hingga suara Naruto menarik kesadarannya.

"Nara-san" Panggil Naruto.
Shikamaru yang tersadar langsung gelagapan dan memfokuskan pandangannya pada istri sang atasan.

"Ah ya selamat malam nyonya uchiha" Ucapnya membungkuk pada Naruto dan lagi-lagi pandangannya tertuju pada sesuatu yang begitu terlihat jelas di balik gaun tidur tipis yang Naruto pakai.

Begitu tembam dan menggoda.

"Selamat malam, ada apa kesini Malam-malam, Sasuke belum pulang" ujarnya bertanya.

"Ah ya, saya membawa bingkisan yang di pesan tuan uchiha untuk anda nyonya" ujarnya menyodorkan bingkisan yang ada di tangannya, Naruto berkerut heran

"Lalu dimana dia?" Tanya nya.

"Tuan uchiha harus terbang ke London malam ini, Untuk menghadiri meeting besok pagi nyonya" Jelasnya.

"Lalu kenapa kamu tak ikut?" Tanya Naruto lagi heran.

"Saya di tugaskan untuk menghandle pekerjaan disini, dan tuan uchiha berangkat bersama hatake Kakashi" Jelasnya.

Merasa tak enak, Naruto mengajak Shikamaru masuk ke dalam apartemen, awalnya laki-laki bertubuh jangkung itu menolak namun Naruto memaksa, berakhir kini mereka di dalam apartemen Naruto dan Sasuke.

"Nara-san apa kau sudah makan malam" tanya Naruto.

Shikamaru mengangguk karna ia memang tak sempat makan malam, bahkan ia tak sempat menghubungi sang istri karna pulang telat.

"Kalo begitu, temani aku makan, aku sudah memasak banyak dan ternyata Sasuke tidak pulang" ujarnya, Shikamaru menolak awalnya namun lagi-lagi Naruto memaksa.

Shikanaru menolak bukan karna ia tak lapar, namun Shikamaru tak mau kehilangan kewarasannya karna terlalu lama bersama Naruto yang begitu menggoda, bahkan Naruto tak repot mengganti pakaiannya dengan yang lebih sopan, meskipun ada Shikamaru di hadapannya.

Naruto makan dengan khidmat, namun tidak dengan Shikamaru yang duduk dengan gelisah, Naruto menyadarinya namun ia berpura-pura acuh dan lebih fokus pada piring berisi makanan di depannya.

Terbilang sangat telat memang tadi ia tak mau tapi kelaparan.
Selesai dengan makan yang terlalu kemalaman, Naruto membereskan bekas-bekas piring mereka, berjalan menuju westafel, dan mata Shikamaru tak juga lepas dari tubuh mulus Naruto.

Shikamaru tau istri dari bos nya itu memang cantik, namun ia tak pernah memperhatikannya lebih jauh, karna dirinya mengetahui batasan di tambah juga Shikamaru yang sudah memiliki istri dan anak.

Namun malam ini nafsunya benar-benar di uji oleh Naruto, Shikamaru bahkan tak sadar jika dirinya kini sudah berada tepat di belakang tubuh Naruto dan merengkuh tubuh mungil itu masuk kedalam dekapannya, Hidung mancung nya menhidup aroma jeruk dari leher Naruto, membuat Naruto meremang.

"Nara-san ngh apa yang anda lakukan" ujar Naruto, namun ia tak memiliki niat untuk melepaskan pelukan Shikamaru di tubuhnya meskipun ia bisa.

"Nara-san nghh stoph hh" Erang Naruto, ketika bibir Shikamaru mulai mengecupi perpotongan lehernya, Membuat Naruto memiringkan kepalanya memberikan akses lebih pada bahawahn sang suami.

Tangan Shikamaru mulai masuk kedalam gaun tidurnya mengusap vagina tembam miliknya.

Naruto meninggalkan pekerjaannya dan tangannya meremas pinggiran westafel

"Nara-san nghh ini hh salah HH janganh tolong" Desah Naruto

"Shh bukankah anda sendiri yang menggoda saya dengan berpakaian seperti ini, nyonya dan anda juga yang mengundang saya untuk masuk" Ujar Shikamaru di perpotongan leher Naruto, menghantarkan rasa geli bercampur nikmat karna nafas hangat Shikamaru menggelitiknya.

"Ngh, tidakh hh nara-sanh hh" Bantah Naruto, namun lihatlah kakinya mulai terbuka lebar, memberikan akses pada tangan Shikamaru yang mulai merambat semakin kebawah, bokongnya dengan sengaja menggesek kontol milik laki-laki di belakangnya.

Naruto bisa merasakan benda keras yang mengganjal di bokongnya dan itu milik Shikamaru, membayangkan ia yang akan menikmati hunjaman kasar dari Shikamaru membuat perutnya di penuhi ribuan kupu-kupu karna luapan kebahagiaan.

"Shh, sialhh apa ini yang anda inginkan, anda menolak namun tubuh anda menginginkannya" ujar Shikamaru, merasakan bokong Naruto semakin intens menggesek kejantannya yang masih berada di dalam celana.

"Anghh tidakh ini tidakh benarh ahh Nara-sanh Andah hh sudah memiliki istri danh sayahh ahhh sialhh" Naruto tak menyelesaikan ucapannya ketika jemari Shikamaru mencubit puting susu yang mencuat.

"Anda sungguh ingin menolak? Tanpa reaksi tubuh anda berbeda namikaze-san" ujar Shikamaru, tak lagi memanggil Naruto dengan embel uchiha atau nyonya.

"Ahh, fuckhh hh sialh itu nikmath ahhh" Desah naruto ketika jemari Shikamaru semakin gencar bermain di putingnya.

"Hhh enakhh hh garuk yesh hhh garukh lebih ahh akuh inginh lebih ahhh" Naruto tak lagi jual mahal, kini tubuhnya bersandar di dada Shikamaru, menerima semua pekerjaan tangan Shikamaru di setiap titik sensitifnya.

"Anda menyukainya bukan, atau memang anda sengaja jual mahal heh" Remehnya di telinga Naruto, di akhiri dengan jilatan, membuat Naruto meremang di sela desahannya.

"Anghhh, fuckh ahh shikahh hh, sialh ahh jarimuh ahh dimanah" Desah Naruto, jemari Shikamaru yang lainnya kini menggosok klitoris Naruto, dan meraba lubang basah yang bulai becek.

Masih dalam posisi yang sama dimana Naruto yang berdiri di depan westafel dengan Shikamaru mendekap tubuh kecilnya.

"Anda sudah seperti jalang yang haus akan sentuhan namikaze-san" Ujar Shikamaru di tengah permainan tangannya "apa uchiha San mengetahui anda yang seperti ini" lanjutnya.

Naruto tak perduli akan apa yang di ucapkan Shikamaru karna ia terlalu fokus pada kenikmatan yang di berikan laki-laki itu bahkan Naruto sudah dekat pada putihnya dan tak lama teriakan Naruto menggema di dalam apartemen cukup mewah itu.

Memeknya bocor, mengucur deras dengan 3jemari Shikamaru yang masih menyumpal lubangnya.

Ia mengejang, Tubuhnya semakin bersandar pada dada bidang shikamaru, matanya juling ke atas, sudah lama ia tak merasakan kenikmatan seperti ini dan malam ini Naruto akan mendapatkan nya meskipun bukan bersama sang suami, melainkan suami orang.

Tbc

Naru-Chan(Bp/Bxb✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang