Pada malam yang temaram karna tertutupi awan awan hitam, seorang pemuda menghembuskan nafasnya kuat sebelum melanjutkan perjalanannya menuju ke panti.
Ia baru saja pulang setelah kerja part time nya terselesaikan. Jika bertanya masalah umur ia baru saja menginjak kelas SMA awal tahun ini, dan ia harus bekerja karna kebutuhan hidupnya. tak mungkin kan jika ia bergantung terus pada panti yang ia tinggali.
Tungkai nya menyeret pelan tanah yang dipijakinya. Hidupnya sudah sulit sejak dulu kala, dimana ia mengingat orang tuanya sendiri yang membawa nya ke panti asuhan dan tak pernah menjenguknya sama sekali, lebih tepatnya ia sadar jika ia dibuang.
Ini bukan lah hal yang di inginkan, tetapi bagaimana jika takdirnya berjalan seperti itu(?). Saat ini ia bisa sekolah saja sangat merasa beruntung, apalagi ia memasuki sekolah elite tempat para orkay menyekolahkan anak anak nya. Bukankah keberuntungan itu nyata?. Tapi kembali lagi ia hanya masuk karna beasiswa atas kepintaran nya, dan dia mendapat penyiksaan disana.
'karna terlahir sebagai anak sial, dan miskin'.
Begitu pendapat mereka. Ia menghiraukan nya hanya untuk sesaat, karna bagai mana pun ia juga menjadi babu bagi para anak anak kurang ajar itu, dan menyaksikan dirinya sendiri terluka akibat perlakuan mereka.
Pemuda itu tak punya apa apa, ia juga sendirian. Ia hanya bisa menunggu Tuhan berbaik hati dengan doa doa yang selalu ia panjatkan untuknya. setiap hari, tiap saat, tiap waktu.
..
cklek!
" Aku pulang.. ".
Seorang gadis cilik menoleh semangat dengan mata yang berbinar binar. ia menghampiri pemuda tersebut dan memeluknya erat.
" Aku pikir kakak akan pulang telat..". Dusel nya dengan imut.
" Pasti kak yeonjun lelah kan?, aku membuatkan kakak minuman hangat loh.. ". Serunya semangat lalu pergi kearah dapur sembari menyeret yeonjun kesana.
" Ah.. Vina, nanti dulu yah kakak ganti baju dahulu, setelah itu kakak akan turun". Ujarnya.
Vina seketika langsung cemberut dan menatap kesal kearah yeonjun.
" Enggak! nanti kakak malah gak turun turun sampai minumannya dingin.. ".
" tidak.. kakak tidak bohong, kakak akan turun setelah itu, janji deh.. ". Jelasnya lalu menunjukkan jari kelingking nya.
Mau tak mau Vina pun menjulurkan kelingking nya dan menautkan nya dengan yeonjun.
Setelahnya yeonjun pun tersenyum lalu mengusap pelan surai pendek gadis kecil itu dan pergi melenggang ke kamarnya.
Didalam panti asuhan ini terdapat banyak sekali anak anak yang ditelantarkan oleh orang tuanya sendiri. Ada yang karna masalah ekonomi, keluarga, anak diluar nikah dan masih banyak lagi.
Dan sebagai yang tertua, tentunya Choi Yeonjun harus membantu memenuhi semua kebutuhan yang diperlukan disini. ya.. pemuda barusan, yang bekerja layaknya seorang tulang punggung keluarga di tempat itu.
...
" Kak Yeonjun!, apakah masih lama?? ".
Yeonjun mendongak, terdengar suara gadis cilik barusan menginterupsi nya untuk segera turun dan menikmati hidangan yang telah dibuatnya.
Ia tersenyum dan beranjak dari tempat duduk nya. " Iya!, kakak akan segera turun sayang~". Balasnya ikut memekik.
Gadis cilik itu pun melompat girang dan menunggu sang kakak turun menghampirinya.
Mungkin beban hidup cukuplah menjadi beban, Yeonjun tak bisa selama nya terus mempertimbangkan nya dalam fikiran. Jika jalan hidupnya seperti ini, mau apa lagi?.
![](https://img.wattpad.com/cover/352955398-288-k987448.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Angel and Devil (Soobjun)
DiversosJika setelah kematian cerita ini akan berakhir, hal tersebut tidak untuk 'Choi yeonjun'. . Pemuda sebatang kara yang hidup didalam panti asuhan, harus menerima kepahitan hidup dan menjalaninya. Tak hanya itu, ia juga harus menghadapi pemuda bernam...