Part 8 (Cinta)

132 18 0
                                    

Sore menjelang malam. Akhirnya kelas mereka berakhir juga. Meskipun tadi melewati per interogasian yang menjengkelkan tetapi semuanya berjalan lancar. Yah.. Itu semua berkat soobin.

Sore ini mereka akan pulang bersama, tentunya karna permintaan nya untuk menginap di panti yeonjun.

Yeonjun menatap soobin yang berjalan berdampingan dengan nya. Entah perasaan nya sendiri atau bagaimana, tapi ia merasa jika soobin sedang memikirkan sesuatu.

Sejak perjalanan pulang ia tak mengatakan apapun, hanya sekedar mengajak nya pulang saja.

.

"He-hei.. Apa kau sedang memikirkan sesuatu..? ".

Yeonjun bertanya dengan gugup tanpa melihat kearah nya.

Soobin pun menoleh kaget dan tersenyum setelahnya. Yeonjun pasti khawatir karna ia diam saja sejak tadi.

" Ada apa yeonjun? Apa kau cemburu karna aku memikirkan hal lain?? ". Goda nya tersenyum senang.

Yeonjun pun menggembungkan pipinya lucu karna jawaban bercanda soobin.

" Tidak! Aku tidak jadi bertanya! ".

" Uyuyuu~ kau sangat menggemaskan yeonjun nie~". Ujarnya lalu meraih wajah yeonjun kehadapan nya dan menangkup nya.

" Lepas!". Pekiknya terdengar marah.

Yeonjun pun melepaskan diri dari tangkupan soobin sambi menatap jengkel kearahnya.

Soobin yang tak paham pun terdiam lalu menatap bingung kearah yeonjun.

" Kau selalu saja seperti itu! ". Ucapnya.

" Aku selalu berusaha untuk menyamai perlakuan mu, agar semuanya impas ".

Soobin pun terdiam.

" Mengapa kau tak pernah paham? ".

Soobin menegang setelah ucapan nya terlontar begitu saja. Apakah selama ini ia salah?. Mata yeonjun menatap sendu kearah soobin dengan kacau.

" Kau memperbaiki hidupku yang telah hancur, menemukanku yang tersesat dalam kesedihan dan menerima ku untuk menjadi..

Seseorang yang berharga". Jelasnya.

" Apakah selama ini perkiraan ku salah akan tanggapan mu padaku?, apa kau hanya bermain main selama ini?? ".

Soobin meneguk salivanya kasar. Ia segera meraih tangan yeonjun dan menatapnya khawatir.

" Ye-yeonjun, bukan! Aku bukan seperti yang kau pikirkan.. ". Ujarnya lembut.

" Aku sungguhan ingin berada disisi mu dan menganggapmu berharga seperti yang kau katakan--".

"Lalu mengapa kau tak pernah membiarkan aku membantumu? ". Tanya yeonjun menyela.

Ia pun tertegun.

" Mengapa kau terus menganggap semua perkataan ku lelucon yang membuatmu tertawa? ".

" Apakah.. Apakah aku tak pantas untuk membantu mu..? ". Ucapnya terdengar lirih.

Soobin kembali menegang lalu segera memeluk yeonjun erat dan membiarkan suara detak jantungnya berdebar kencang, hingga terdengar ditelinga yeonjun.

" Tidak! Itu tidak benar! ". Tekan soobin.

" Aku-aku hanya takut, takut kau tak siap mendengar seluruh ceritaku dan mau menerima ku lagi setelah itu".

" Aku takut kehilangan lagi, yeonjun.. ".

Yeonjun terdiam. Ia membalas pelukan hangat soobin dan mengusap punggungnya pelan.

Between Angel and Devil (Soobjun) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang