Kricik kricikk kricik..
.
Suara gemericik air dari dalam kamar mandi membangunkan pemuda bernama choi soobin, yang kini mencoba menetralkan indra penglihatan nya.
Cahaya yang menelusuk masuk, membuatnya kesusahan untuk menajamkan penglihatan nya. Sampai akhirnya mata nya mengerjap beberapa kali dan menemukan pemandangan yang membuatnya segar seketika.
"... Yeonjun nie.. ".
Yeonjun melirik. Ia baru saja keluar dari kamar mandi setelah menyelesaikan ritualnya. Yeonjun hanya keluar menggunakan kaos kebesaran dan celana pendek nya yang tak terlihat.
Melihat soobin yang sudah terbangun dari tidurnya, ia menutup kaki jenjang nya dengan handuk yah dililitkan pada pinggang nya.
" E-em, ada apa soobin? ".
"... Kau sudah mandi?.. ".
Yeonjun mengangguk tatkala soobin mulai duduk dipinggir kasurnya.
" Segeralah mandi, sudah jam 6 sekarang.. ".
" Mandikan~".
Yeonjun menggeram kesal, ia melempar handuk yang ia siapkan untuk soobin kemuka soobin hingga ia tersenyum senang sesaat handuk itu jatuh dari wajahnya.
" Jangan memulai hal aneh di pagi hari ku! ". Kesal yeonjun.
" Yeonjun nie galak ". Keluhnya mengerucutkan bibir.
" Biarkan! Jangan coba coba memancing emosi ku! ".
" Baik baik yeonjun nie ku~".
.
Yeonjun menghela nafas, soobin akhirnya berjalan masuk kedalam kamar mandi. Ia segera mempersiapkan seragam sekolahnya untuk dipakai hari ini, tetapi omong omong jika diingat bukankah soobin tak membawa seragam sekolah hari ini?.
Ia sedikit bingung. Tungkainya melangkah pada tas soobin yang tergantung di ujung ruangan untuk mengecek apakah ia membawa seperangkat baju dan seragam atau tidak. Setelah mengecek, yeonjun pun bernafas lega dan segera mengeluarkan seragam tersebut agar bisa langsung dipakai oleh soobin.
Sruuk.
Klotak!
...
" Huh?.. A-apa..? ".
Badan yeonjun menegang. Sebuah pulpen yang dimanipulasi menjadi sebuah pisau, terjatuh dengan keadaan terbuka hingga bilah pisau itu menghadap kearahnya.
Yeonjun menunduk, ia meraih pulpen tersebut dan melihat lihat. Untuk apa soobin membawa hal seperti ini didalam tas sekolah nya. Ia cukup penasaran, tetapi dengan segera kembali masukkan benda tersebut karna mendengar suara pintu kamar mandi yang terbuka.
Ia melangkah cepat tanpa suara dan meletakkan seragam soobin diatas kasur.
.
" Oh.. Kau sudah selesai? ".
Soobin mengangguk. Ia tak menjawab karna masih sibuk mengusap rambutnya yang baru saja dikeramasi.
" Baguslah, kalau begitu aku akan turun dan menyiapkan sarapan. Setelah kau mengganti baju cepatlah turun kebawah". Ujar yeonjun cepat.
Ia pun segera melenggang pergi dan meninggalkan soobin yang menatap bingung kearahnya.
Soobin sangat tahu tabiat yeonjun, dan yang barusan adalah ia takut ketahuan melakukan sesuatu. Soobin terkekeh pelan, ia pun mengambil seragamnya dan segera menggunakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Angel and Devil (Soobjun)
AléatoireJika setelah kematian cerita ini akan berakhir, hal tersebut tidak untuk 'Choi yeonjun'. . Pemuda sebatang kara yang hidup didalam panti asuhan, harus menerima kepahitan hidup dan menjalaninya. Tak hanya itu, ia juga harus menghadapi pemuda bernam...