Part 6 (Sisi kelam)

149 21 0
                                    

Kemarin kencan 'pribadinya' itu berjalan cukup lancar. Soobin jadi tersenyum sendiri kala mengingat apa saja yang ia lakukan bersama yeonjun.

Seperti yang sering ia katakan, soobin mengagumi wajah yeonjun yang sangat manis seperti seorang gadis. Apakah masuk akal ada manusia seperti itu?. Soobin jadi makin bertekad menjadikan yeonjun miliknya.

Ngomong ngomong tentang sekolah, hari ini hari libur maka dari itu mengapa yeonjun kemarin juga libur kerja dan mau ia ajak kencan. Rasanya soobin tak ingin hari kemarin berakhir, tapi pada akhirnya pagi datang menyambutnya dan yeonjun juga sudah berada di panti asuhan nya beristirahat.

" Hah.. Kapan sekolah tiba?.. Aku tidak sabar melihat wajahnya.. ". Gumam soobin diatas kasurnya sambil memeluk guling nya sendiri.

...

Tok tok tok!

" Tuan soobin, tuan dan nyonya memanggil anda turun untuk sarapan bersama".

Soobin mendelik. Itu suara pelayannya, dan tak biasanya kedua orang tua bajingan nya itu mengajak nya sarapan bersama. Biasanya bahkan ia tak pernah dilihat.

" Ya, katakan 15 menit lagi aku akan turun ". Ujar soobin tegas.

" Ta-tapi maaf tuan, tuan dan nyonya berkata tidak ingin menunggu lama--".

" Kalau begitu aku tidak akan turun, jika mereka tidak menunggu. Aku tidak akan turun. Mengerti!? ".

Keheningan terjadi beberapa detik didepan sana. Soobin bisa merasakan pelayan nya menelan salivanya gugup karna perkataan tegas soobin.

" Me-mengerti tuan, akan saya sampaikan".

.

Soobin mendesah kesal. Wajahnya ia usap kasar setelah mendengar suara langkah kaki pelayan nya pergi menjauh dari kamarnya. Kali ini apa yang direncanakan kedua orang tua nya itu.

Mereka benar-benar menganggu hari santainya hanya untuk 'sarapan bersama'. Harusnya pagi ini ia bisa menghalukan kegiatan kemarin atau pun ber telfonan dengan yeonjun. Tapi semuanya jadi urung, soobin merasa kesal kegiatan nya diganggu.

" Lihat saja jika tidak penting ".

...

Soobin telah selesai melakukan ritual paginya dan berpakaian rapi lalu turun kebawah untuk menghampiri kedua orang tuanya.

Mereka ada disana terlihat antusias menunggu kedatangan soobin dengan wajah yang sumringah.

" Akhirnya pangeran mama datang juga~. Bagaimana harimu nak?.. ". Ibu bertanya dengan nada lembut yang dibuat buat hingga membuat soobin mual.

Soobin hanya diam. Ia duduk di tempat nya menikmati makanan nya yang sudah disajikan. Sang ibu terlihat sedikit kesal karna pertanyaan nya diabaikan begitu saja.

" Ada apa anak ku?, mengapa kau diam saja? ". Tanya Sang ibu berusaha sabar.

" Aku sudah bilang untuk tak memanggilku karna alasan yang tidak jelas.. ".

" Mengajak 'sarapan bersama', untuk kedok apa? ".ucap soobin kasar.

Cukup mengejutkan karna soobin menggebrak mejanya lalu menatap tajam ibunya seakan-akan ingin memakannya hidup hidup. Sang ayah tak berkomentar sama sekali.

Ia hanya diam di kursinya menikmati makan dan obrolan memanas disana. Sang ibu pun seketika terkekeh gemas.

" Anak ku memang tak pernah berubah~ tentu saja ibu memanggilmu dengan alasan nak.. ". Ujarnya tersenyum.

" Alasannya.. Ingin menanyakan tentang sesuatu berharga yang kau miliki.. Sendirian. ".

" Bukankah kau terlalu egois? ".

Between Angel and Devil (Soobjun) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang