EP 14

2.3K 269 16
                                    

Hari ini Freen datang lebih awal dari biasanya, bukan karena ingin menghadiri kelas tapi karena ingin bertemu Becky sekaligus membicarakan lomba debat yang akan diadakan sebentar lagi.

"Bec!" panggil Freen sambil melambaikan tangannya

Melihat Freen berdiri di depan pintu fakultas hukum, Becky pun langsung bergegas menghampirinya.

"Kenapa kamu ada disini? Bukankah kamu bilang hari ini ada kelas dan kita akan bertemu sore nanti?"

"Hari ini dosenku tidak masuk jadi aku memutuskan untuk kesini karena kita ada janji untuk membicarakan lomba debat."

Becky menyipitkan matanya menatap curiga kearah Freen. "Apa kamu tidak berbohong dan bolos kelas?"

"Aku tidak bohong, dosenku benar-benar tidak masuk hari ini."

Becky masih menatap curiga kearah Freen, ia masih yakin orang seperti Freen suka bolos kelas seperti saat ini.

"Berhenti menatapku seperti itu, aku akan ada kelas jam 3 nanti jadi kita masih banyak waktu."

"Oke.. Aku percaya padamu.."

Freen langsung menggenggam pergelangan tangan Becky dan menuntunnya menuju motor miliknya.

"Apa kamu yakin bisa mengendarai motor sekarang?" tanya Becky ragu

"Tentu, aku sudah melepas gips ku lagipula patah tulangku tidak terlalu parah."

"...."

"Sini.." Freen merapikan rambut Becky. "Biar aku pakaikan helm."

Becky tersenyum kecil menatap wajah Freen yang sedang memakaikan dirinya helm. Melihat Freen sudah naik ke motor, Becky ikut naik ke kursi penumpang di belakang freen dan memegang pinggang Freen.

"Ayo kita berangkat.."

Di perjalanan keduanya mengobrol sesekali bercanda dan tertawa bersama. Freen dengan sengaja mempercepat kecepatan motornya yang membuat Becky ketakutan.

"Freen!!" Becky sedikit berteriak lalu memeluk pinggang Freen dengan sangat erat.

Freen melirik tangan Becky dan tersenyum bahagia, misinya berhasil saat ini meskipun jantungnya berdegup dengan sangat kencang.

Sampailah mereka di perpustakaan kota. Becky terlihat antusias ketika memasuki perpustakaan sedangkan Freen nampak tidak tertarik dan hanya mengikuti kemanapun Becky pergi mengelilingi perpustakaan.

"Ayo duduk disana.." ajak Becky setelah mereka mendapatkan buku yang dicari

Keduanya duduk di kursi dan mulai mempersiapkan peralatan untuk mulai berdiskusi.

"Bagaimana jika kita menambahkan alasan yang tepat untuk membantah opini mereka?"

"Seperti ini?"

"Ya."

Keduanya nampak sangat serius, becky menulis di buku sedangkan Freen mengetik di laptop.

"....." keduanya saling bertatapan karena tangan Freen tak sengaja memegang tangan Becky yang ingin mengambil buku yang sama dengannya.

Freen mengelus punggung tangan Becky dengan lembut tanpa melepaskan kontak mata dengan Becky. Sedangkan Becky nampak terdiam seakan tubuhnya terhipnotis dengan sentuhan Freen.

"Pelankan detak jantungmu, Bec.."

Uhukk

Suara batuk pengunjung lain membuat keduanya tersadar. Becky segera menarik tangannya dan kembali fokus menulis, tidak ingin mendongakkan kepalanya karena ia tau saat ini Freen sedang memperhatikan dirinya.

Hidden Love [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang