Hubungan antara Freen dan Becky perlahan sudah mulai kembali dekat satu sama lain. Sejauh apapun Freen melangkah pergi pasti bumi terasa seperti mendorongnya untuk kembali dekat dengan seorang Becky Armstrong. Freen tahu betul bahwa dirinya tidak bisa terlalu lama untuk menjauh dari Becky tapi kali ini ia harus melihat apakah Becky benar-benar mencintainya atau hanya sekedar menjadikannya pelarian setelah putus dengan Charlotte.
"Apa yang kamu lihat?"
Freen tersadar dari lamunannya melihat kearah Becky yang sedang makan mie ayam di hadapannya. "Aku sedang terheran denganmu yang makan sangat banyak tapi tubuhmu tetap sangat kecil." ucapnya.
"Biar tubuhku kecil tapi aku punya tenaga yang sangat kuat."
"Benar, aku sudah merasakan beberapa kali dari tinjuanmu dan itu sangat menyakitkan." balas Freen sambil memakan makanannya
"Tapi aku bisa meninjumu tanpa rasa sakit." ucap Becky sambil menaik turunkan satu alisnya
"Bagaiman caranya?" tanya Freen dengan rasa penasaran
"Aku akan menggunakan bibirku untuk meninjumu tepat disini.." Becky mengarahkan telunjuknya ke bibir Freen sambil tersenyum, "Haruskah aku memberikan contoh sekalian?" ucap Becky dengan nada suara menggoda
"Aku akan kekelas." Freen menyudahi makannya lalu berdiri dari kursinya menuju ke salah satu both makanan untuk membayar
"Freen... tunggu aku." Becky ikut berdiri mengejar Freen yang ingin meninggalkan kantin. Ia merentangkan tangannya untuk menghalangi Freen bahkan mengikuti Freen bergerak ke kiri dan ke kanan.
"......"
"Aku minta maaf, aku berjanji tidak mengulanginya lagi."
"Aku tidak akan memaafkanmu."
"HUH? Kenapa?Bukankah aku sudah meminta maaf dengan tulus?"
"Karena jika aku terus memaafkanmu, kamu akan selalu mengulanginya.." jawab Freen lalu mendahului Becky
Becky terdiam, senyumannya mengilang bersamaan dengan Freen yang menghilang dari pandangannya. Ia menghela nafas berat, kenapa sangat sulit untuk memenangkan hati Freen lagi? Apa benar jika Freen tidak mencintainya lagi?
------
Hujan turun dengan sangat deras mengguyur kota Bangkok di lengkapi suara petir yang sesekali terdengar sangat kencang. Becky yang berjalan di lorong kampus dengan Irin dan Jaja menghentikan langkah mereka ketika melihat hujan yang turun sangat deras.
"Apa kamu mau ikut pulang bersamaku Bec?" tanya Irin
"Tidak, aku masih ada rapat dengan P'Saint di klub debat."
"Ah begitu, ya sudah kalau begitu aku dan Jaja pulang duluan ya." pamit Irin. Becky melambaikan tangannya kearah kedua temannya yang nekat berlari menuju mobil mereka masing-masing.
Becky kembali menunggu sendirian di depan pintu fakultas hukum berharap hujannya akan berhenti agar ia bisa pergi ke gedung sebrang untuk ke klub debat, sesekali Becky menutup telinganya ketika mendengar suara petir yang bergemuruh karena ia sangat takut dengan petir.
"Bec!"
Becky menoleh ketika mendengar suara memanggil namanya bersamaan dengan sebuah tangan menepuk bahunya yang reflek membuat Becky menoleh.
"Freen?"
"Sedaritadi aku mencarimu bahkan aku menelpon tidak ada jawaban." gerutu Freen tanpa henti
"Kenapa kamu berada disini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Love [ END ]
RomanceKamu tidak bisa menghentikan perasaan yang Anda miliki terhadap seseorang. Kamu juga tidak bisa membohongi diri sendiri. Hatimu mengetahui kebenaran dengan sangat baik untuk mencintai seseorang.