EP 20

2.7K 270 9
                                    

Hari-hari berlalu sejak pertama kali Becky membaca buku harian Freen. Ia terus memikirkan isi dari buku tersebut dan setiap kali ia melihat Freen dirinya seperti ada rasa bersalah.

Bagaimana caranya untuk memperbaiki semuanya?

Becky menghela nafasnya menatap dirinya dari pantulan kaca sebelum akhirnya ia mengambil tas dan meninggalkan apartmennya.

"Becky.."

Suara yang tak asing terdengar memanggil namanya yang membuat Becca menoleh ke asal suara tersebut. Becca menyeritkan dahinya ketika melihat Charlotte melambaikan berjalan kearahnya dengan senyum di wajahnya.

"Good Morning.." sapa Charlotte

"Kenapa kamu ada disini?"

"Untuk menjemputmu, kenapa kamu masih bertanya?" jawab Charlotte santai

"Oh.." Gumamnya. Tidak biasanya Charlotte kembali muncul untuk menjemput dirinya padahal sudah cukup lama Becca tidak menghabiskan waktu bersama Charlotte karena Charlotte mengatakan sibuk mendapat pekerjaan baru setelah pulang kuliah.

"Ada apa denganmu? Wajahmu tidak terlihat bahagia?" tanya Charlotte

Mendengar omongan Charlotte, Becky segera mengembangkan senyum palsu dan memegang tangan Charlotte. "Aku bahagia kamu mau menyempatkan waktu untuk menjemputku."

"Tentu saja aku harus menyempatkan waktu untukmu karena kamu pacarku.."

"Apa kamu baru sadar jika hubungan kita pacaran?"

"Terima kasih banyak Char.."

Charlotte memberikan kunci mobilnya kepada Becky. "Ayo kita berangkat sekarang.."

Sampai di kampus seperti biasanya Becky dan Charlotte berpisah untuk menemui teman mereka masing-masing. Becky mengecek grup untuk mengetahui dimana kedua temannya berada dan akhirnya menemukan mereka di kantin.

Tanpa suara Becky memisahkan kedua temannya dan langsung duduk diantara keduanya. Jaja dan Irin menatap bingung kearah Becky.

"Ada apa denganmu?" tanya Jaja dan Irin bersamaan

"Aku merasa aneh dengan Charlotte..."

"Aneh bagaimana? Apa dia berubah menjadi zombie?" balas Jaja

"Berhenti bercanda, aku merasa aneh dengan Charlotte karena hari ini dia datang untuk menjemputku lagi."

"Eh? Bukankah itu bagus? tapi kenapa kamu bilang aneh?"

"Entah, aku merasa hubunganku dengan Charlotte terasa aneh sekarang dan seperti...."

"Seperti apa?" Jaja dan Irin menatap serius menunggu Becky melanjutkan omongannya

"Aku juga tidak tahu.." sambung Becky. 

Jaja dan Irin memasang wajah datar mendengar perkataan Becky. Jujur saja bagi Irin dan Jaja sekarang Becky lebih banyak mengeluh dan uring-uringan tanpa sebab yang jelas.

"Ngomong-ngomong, aku memukul Freen beberapa hari yang lalu..."

Irin yang sedang minum menyemburkan minumannya tanpa sengaja ke wajah Jaja ketika mendengar ucapan Becky. Jaja menatap tajam kearah Irin, "KENAPA KAMU MENYEMBURKAN MINUMAN KE WAJAH CANTIKKU?" gerutu Jaja

"Maafkan aku, aku terkejut mendengar perkataan temanmu ini."  UCAP Irin sambil membersihkan wajah Jaja

"Dia juga temanmu, bodoh."

"Kenapa kamu memukul Freen lagi? Aku tidak pernah melihat Freen berbuat sesuatu yang jahat kepadamu."

"Aku tahu, beberapa hari yang lalu aku sepertinya salah paham dan tanpa sadar memukulnya."

Hidden Love [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang