2: Tawaran Menarik

2.6K 15 0
                                    

Saat aku sedang santai menunggu orderan berikutnya di sebuah taman, ponselku tiba-tiba bergetar. Aku mengambilnya dan melihat pesan masuk di WhatsApp dari Ella. Seperti ini pesannya:

 Seperti ini pesannya:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku segera tancap gas dan mengikuti alamat yang dibagikan oleh Ella. Pikiranku mulai melayang ke peluang bahwa pesanannya mungkin akan memberikan tips yang besar, seperti yang pernah dia lakukan siang sebelumnya. Setelah mendapatkan tips 50 ribu dari Ella siangnya, aku berharap mungkin kali ini akan lebih besar lagi.

Saat aku tiba di lokasi, aku menghentikan motorku dan menunggu.

Tunggu pun tak begitu lama. Ella muncul dari pintu café, dan dia tersenyum ketika melihatku. Dia mendekat dan membonceng di belakang setelah memakai helm.

Ia minta diantarkan pulang ke apartemennya di daerah Kelapa Gading. Selama perjalanan menuju apartemennya, kami terus berbincang seperti biasa. Obrolan kami terasa nyaman dan akrab, seolah-olah kami tidak pernah terpisah begitu lama. Ella membagikan beberapa cerita lucu dan kenangan dari masa SMA, yang membuat kami tertawa bersama.

Saat kami mendekati tujuan, Ella tiba-tiba bertanya dengan suara ramah, "Gas, Kamu udah makan?"

"Belum" aku menjawab dengan jujur.

"Kok belum sih? Ini udah jam berapa?!"

"Biasanya aku makan di rumah"

"Hmmm takut istri marah ya kalo kamu gak makan masakannya?" godanya.

"Hehehe. Ya lebih ke arah sayang duitnya sih. Mending duitnya buat istri. Biar dia gak marah-marah mulu"

"Emang istrimu suka marah-marah?"

"Ya biasalah... Namanya juga orang elit... Ekonomi sulit..." candaku.

Ella tertawa kecil di belakang.

Ella mengajak mampir ke salah satu warung tenda chinese food di sekitar apartemen Ella. Awalnya, aku agak enggan karena aku tidak ingin merepotkan. Namun, Ella memaksaku dengan tulus dan ramah, dan aku akhirnya setuju.

Aku merasa lega bahwa aku telah setuju untuk makan malam di sini, dan ketika kami diberikan menu, aku memesan nasi goreng kambing dengan penuh antusiasme.

Saat aku menikmati nasi goreng kambing dengan lahapnya, aku melihat bahwa Ella hanya duduk di sampingku tanpa memesan makanan. Dia sudah makan, katanya. Dia tersenyum dan tampak senang melihatku menikmati hidangan tersebut. Sesekali, aku melihatnya memperhatikan gaya makanku dan tertawa kecil, dan itu membuat atmosfer makan malam kami semakin nyaman.

Setelah aku selesai makan, Ella bertanya tentang keluargaku. Aku menjawab bahwa aku memiliki satu anak. Tiba-tiba, Ella dengan lembut memesan satu porsi puyunghai dan satu porsi ikan bakar untuk kubawa pulang. Aku sangat terkejut dengan kebaikannya.

"Ella, jangan repot-repot," ujarku dengan tulus.

Dia tersenyum dan menjawab, "Gak apa apa ah."

Ketika pesanan untuk kubawa pulang telah selesai, kami melanjutkan perjalanan menuju apartemen mewah Ella. Aku merasa takjub hanya dengan melihat gedung tersebut dari luar. Sudah terlihat begitu megah dan mewah. Aku tak bisa membayangkan bagaimana tampaknya di dalamnya.

Tiba-tiba, Ella menawariku kesepakatan yang cukup besar. Diamenawariku untuk mengantar jemputnya setiap hari dan akan memberiku imbalanyang layak sebagai ojek pribadinya. Aku tahu bahwa ini adalah kesempatan yangluar biasa, dan imbalannya akan sangat membantu kami dalam mengatasi masalahkeuangan. Maka dari itu, aku langsung menyetujuinya tanpa pikir panjang

🔞 Ellana, Sang Penyelamat 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang